Pasukan Camorra yang ditugaskan memantau para pasukan street18 di bandara kini tengah siap di tempat mereka.
Masing masing membawa senapan yang di lengkapi peredam yang kini telah siap di beberapa atap gedung tinggi di sekitar bandara.
"Dengarkan! Target baru saja bergerak menuju pintu keluar... Bersiaplah..." Ucap salahsatunya kemudian mereka sama sama fokus pada target masing masing.
"One-shot!" Ucap Jaemin kepada rekannya Chenle, dan Jeno.
Serentak mengarahkan senapan mereka pada target masing masing dan menarik pelatuk mereka bersamaan.
Mata mereka terfokus pada pergerakan demi pergerakan target mereka...
Dan...
Shot!!!
Ketiga target mereka begitu saja tergeletak... Disusul oleh teriakan histeris dari orang orang yang berlalu lalang di sekitar tempat penembakan...
Sedang kawanan musuh kini mulai bergerak siaga akan serangan susulan yang kembali dilayangkan oleh Jaemin dan pasukannya.
"Jen... Sebaiknya kita pergi, katakan pada yang lain untuk siaga... Mereka berjumlah sekitar 20 orang dari arah utara... Dan 50 dari arah barat... Mereka berpencar, menuju markas Besar sekarang... Mereka semua menargetkan Markas besar! " Ucap Jungwoo yang melihat pergerakan demi pergerakan para musuh.
Yang tak mereka sadari...
Puluhan bahkan ratusan lainnya telah lebih dulu sampai dan bergerak ke arah markas besar sejak mereka sibuk menargetkan seseorang dari atas gedung itu.
.
.
.
"Sial!!! Mereka sengaja membuat kita sibuk di beberapa titik sedang sebagian besar mereka sekarang menuju markas besar!" Sehun mengumpat kala mereka merasa kecolongan.
"Street18 sepertinya telah mempelajari taktik penyerangan juga pertahanan Camorra." Sahut Kai yang kini juga mulai gelisah.
Bagaimana tidak... Rekan juga pemimpin mereka berada di markas besar tanpa pengawalan ekstra.
Hanya ada 5 orang disana dan di markas besar sangat minim persenjataan...
"Kita kesana!" Teriak Sehun pada para anak buah Kriss juga anak buahnya..
Namun sebelum mereka melangkah, teriakan sang prince dari arah kamar membuat mereka urung dan bergegas berlari menghampiri permata king itu.
"Prince B... Apa yang terjadi?!!!" Teriak Kai kala melihat banyaknya darah yang membasahi tempat tidur sang prince.
prince B permata King father itu kini tergeletak lemas di atas tempat tidurnya. Wajahnya memucat dengan deraian air mata yang tak pernah ia tampakkan selama ini.
"A-anakku... P-paman... An-anakku..." Ucapnya lirih dengan tangan terangkat seakan meminta pertolongan. Sedang tangan satunya ia gunakan untuk memegangi perutnya yang dirasa nyeri.
"Sehun!!! Cepat bawa prince B kita ke rumah sakit!!!" Lagi... Kai berteriak histeris... Melihat darah yang keluar dari tubuh Baekhyun semakin membuat Kai panik.
Sehun tanpa berucap begitu saja menggendong Baekhyun dan membawanya ke lab kesehatan yang memang di sediakan di tempat persembunyian itu.
Letaknya berada di bawah tanah...
"Taemin-si!!! Cepat periksa prince B!!!" Teriak Sehun membuat Taemin terkejut.
"Apa yang terjadi Sehun-si? Oh astaga... Prince B mengalami perdarahan?! Cepat bawa prince B ke ranjang lab!" Sehun menurut, membaringkat tubuh lemah sang prince B ke atas ranjang kecil lab tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMORRA (CHANBAEK) END√
General FictionMenjadi pemimpin Mafia terkejam bernama Camorra. Park Chanyeol... Terbiasa hidup keras, di didik tanpa cinta dan kasih sayang membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. Lembut adalah kata asing untuknya... Bahkan kepada anak semata wayangnya...