Dua hari setelah penyerangan mendadak, Chan sudah tidak memiliki kesibukan dan akhirnya terjebak dalam suasana menegangkan dengan rekan timnya.
"Jadi kak," Felix menegakkan duduknya, "Sejak kapan kekuatanmu kembali?"
Chan menunduk begitu pandangan yang lain menuju padanya, menyusun segala hal dan merangkai kata.
"Sebenarnya, kekuatanku tidak hilang," akhirnya Chan membuka suara setelah 5 menit terjebak dalam pemikirannya, "Tolong jangan protes, aku pun baru mengetahuinya ketika Pundu memberitahuku."
Jisung yang hampir saja berbicara akhirnya kembali menutup mulutnya.
"Kekuatanku masih ada, tapi teknik yang telah ku latih bertahun-tahun diserap," ujar Chan, "Aku harus mengulang melatih kekuatanku."
"Kau punya berapa kekuatan?" tanya Jeongin penasaran.
"Entahlah, aku tidak menghitungnya."
Jisung langsung membolakan mata, "Berarti kekuatanmu banyak? Apa lebih dari tiga?"
Chan mengangguk.
Jisung menganga dan mengeluarkan pujian dengan suara samar.
"Bertambah lagi alasan yang menguatkan kenapa kak Chan sangat ditakuti," Seungmin menatap Chan, masih setengah tidak percaya.
"Jadi, apa sekarang kekuatanmu sudah kembali terlatih?" tanya Felix.
"Sedikit,"
"Sedikitmu berbeda dengan sedikit kami, kak," Jeongin menatap Chan malas, namun sedetik kemudian serigala itu kembali menatap Chan penasaran, "Apa kau akan memperlihatkan kekuatanmu ketika kau melatih kumpulan pemilik kekuatan?"
"Aku tidak yakin," sahut Chan, "Kekuatanku masih agak tidak terkendali."
"Kalau begitu kau harus banyak berlatih!" seru Jisung, "Kak Changbin akan melatihmu, ya kan kak?"
Changbin diam sebentar sebelum menggeleng kecil, "Kak Chan jelas lebih tau bagaimana cara melatih kekuatan miliknya dibanding aku."
"Kalau begitu ayo berlatih bersama," ajak Jeongin dengan nada riang, "Akhir-akhir ini aku sudah mulai bisa mengendalikan air, loh."
"Ayo latihan hari ini!" Jeongin berdiri dan berseru semangat, "Ayo! Hari ini kita libur, kan?"
Felix, Jisung dan Seungmin ikut berseru menyetujui sementara Chan menatap Changbin.
Changbin diam, sepertinya kapten tim itu sedang berpikir.
"Boleh kan, kak?" tanya Seungmin pada Changbin begitu acara sorak antusiasnya dan tiga rekan timnya yang lain selesai.
"Boleh, tapi kita harus membicarakan hal ini dengan Pundu terlebih dahulu."
Felix menatap Changbin bingung, "Memangnya kenapa? Biasanya kita berlatih ya tinggal berangkat saja, kan?"
"Informasi tentang kembalinya kekuatan kak Chan bisa sangat beresiko jika beredar begitu saja," jelas Changbin, "Kak Chan memang perlu melatihnya, tapi kita butuh tempat khusus."
"Wow," Jeongin kembali duduk diikuti yang lain, "Latihan kali ini jadi terdengar seperti misi rahasia."
Chan terkekeh, "Mungkin bisa dibilang begitu."
"Ya sudah kak, kapan kita akan menemui Pundu?" tanya Seungmin.
"Sekarang, bagaimana?" Jisung ikut bertanya.
Changbin diam dan menimbang-nimbang sesuatu.
"Semakin cepat semakin baik kan, kak?" ujar Felix mencoba meyakinkan Changbin, "Kita tidak tau apa yang sedang dipersiapkan oleh Kauli. Kekuatan kak Chan akan sangat membantu jika Kauli mengirim pasukan level sedang atau tinggi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Czar ✓
FantasySemua orang bisa menjadi kapten. Jalan keluar tidak hanya satu dan semua orang punya cara masing-masing untuk menemukannya. Tapi di antara banyak kapten, hanya beberapa yang bisa memimpin dan mempersatukan mereka. Pemimpin, sang pemersatu dua kaum u...