Sebanyak lima orang remaja, tiga lelaki dan dua perempuan sedang menonton film bersama di ruang keluarga milik Satria yang cukup luas dan sepi. Keluarganya tengah bepergian ke luar negeri untuk waktu yang lama dan lelaki itu mengundang teman-temannya untuk mengisi waktu luang di rumah yang megah ini.
"Gandi, kangen nggak sama gue?" Nana menggoda seorang lelaki yang ada duduk tepat di sampingnya.
Mereka duduk bertiga di karpet bawah bersama dengan Wira. "Nggak lah, ngapain juga kangenin lo, kurang kerjaan" jawab lelaki itu sewot sembari memakan kripik kemasan yang sempat di belinya di swalayan.
Nana cemberut. "Kok gitu sih padahal gue kangen loh"
Gandi terkekeh kemudian mencubit pipi kiri gadis itu dan menggoyangkannya gemas. "Kangen pengen di cubit kali"
Teman tapi mesra. Begitu kata Nana saat ditanya apa status hubungan mereka.
"Ngenes banget nasib jomblo terdzolimi kayak gue," Wira mencibir, melirik kedua pasangan itu dengan kesal.
"Makanya cari cewek yang benar, jangan cabe-cabean lo pepet terus kabur pas mau di karungi. Menyedihkan" ejek Gandi puas.
"Halah, mending lo kasih Nana kepastian dulu sana, nggak usah maido"
Gandi mendengus kemudian mengalihkan pandangannya lagi ke depan. Mereka semua kembali fokus menonton tayangan televisi yang berukuran tujuh puluh lima inch itu sampai bel berbunyi pertanda akan kedatangan seseorang.
Pemilik rumah sedang berjalan-jalan dengan kekasihnya menikmati malam minggu sedangkan rumahnya dijaga oleh para cecunguk jomblo tim hore pasangan itu. Bel tidak berhenti berbunyi, tamu itu tidak sabar untuk segera masuk ke dalam. Dengan inisiatifnya sendiri Rara berdiri dan berjalan menuju pintu utama untuk membukanya.
Ketika terbuka ia berpapasan langsung dengan seorang Geovan yang menatapnya sebentar kemudian berlalu pergi untuk masuk ke dalam. Lelaki itu mendudukkan diri di sofa tengah bersebelahan dengan Rega yang sebelumnya adalah tempatku. Rara berpindah duduk di sofa yang sama paling ujung, memangku bantal dan duduk bersila.
"Bro dateng juga lo, nggak jadi jalan sama Salsa?" tanya Gandi membuat kami semua menatap lelaki itu dengan heran.
Memangnya mereka balikan?
"Nggak jadi" jawab lelaki itu asal.
"Bagus dah, gue nggak jadi nyamuk lagi sendirian" Wira menyahuti.
"Maksudnya?"
"Tadi sebelum lo datang mereka sibuk pacaran, gue kan jadi kelihatan sadboy" Wira mengucapkan itu dengan menunjuk masing-masing pasangan.
Rara melotot tidak terima ketika lelaki itu ikut menunjuknya bersama Rega.
"Kalian pacaran?"
Pertanyaan itu terdengar biasa namun ketika di ucapkan dari mulut Geovan secara terang-terangan dan nada yang tak enak membuat suasana berubah menjadi mencekam seketika. Gandi dan Nana sampai ikut menoleh.
Rara menggeleng dengan cepat. "Nggak kok"
"Pacaran juga nggak apa Ra, menambah jalinan silaturahmi kita menjadi lebih kuat," Gandi berujar pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are A Couple (Complete)
Teen FictionGeovan tidak pernah mengira jalan hidupnya yang mulus menjadi terjal sejak berbagi ikatan dengan seorang gadis bernama Fatara di usia yang masih sangat muda. Rangkaian perjalanan membawa kita berpetualang jauh menyusuri jalan bernama takdir. Tentang...