Chanyeol menatap tajam pada Baekhyun yang juga menatapnya marah.
Dengan berani Baekhyun melangkah mendekat dan berdiri tepat di hadapan Chanyeol.
"Katakan yang sebenarnya King father yang terhormat!" ujar Baekhyun dingin pada Chanyeol.
Geram bukan main Chanyeol mendengar panggilan itu dari sang permata. Ia lantas mengapit dagu runcing milik si mungil dan menarik lebih dekat pada wajah nya.
"Beraninya kau masuk ke tempat pribadiku ?!" ucap Chanyeol berbicara tepat di di depan wajah cantik itu.
"Sejak kapan aku takut ?! Mengapa kau menyembunyikan ini dariku ? Jika aku putramu, bukankah seharusnya tak ada rahasia Park Chanyeol-ssi ?" Baekhyun tanpa takut balik menatap tajam mata elang yang selalu mampu menjeratnya dalam kubangan cinta yang selama ini ia anggap terlarang.
"Kau-"
"Bukankah lebih baik dad jelaskan padaku dan semuanya selesai ?" lagi Baekhyun berucap memotong kalimat Chanyeol.
"Kau masih terlalu muda untuk mengetahui segalanya Park Baekhyun. Jika nanti tiba saatnya... Aku akan memberi tahu segalanya... Sekarang lebih baik kau diam manis dan menuruti apa yang dad katakan" Baekhyun menatap protes pada sang Dad...
"Baiklah... Aku beri dad pilihan. Beri tahu aku sekarang atau aku akan pergi bersama ibuku, Kim Jisoo... Bukankah wanita itu sedang mengurus hak asuhku tuan Park ?" smirk licik tergambar jelas menghiasi wajah cantik pemuda Park itu kala melihat sang daddy mengeraskan rahang tanda tersulut amarah.
"Jangan bermain main denganku Park Baekhyun... Aku bukan pria penyabar jika kau lupa" ucap Chanyeol menatap tajam sang permata.
"Dan aku juga bukan pria yang suka menggertak jika daddy lupa" Baekhyun masih terus menyahuti semua ucapan sang daddy walau hatinya tak bisa berbohong... Ada sedikit perasaan was was kala ia melihat kedalam mata sang daddy...
Tatapan itu benar benar menggambarkan betapa murkanya sang pemimpin Camorra itu saat ini.
Baekhyun semakin tak tenang kala sang daddy melangkah mendekat...
Merengkuh pinggang rampingnya dengan satu tangan dan mengunci kedua tangan Baekhyun di balik punggung...
"Kau milikku... Dan sampai kapanpun akan selalu begitu... Jangan pernah berfikir untuk lari dariku, jika kau tak ingin menyesal" Chanyeol melepas rengkuhannya dan mundur beberapa langkah memberi jarak diantara mereka.
"Shit... Apa yang dad lakukan ?!!!" ucap Baekhyun kala tersadar dari keterbengongannyaa dan mendapati kedua tangannya terborgol di balik punggung.
Sedang di tangan Chanyeol, sebuah rantai yang tersambung dengan borgol di genggam erat...
"Renungkan setiap ucapanmu... Kau akan tetap disini sampai kau tak lagi berfikir untuk pergi dariku..." rantai itu Chanyeol kaitkan pada sebuat besi memanjang yang tertempel di dinding, membuat Baekhyun tak bisa meninggalkan ruangan itu.
Setelah selesai dengan yang di lakukan nya, Chanyeol segera pergi begitu saja setelah sebelumnya ia sempatkan mengelus pucuk kepala si mungil, walau si mungil menolak dengan menjauhkan kepala nya dari Chanyeol.
"Aku membencimu Chanyeol !!! KAU DENGAR... AKU SANGAT MEMBENCIMU PARK FUCKING CHANYEOL !!!!" teriakan juga umpatan mengiringi langkah Chanyeol yang terus menjauh...
Dengan tatapan datar dan langkah tegasnya... Chanyeol terus melangkah di temani setitik demi setitik air mata yang mengalir dengan tanpa perintah membasahi pipi serta rahang tegasnya...
Ungkapan kebencian sang permata nyatanya lebih menyakitkan dari puluhan peluru yang sering ia dapat ketika menghadapi lawannya.
Untuk pertama kalinya selama 27 tahun setelah pergian ibu dan saudara kembarnya dari kediaman Park, Chanyeol kembali meneteskan air matanya...
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMORRA (CHANBAEK) END√
General FictionMenjadi pemimpin Mafia terkejam bernama Camorra. Park Chanyeol... Terbiasa hidup keras, di didik tanpa cinta dan kasih sayang membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh. Lembut adalah kata asing untuknya... Bahkan kepada anak semata wayangnya...