Di ruang kedap suara tepatnya kamar sang king aktifitas terus berlanjut sekitar tiga jam lamanya...
Malam hampir saja lenyap di gantikan pagi...
Namun sang king masih enggan beranjak dari atas tubuh mungil nan sekal favorit nya...
Pinggulnya di hentak hentak kan sekuat tenaga mengejar kenikmatan tak terelakkan oleh lubang sempit milik sang permata di bawah sana...
"Aaah.... Aaahhh~ dadhhh... Ouh... Fuck... Aaahhh" teriak kenikmatan bercampur sakit tak henti hentinya keluar dari mulut mungilnya.
Posisi Baekhyun sangat menggairahkan saat ini, tubuh yang menungging dengan tangan terborgol ke belakang, mata tertutup dan leher terikat yang di tarik kebelakang oleh Chanyeol.
Punggung mulusnya berubah menjadi kemerahan yang penuh dengan lelehan lilin yang mengering...
Chanyeol tak main main dengan ucapannya, ia benar benar bermain dengan 'mainannya'. Penis Baekhyun terjepit oleh alat pemuas seks yang sudah sejak sejam lalu bergetar menambah kenikmatan yang dirasa Baekhyun.
Rasa lelah tak ada dalam kamus Chanyeol terlebih yang sedang ia setubuhi adalah lelaki yang teramat ia cintai dan inginkan.
"Dadh... A-akuuhhh akuhhh akan"
"Bersama babyh... Ouh... Fucking shit... Ini luar biasa nikmat" racau Chanyeol kala merasa penisnya di bawah sana siap menyemburkan sperma berkualitas tinggi miliknya.
Beberapa menit kemudian ia mendapat pelepasan keduanya.
Tenaga Chanyeol tak dapat di pandang remeh... 4 jam dan Chanyeol hanya mendapat dua kali pelepasan. Sedang Baekhyun hampir saja mendapat pelepasan ke limanya jika saja penisnya tak tersumbat oleh alat pemuas seks yang Chanyeol pasang.
"Le-lepash dad... Ini menyakitkan" ucapnya memohon karena benar benar terasa menyakitkan saat penisnya siap menyemburkan spermanya namun tertahan.
Chanyeol tak menyahut namun ia bergerak melepas segala yang menempel pada sang permata, hingga Baekhyun begitu saja terkulai lemas bersamaan dengan sperma yang menyembur.
Chanyeol bangkit dari posisi berjongkoknya kemudian melangkah menuju kamar mandi, dan beberapa menit kemudian Chanyeol kembali dengan sebaskom air juga lap handuk.
Dengan telaten ia membersihkan sisa sisa sperma yang mengalir dari lubang anus Baekhyun, kemudian beralih pada area punggung yang di penuhi lelehan lilin yang mengering.
Setelah dirasa tubuh Baekhyun bersih, ia segera membalik tubuh lemas Baekhyun hingga terlentang, menyelimutinya kemudian ikut berbaring di sebelah sang permata.
Tangannya terangkat membelai lembut setiap inci wajah mulus Baekhyun. Dan mengecup kedua mata yang kini memrjam dengan deru nafas terartur.
"Aku mencintainya Richard... Aku sungguh sungguh mencintainya... Aku akan menjaganya dengan nyawaku sebagai jaminan nya. Aku mencintai putramu"
Deg...
Baekhyun tersentak, ia belum benar benar tidur, dan ucapan Chanyeol di akhir kalimat membuatnya benar benar terkejut bukan main.
Putra Richard...
Apa maksud sang daddy mengatakannya?
Siapa Richard...?
Pertanyaan pertanyaan seputar jati diri Richard berputar memenuhi otak Baekhyun. Namun karena rasa lelah dan kantuknya ia memilih terdiam, tak mampu bahkan hanya untuk membuka matanya. Ia hanya akan bertanya setelah keadaannya kembali segar esok pagi...
Setelahnya ia benar benar tertidur pulas kala tangan kekar sang daddy membelai lembut rambutnya.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMORRA (CHANBAEK) END√
General FictionMenjadi pemimpin Mafia terkejam bernama Camorra. Park Chanyeol... Terbiasa hidup keras, di didik tanpa cinta dan kasih sayang membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. Lembut adalah kata asing untuknya... Bahkan kepada anak semata wayangnya...