9. Spread 2

143 11 2
                                    







Yumiko pindah ke halaman belakang, para tim forensik sedang mengukur panjang lebar luas halaman. Dia mendatangi Kai yang sedang memasukan sebuah potongan paha korban kedalam kantong kresek hitam





"Apa motif pelaku menyebar potongan tubuh di tempat yang berbeda ?", tanya Kai

"Untuk menyulitkan penyelidikan tentu saja. Membuat kita susah melacaknya. Tapi kita tidak bodoh, banyak barang bukti yang tertinggal di TKP. Inoue sudah menemukan sidik jari di ganggang pintu, tinggal di analisis saja itu milik korban atau pelaku", gumam Yumiko




Yumiko mengerling Hono yang sedang sibuk mengobrol dengan Hirate. Keduanya tertawa dengan nada intim, berkali-kali Hirate melontarkan kata-kata manis, membuat Hono tertawa genit. Yumiko mengambil botol plastik ditempat sampah dan melemparnya ke Hono


"Itai !", pekik Hono

"Kita sedang bertugas, jangan pacaran", perintah Yumiko kesal





Mereka berdua akhirnya kembali bekerja. Sementara itu Habu turun dari bus dan menuju lokasi TKP yang sudah dipasangi garis polisi. Beberapa polisi tampak berjaga di setiap titik lokasi, Habu maju mendekat




"Ada perlu apa, pak ?", tanya seorang polisi pria

"Saya ingin bertemu istri saya dari bagian forensik, namanya Seki Yumiko", jawab Habu

"Anda siapa ?"

"Saya suaminya"

"dr. Seki ya? Dia sedang bertugas. Apa anda sudah membuat persetujuan bertemu dengannya sebelumnya ?"

"Belum, tapi-"

"Kalau begitu anda mohon menunggu sampai proses olah TKP selesai"

"Boleh saya masuk ?"

"Selain anggota polisi, tidak ada seorangpun yang boleh masuk. Mohon anda menunggu sampai selesai"

"Tapi-"

"Harap anda menunggu. Hanya pihak yang berwenang yang boleh berada disini"

"Sial", desis Habu





Habu berusaha mencari cara agar bisa masuk ke lokasi. Walaupun dia tahu dia melanggar hukum. Akhirnya Habu putar arah ke bagian belakang rumah TKP. Dia lalu melompati pagar dan berhasil sampai di halaman belakang. Banyak anggota forensik sedang menyisir lokasi, Habu kesulitan mencari istrinya mengingat semua anggota forensik memakai hazmat suit yang sama, serta ditutupi masker dan kacamata safety. Tapi dia tahu istrinya bertubuh tinggi.
Dia mendekati salah seorang anggota forensik yang sedang menyibak semak-semak dengan wajah serius. Habu yakin itu istrinya, dia menepuk bahunya. Orang itu menoleh




"Yumiko sayang, aku tahu ini mendadak. Masalah yang lalu itu, aku minta maaf. Aku tak bermaksud melarangmu bekerja. Kau tahu, aku sedikit terpengaruh kata-kata Kageyama-", ujar Habu, orang itu menurunkan maskernya

"Aku bukan Yumiko", jawab Ozeki

"Oh maaf... a-apa anda melihat Seki Yumiko ?", tanya Habu merasa malu

"Dia di ruang tamu", jawab Ozeki

"Terimakasih"




Habu masuk kedalam tanpa ijin, disana juga banyak forensik yang sedang bertugas. Susah sekali mencari keberadaan istrinya diantara orang-orang yang berseragam sama




"Yumiko !", teriak Habu, seluruh ruangan menatapnya dengan terkejut

"Astaga! Habu, apa yang kau lakukan disini ?", akhirnya seorang dari mereka datang mendekatinya

Corpus VeritasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang