"Lisa-ya... Kemana saja kau nak? Mengapa tak menelfon eomma di sekolah sayang?" pertanyaan beruntut dari sang eomma membuat Lisa tersenyum menenangkan. Sedang Seokjin mencibir dalam hati.
"Ponselku kehabisan daya eomma, jadi aku memilih berjalan seorang diri, tapi saat di tengah jalan aku merasa lelah, jadi aku memutuskan istirahat sebentar. Untung ada Baekhyun oppa yang menemaniku" tutur Lisa sedikit berbohong... mata Jisoo melotot tak percaya, begitupun Seokjin.
Kemudian keduanya mengedarkan pandangan ke segala penjuru arah bersamaan...
Namun nihil...
Tak ada tanda tanda keberadaan Baekhyun atau siapapun di sana...
"Kau yakin itu Baekhyun Lisa-ya?" tanya Jisoo memastikan. Dan anggukan mantap di terimanya dari sang putri sebagai jawaban.
"Tentu saja aku yakin eomma, bahkan Baekhyun oppa sempat mentraktirku makan Ramen di kedai sebrang" ucapnya jujur sembari menunjuk arah kedai yang tengah ramai tepat di sebrang gedung apartemen mereka.
Wajah Jisoo menyendu... Dan Seokjin menyadarinya, lelaki itu tau bahwa Jisoo sedang kecewa karena tak sempat bertemu. Sempat berniat menggenggam tangan sang istri guna menenangkan nya... Namun hatinya masih kesal kala mengingat bagaimana Jisoo mengabaikan Lisa hanya karena penyesalan tak berdasarnya. Bukankah 14 tahun cukup untuknya berkabung, mau atau tidak... Rela atau tidak rela, Jisoo harus segera melupakan masa lalu nya. Bukan melupakan dalam artian tak memikirkan sang putra lagi, tidak... Seokjin tak sekejam itu, bagaimanapun Bocah lelaki itu adalah darah daging Jisoo.
Yang Seokjin harapkan adalah Jisoo berdamai dengan masalalu... Toh semua yang terjadi bukanlah salahnya sepenuhnya.
Entahlah... Seokjin masih tak paham dengan jalan fikiran Jisoo... Terlebih ini tentang cinta masalalu Jisoo... sejujurnya lelaki itu memiliki ketakutan... Takut jika Jisoo justru berusaha kembali pada Richard atau Chanyeol ?... Ah soal itu... Segalanya masih teka teki bagi Seok jin... Satu satunya kemungkinan yang terjadi adalah, Richard memalsukan kematiannya dan mengganti namanya menjadi Chanyeol. Entahlah... Ia sedang tak berminat memikirkannya untuk sekarang, biar anak buahnya yang mengurus...
"Ayo masuk Lisa..." Lisa lagi lagi mengangguk dan menuruti tanpa bantahan perintah sang appa...
Pandangannya kini ia tujukan kepada sang istri yang masih mematung dengan tubuh bergetar.
"Mau sampai kapan kau disini? Bukankah seharusnya kau membayar kesalahanmu karena telah acuh atas Lisa? Jika saja terjadi sesuatu pada Lisa, aku benar benar tak akan membiarkan anak lelakimu itu bernafas Jisoo-ya" Jisoo tersentak dari lamunannya mendengar ucapan sang suami...
Baru saja ia hendak menjawab, namun suaranya tertahan kala ia berbalik dan melihat sang suami yang kini juga melihatnya sarat akan kekecewaan yang terpancar jelas dari tatapannya.
"Mianeyo... Seokjin-ah... Aku tak bermaksud-"
"Kau iya Jisoo... Perlu kau ingat bahwa kini margamu adalah Kim... Bukan lagi Park... Kau mengecewakanku dengan sikapmu akhir akhir ini, sekali lagi kau abay pada putriku hanya karena memikirkan putra juga mantan suamimu itu, maka bersiaplah untuk kehilangan yang kedua kalinya!" tekan Seokjin di setiap kalimatnya.
Setelahnya, tanpa menghiraukan tangis piku Jisoo... Seokjin mengambil langkah cepat... Menjauh dari sang istri Dengan setitik air mata yang mengalir tanpa perintah.
Karena sejujurnya... Ia tak tega mendengar tangisan putus asa yang keluar dari bibir sang istri.
Dari jarak yang tidak terlalu jauh... Baekhyun masih senantiasa menyaksikan adegan bak drama yang di lakoni keluarga itu dengan senyum licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMORRA (CHANBAEK) END√
General FictionMenjadi pemimpin Mafia terkejam bernama Camorra. Park Chanyeol... Terbiasa hidup keras, di didik tanpa cinta dan kasih sayang membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. Lembut adalah kata asing untuknya... Bahkan kepada anak semata wayangnya...