Pagi ini semua orang di mension begitu sibuk...
Akan ada acara besar menyambut calon pemimpin Camorra di masa depan.
Ini memang sudah di rencanakan oleh Chanyeol, namun karena harus mengurus beberapa masalah yang cukup menguras fikiran, membuat acara itu mundur hingga kandungan sang Prince kini menginjak bulan ke 4.
"Prince B... Apa kita tak mengundang kakek dan nenek? Mereka pasti bahagia jika kita mengundang mereka." Baekhyun yang mendengar ucapan Lisa seketika menghentikan aktifitas bermain ponselnya dan menatap datar pada adik tirinya.
"Tidak." Sahutan dingin Lisa peroleh membuat gadis 14 tahun itu terdiam menunduk takut. Ia baru menyadari bahwa dirinya salah berbicara.
Baekhyun yang menyadari ketakutan Lisa hanya menepuk pundak sempit itu dan berlalu pergi.
Sebelum menaiki anak tangga, langkahnya terhenti, "selama hidupku, bahkan mereka tak berusaha mencari ku... Untuk apa aku mengingat mereka, dan kini... Apa mereka mencarimu? Mereka seakan lupa akan dirimu, lihat ponselmu... Aku mengirim sesuatu untuk menyadarkanmu..." Lisa menurut, ia segera membuka ponselnya, dan dapat ia lihat, nenek juga kakenya tengah tertawa bersama dalam pesta meriah, tanpa dirinya...
Sekali lagi airmata gadis itu jatuh...
"Hanya aku yang mengingat mu... Bahkan eommapun sering melupakanmu Annie? Jadi berhenti memikirkan mereka yang bahkan tak pernah mengharapkan adanya dirimu. Pergilah, tenangkan dirimu... Di ruang bawah tanah, ada 'mainan' yang bisa kau gunakan untuk meluapkan kekesalanmu..." tanpa banyak berucap Lisa begitu saja pergi kearah ruang bawah tanah, membuat Baekhyun tersenyum puas dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.
Baekhyun masuk ke dalam kamarnya dan kembali memainkan ponselnya sembari merebahkan dirinya.
Berbalas pesan dengan seseorang di sebrang sana yang kini tengah menggeram frustasi.
.
.
.
"King..."
"King father..." suara Sehun meninggi kala sang King terlihat terbengong dengan ponsel yang senantiasa ia pandangi.
"Ah... Kau mengatakan sesuatu?" tanyanya tanpa merasa bersalah...
Oh ayolah... Sehun sedang menerangkan rencana penyerangan pada klan street18 yang memberontak pada Camorra.
Dan yang dilakukan sang King justru terus bermain ponsel tanpa menghiraukan satupun kalimatnya.
"King, saya tau King sedang dalam suasana senang, tapi... Kita juga membutuhkan persetujuan King untuk melaksanakan penyerangan ini," ucap Sehun dengan menekan kekesalannya. Ia tak ingin kelepasan dan berakhir membuat wajah tampan nya di penuhi lebam akibat pukulan sayang yang di lancarkan oleh sang pemimpin.
"Hm... Aku tahu, kembali lanjutkan rencanamu, aku akan mendengarkannya." Ponselnya ia letakkan di meja kerjanya, dan entah sengaja atau tidak, dia bahkan belum menutup pesan yang baru saja di terimanya.
Kini Sehun paham mengapa sang King tiba tiba tak fokus akan pekerjaannya.
Disana terdapat pesan gambar dengan kata kata yang mampu membuat sang King ah sudahlah...
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMORRA (CHANBAEK) END√
Ficțiune generalăMenjadi pemimpin Mafia terkejam bernama Camorra. Park Chanyeol... Terbiasa hidup keras, di didik tanpa cinta dan kasih sayang membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. Lembut adalah kata asing untuknya... Bahkan kepada anak semata wayangnya...