23.

10.7K 834 159
                                    

Ternyata aku gak tega nunggu sampe mencapai target...

Aku tau nunggu itu gak enak hiks...

Yaudah happy reading kalian ❤ semoga suka

.

.

.

Suara alat pemantau detak jantung berbunyi dengan stabil...

Sementara pemilik jantung kini tengah terpejam dengan wajah yang terlihat sangat pucat.

"Kapan kira kira Prince B akan sadar Taemin-si?" Tanya Kai dengan wajah sendu menatap seseorang yang teramat disayanginya.

"Melihat perkembangan Prince B sejauh ini... Mungkin bisa dua atau tiga hari lagi, atau mungkin lebih lama dari itu... Obat itu benar benar membuat Rahim prince B hancur... Dan sedikit sulit mengangkat rahim yang telah hancur dan tercerai berai, karena sebagian menyatu dengan organ organ dalam lainnya." Kai meringis serta menangis membayangkan keadaan sang prince B yang begitu memprihatinkan.

Ia segera bergerak pergi meninggalkan ruangan dimana Baekhyun terbaring lemah dan melangkah dengan tangan terkepal menuju ruang lain yang berada dekat dengan ruangan sang prince.

"Tolong jaga Baekhyunku selagi aku membalas sakit pada bedebah itu!" Ucap Kai tak lagi dapat menahan diri untuk tak membalas orang yang dengan berani menyentuh milik King juga anak yang ia anggap anak kandungnya sendiri.

Begitu sampai di dalam ruang penyekapan itu, ia segera menghampiri dua orang yang sudah terlihat sangat menyedihkan.

Satu orang dalam keadaan sekarat tanpa kaki juga tangan, juga bibirnya membiru karena kehilangan banyak darah.

Sedang satu lainnya tak jauh berbeda... Tak memiliki telinga juga bola mata yang keluar... Kedua bila mata itu masih terhubung dengan urat urat yang membuatnya tergantung jatuh di pipi.

Namun mereka masih hidup.

Kai yang masih geram tak perduli dengan keadaan mereka saat ini.

Ia segera mengambil pisau lipat di tangannya.

Mata satu orang yang kehilangan tangan dan kakinya Kai Congkel hingga keadaan matanya sama dengan satu lainnya.

Sedang yang mata juga telinganya telah di congkel dan di potong, Kai ukir tubuhnya dengan tulisan Prince B menggunakan pisau lipatnya.

Belum puas dengan yang di lakukannya... Kai mengambil gunting tumpul yang telah berkarat dan menggunting jemari lelaki yang menjerit lemah tanpa sanggup berbicara.

.

.

.

"Cepat cari!!! Angkat semua puing puing reruntuhan ini... King pasti selamat!!! Mereka pasti semangat!" Perintah sehun pada semua anak buahnya...

Begitu ia mendapat kabar dari para anak buah yang di tugaskannya membantu sang King father bahwa bangunan markas besar telah runtuh, Sehun segera menyusul ke lokasi.

CAMORRA (CHANBAEK) END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang