5. Proyektil

159 11 6
                                    






Warning : disturbing content !
mengandung gambar yang membuat anda tidak nyaman







Yumiko berbaring di kasur sembari menatap suaminya yang masuk kamar hanya dengan mengenakan handuk. Sekarang sudah jam 9 malam, Habu baru pulang kerja dan selesai mandi. Habu mendekati istrinya dengan perlahan dan duduk disampingnya



"Apa yang kau lihat ?", tanya Habu

"Tidak apa-apa", Yumiko menatap tubuh Habu

"Kau ingin mencicipi tubuhku ?", tanya Habu menggoda

"Hhh... bicara apa kau ?", Yumiko tertawa pelan sembari mengalihkan pandangannya

"Bagian bawahku sudah tegang, sayang", bisik Habu ke telinga Yumiko, lalu lanjut menciumi leher istrinya

"Hikari belum tidur", Yumiko berusaha mendorong suaminya

"Sudah tidur kok, aku tadi mengintip ke kamarnya. Dia sudah terlelap sambil memeluk teddy bear", Habu naik ke ranjang

"Aku harus memastikannya apa Hikari sudah benar-benar tidur", Yumiko ingin bangkit tapi ditahan Habu

"Hei kau ingat Hikari menginginkan adik ?", bisik Habu yang sekarang memeluk tubuhnya erat, dia belum melepaskan cumbuannya di leher Yumiko

"Ngh...", lenguh Yumiko sambil menutup mata merasakan nikmat. Dia tidak tinggal diam, tangannya menyelip masuk ke bawah handuk Habu dan memainkan barang pribadi suaminya

"Ohhh... Yumi...", desah Habu

"Bulan ini aku belum menstruasi, sayang. Haidku mundur", bisik Yumiko, dia terus menggerakan tangannya dibawah sana, mengocoknya pelan, membuat Habu semakin tak tahan

"Tapi pasti jadi kan? Kan belum suntik KB", Habu melepas handuknya, barang pribadinya sudah berdiri tegak. Yumiko duduk di ranjang, dia menggigit bibirnya dengan ragu-ragu

"Pakai celanamu", ujarnya pelan

"Eh? Kau tidak mau bercinta ?", tanya Habu

"Bukan begitu. Aku belum ingin hamil", jawab Yumiko

"Tidak mau menambah momongan? Hikari ingin adik"

"Sayang, aku bisa saja sibuk se waktu-waktu"

"Tapi sayang..."

"Aku sibuk"

"Apa pekerjaan itu begitu penting buatmu? Maksudku... ayolah, kau istriku. Kau tau kewajibanmu sebagai istri", Habu memakai celana dalam dan boxernya

"Mengurus rumah tangga. Aku pikir aku sudah melakukan semua yang harus dilakukan seorang istri"

"Hanya saja, kau seharusnya melayani suamimu", kata Habu dengan wajah cemberut

"Bukankah aku selalu melayanimu? Aku buatkan kau sarapan, menyiapkanmu air hangat untuk mandi, merawatmu saat kau sakit, dan berhubungan seks. Kurang apalagi diriku sebagai seorang istri ?", tanya Yumiko tidak sabar

"Aku ingin kau keluar dari pekerjaanmu", ujar Habu

"Apa maksudmu ?!", protes Yumiko

"Kau sudah tau kalau tugasmu adalah mengurus rumah tangga, suami yang bekerja", tukas Habu

"Aku selalu mengurus rumah tangga. Bahkan aku lebih sibuk darimu, bekerja sekaligus mengurus urusan rumah", balas Yumiko

"Tapi kau tidak pernah punya waktu untuk keluarga. Siapa yang menemani Hikari main? Anak seumurannya butuh didampingi orangtua, dia memerlukan kasih sayangmu"

Corpus VeritasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang