King father pemimpin Camorra itu sedari tadi diam tak bergeming...
Terdapat beberapa lebam di wajah juga sedikit mengeluarkan darah di sudut bibirnya.
Menatap datar pada pria berjas di ujung ruangan yang tengah duduk sembari menaikkan kakinya di atas meja... Mata elang sang king beradu pandang dengan mata kecoklatan lelaki itu...
"Hohooo... Lihatlah, sang Presdir kini terikat tak berdaya ahahaha... Apa yang istimewa dari mu juga kembaran mu itu hingga istriku bahkan rela mengakhiri hidupnya hanya demi kalian!" ucapnya sarkas menatap penuh Amara pada Chanyeol.
"Ahahahaha... Kau sungguh bertanya hal itu ? Jawabannya ada pada cermin... Coba kau berdiri di depan cermin dan Telisik dirimu, apa kelebihanmu ? Kau hanya lelaki yang mengemis cinta pada wanita yang bahkan tak sedikitpun mencintaimu... Dari dulu... Jalang itu sudah teramat menggilai saudaraku bahkan walau kematian memisahkan mereka Jisoo tetap saja mengharapkan Richard, dan kau datang dengan simpati palsumu ketika kau mendengar kabar kematian Richard. dengan alasan ingin menemani jalang yang tengah bersedih karena kehilangan itu kau menikahinya, menyerahkan dirimu atas dasar cinta pada wanita yang hanya menganggap mu pelarian... Membawanya pergi jauh demi menutupi tindakan kejimu... Well perbedaan antara kami dan kau terletak pada kebodohanmu... Jangan kau fikir aku tak tahu keterlibatanmu dengan kecelakaan yang menimpa mereka Kim Seokjin ! Aku tahu segalanya.. Bahkan aku tahu bagaimana kau hampir saja membunuh Baekhyun kecilku jika saja anak buah ku tak segera datang dan membawanya pergi..." Seokjin terdiam dalam keterkejutannya... Dia yakin bahwa rencananya sudah tertutup rapat kala itu...
Bagaimana bisa lelaki yang ia tahu adalah kembaran Richard itu mengetahui semuanya...
"Kau terkejut ? Ahahaha... Mengapa kau baru terkejut... Seharusnya di awal pertemuan kita kau sudah memikirkan ini, ah aku lupa... Otakmu terlalu dangkal untuk memikirkan kemungkinan kemungkinan ini, benarkan ? Ahahaha... Aku memberi kejutan di pertemuan pertama kita... Dan tak menyangka dengan bodohnya kau justru membawa Jisoo dalam makan siang itu... Jadi jangan salahkan siapapun atas kebodohanmu sendiri... Kau sungguh membantuku saat itu.. Walau aku harus menenangkan permata ku akibat pertemuannya dengan wanita yang sangat ia benci, tapi tak apa... Itu bukan masalah besar untukku" Chanyeol mengatakan hal itu dengan senyum mengembang yang justru terlihat sangat menyeramkan bagi semua orang yang berada di ruang itu, kecuali Seokjin yang masih tak mengetahui dengan siapa ia berurusan...
"Bedebah !!!" Seokjin begitu saja bangkit dan menodongkan pistol nya kearah Chanyeol. Dan disaat yang bersamaan, seluruh pembunuh bayaran yang ia sewa turut menodongkan pistol mereka ke arahnya...
Seokjin lagi lagi tak bisa menahan keterkejutannya...
"Apa apaan ini ?!!!" teriaknya murka kala orang bayarannya justru berbalik menyerang dirinya.
Chanyeol tertawa keras...
Menertawakan kebodohan Seokjin untuk kesekian kalinya...
"Now !"
Beberapa orang dalam ruang itu seketika menghampiri Seokjin dan mengikatnya... Sedang yang lain membantu Chanyeol melepas ikatannya...
Setelah terbebas, Chanyeol meregangkan ototnya yang terasa kaku akibat tangannya yang sedari tadi terangkat. Tungkainya bergerak mendekat pada Seokjin yang kini bergerak acak ingin melepaskan diri sembari memaki Chanyeol dengan berbagai umpatan.
"Dasar iblis!!! Kau licik... Mati saja kau Park Fucking Chanyeol !!!"
Plak !!!
Tamparan keras Seokjin dapatkan dari salah satu pembunuh bayaran di sana...
"Ikat dan siksa pecundang ini... Tapi jangan biarkan dia mati dengan mudah..."
"Baik King" sahutan mereka membuat Chanyeol mengangguk dan melangkah pergi dari sana...
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMORRA (CHANBAEK) END√
General FictionMenjadi pemimpin Mafia terkejam bernama Camorra. Park Chanyeol... Terbiasa hidup keras, di didik tanpa cinta dan kasih sayang membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. Lembut adalah kata asing untuknya... Bahkan kepada anak semata wayangnya...