[VII]

46 10 4
                                    

Hari diadakannya festival datang. Sejak pagi, wajah Felix terlihat sangat berseri. Dia terlihat begitu antusias.

"Dia semangat sekali," Chan tertawa kecil melihat Felix yang sibuk sendiri di depan cermin.

"Dia akan memimpin tari pembuka," ujar Changbin ikut tertawa.

"Makanan sudah siap!"

Anggota tim itu lantas berkumpul di ruang makan.

"Kak Changbin dapat bagian apa kali ini?" tanya Jisung disela-sela makan mereka.

"Aku mengawal Pundu dan beberapa tangan kanannya," jawab Changbin.

Jisung, Felix dan Seungmin mengerjap kagum.

"Pundu itu ketua kita, kan?" tanya Jeongin, "Kak Changbin keren!"

Changbin terkekeh, "Terima kasih."

"Aku hari ini di bagian penerima," lanjut Seungmin, "Kalian jangan terkejut kalau nanti aku tiba-tiba menjadi pembawa acara."

"Aku sudah terkejut sekarang," sahut Felix.

Jisung tertawa kecil, "Aku di bagian dekorasi! Nanti aku akan mengiringi Felix dan penari lain dengan kilau cahaya!"

Jeongin bertepuk tangan, "Aku salah satu yang menari nanti!"

Anggota yang lain tertawa melihat keantusiasan Jeongin.

"Kalau kak Chan?" tanya Felix.

Chan mengunyah sebentar lalu menelan makanannya, "Aku di bagian keamanan, jadi kemungkinan kita tidak bertemu."

"Yah," keluh Felix, "Berarti kau tidak bisa melihat aku dan Jeongin menari?"

Chan tersenyum tidak enak, "Maaf ya."

Wajah Felix tampak lesu, tapi pemuda itu tetap mengangguk.

"Ey kak Chan, kalau ada kesempatan kau curi-curi mendekat ya," celetuk Jisung, "Aku juga mau memperlihatkan kehebatanku padamu."

Chan tertawa, "Baik, baik."

Sarapan hari itu berjalan cukup singkat. Mereka sepakat hanya makan sedikit karena di tempat festival nanti akan ada banyak stan makanan.

***

"Halo kak Chan,"

Chan menoleh mendapati Yujin tengah melambai, "Halo," sapa Chan lengkap dengan senyum khasnya.

"Kak Chan tugas di bagian Barat?"

Chan mengangguk, "Kau tau aku bertugas dengan siapa?"

"Denganku!" sahut Yujin riang, "Oh, dan Haechan."

"Di mana dia?"

"Aku tadi menyuruhnya mengambil stok makanan untuk di sini," jelas Yujin dengan tawa riangnya.

Chan ikut tertawa kecil sambil menggeleng. Yujin dan kelakuan luar biasanya.

"Hei pendek, aku bawa dua keranjang penuh," sebuah suara tiba-tiba terdengar tak jauh dari mereka, "Eh ada kak Chan?"

Chan menoleh mendapati Haechan sedang menenteng dua keranjang berisi makanan, "Kita rekan untuk hari ini."

Haechan mengangguk saja.

"Minta," Yujin berjalan mendekat dan mengambil alih satu keranjang, "Dan jangan panggil aku pendek!"

Haechan mengaduh ketika tiba-tiba tangannya terasa tersengat, "Jaga petirmu, nona."

"Maka dari itu kunci mulutmu, tuan."

Chan tertawa, "Jangan berkelahi."

"Dia duluan," Yujin menatap Haechan malas, "Kak Chan mau?" Yujin menyodorkan keranjang menawarkan makanan pada Chan.

Czar ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang