Pagi ini tak seperti biasa...
Baekhyun terbangun seorang diri... Ia tak tahu dimana King Father itu berada.
Bahkan semalampun pemimpin Camorra itu tak pulang juga tak menghadiri pesta yang dibuatnya sendiri. Entahlah, Baekhyun sedang kesal dan tak ingin memikirkan lelaki yang membuatnya marah semarah marahnya itu.
Ia memilih membersihkan dirinya dan bersiap untuk memulai hari.
Setelah menghabiskan waktu cukup lama untuk bersiap, sekarang Baekhyun telah rapi dan melangkah menuju lift untuk sarapan bersama semua orang di meja makan di lantai 1.
Ia ingin melupakan semuanya dengan bersenang senang dengan 'mainan' barunya yang kemarin Kyung-soo bawa.
Ketika ia sampai di meja makan, semua yang ada di ruang makan segera berdiri menghadap sang Prince.
"Selamat pagi Prince B, semoga hari anda menyenangkan." ucap mereka serentak kemudian mendudukkan diri mereka kembali setelah mendapati prince B mereka mengangguk sekilas.
Ruang makan terlihat lebih mencekam kala sang Prince B menampakkan raut dingin...
Mereka tak perlu menerka, sikap dingin sang Prince juga ketidak hadirkan sang King sudah menjawab alasan dibalik situasi saat ini.
'Mereka sedang memiliki problem'
Dan sebagai bawahan tak ada yang bisa mereka lakukan selain diam.
"Prince B... Hari ini anda ada jadwal untuk memeriksakan kehamilannya anda dengan Dr. Kim," ucap Luhan mengingatkan kalau kalau sang prince melupakan jadwalnya.
Baekhyun lagi lagi hanya mengangguk dan meminum sedikit susu strawbery nya.
"Sekarang saja, dan... Kalian lanjutkan makan kalian... Aku pergi." Baekhyun begitu saja melangkah diikuti Luhan dan Kyung-soo di belakangnya yang terlihat sedikit kewalahan mengikuti langkah sang Prince yang cepat.
.
.
.
Chanyeol duduk dengan menyilangkan kaki di single sofa dengan memperhatikan layar laptopnya yang menampilkan keadaan mension.
Walau ia berencana menjaga jarak dari sang permata, namun ia tak sedetikpun lengah mengamati setiap gerak gerik Baekhyun.
Bahkan Chanyeol tak fokus akan semua pekerjaannya karena memikirkan hal hal yang terasa begitu sangat menganggunya.
"King... Bukankah kita berjanji akan berbagi? Sekarang katakan... Apa yang mengganggumu? Kau juga menghindari sarapan bersama pagi ini... Ada apa?" tanya sang asisten yang merangkap sebagai sahabat sang King... Oh Sehun.
Chanyeol tak menyahut, ia hanya memijit pelipisnya dan menggeleng pelan.
Sehun menghela nafas... Inilah masalah Chanyeol. Mengulur waktu untuk menyelesaikan masalah.
"Tentang Prince B?" ucapan Sehun nampaknya membuat Chanyeol menoleh...
Matanya terlihat sedikit ragu menatap Sehun. Orang yang paling ia percayai, namun Sehun tak menyadari itu.
Sang King menghela nafas panjang, "dia memintaku menyatakan perasaanku," sahutnya membuat Sehun mengangguk paham.
"Dia meragukan perasaanmu?" kini Sehun berbicara lebih rilex layaknya seorang sahabat yang saling bercerita.
Chanyeol mengangguk...
"Apa yang kulakukan kurang untuk meyakinkannya? Untuk masalah itu kau tau alasankukan Sehun-ah." Sehun mengangguk lagi, ini memang sedikit rumit... Karena berkaitan dengan aturan Camorra.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMORRA (CHANBAEK) END√
General FictionMenjadi pemimpin Mafia terkejam bernama Camorra. Park Chanyeol... Terbiasa hidup keras, di didik tanpa cinta dan kasih sayang membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. Lembut adalah kata asing untuknya... Bahkan kepada anak semata wayangnya...