Sebuah kabar yang baru disampaikan oleh Wisnu Nareshwara dan Ratna Harini selaku orang tua dari dua anak lelaki ini, membuat keluarga kecil yang baru saja menyelesaikan acara makan malam itu mau tak mau harus mencerna makanannya dengan alot.
Bagaimana tidak, mereka menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan segera menikahkan putra bungsunya yang baru berusia delapan belas tahun dengan salah satu anak perempuan dari teman dekat sekaligus rekan bisnis sang ayah.
Alfajar Nareshwara, putra sulung keluarga Nareshwara itu datang bersama istrinya Aliya Fanisa menatap kedua orang tuanya dengan ragu. Apakah ayahnya sedang bercanda? Adik lelaki satu-satunya yang bahkan masih duduk di bangku sekolah.
Anak yang hobinya saja masih kelayapan sana sini tidak jelas akan dinikahkan? Menikah? Yang benar saja!
"Papah sedang bercanda?," tanya lelaki berusia dua puluh delapan tahun itu ragu kepada sang ayah.
"Tidak. Papah serius"
Fajar terbungkam cukup lama sebelum mengalihkan pandangannya kepada sang adik yang sedari tadi hanya diam membisu tanpa peduli dengan pembicaraan tersebut. Berbagai pikiran ada di kepalanya. Ayah dan ibunya bukan termasuk orang tua kolot yang akan menjodohkan anaknya untuk kepentingan pribadi apalagi dengan kondisi sang adik yang masih dibawah umur.
Sikap anak itu saja masih urakan seperti remaja kebanyakan. Lalu untuk alasan apa kedua orangtuanya harus sampai memutuskan menikahkan Geovan?
"Lo hamilin anak orang?," tanyanya spontan kepada sang adik yang sontak saja membuat yang lain terkejut. Sedangkan yang ditanya tetap membisu. "Jawab!" tuntutnya.
"Fajar bukan seperti itu," ujar sang ibu menenangkan.
"Lalu kenapa? Kesalahan apa yang audah Geo lakukan sampai harus menikah? Anak ini pasti baru saja berbuat onar" Fajar tampak kesal saat mengatakannya.
Fani bergerak memegang pundak suaminya bermaksud menenangkan tak ingin membuat kegaduhan.
"Mas sudah""Fajar cukup. Adikmu bukan orang seperti itu. Buang semua pikiran negatifmu," ujar sang ibu. “Dengarkan dulu penjelasan kami.” tambahnya.
Wisnu memulai untuk menjelaskan. "Keputusan ini bukan karena adikmu membuat kesalahan. Kami hanya ingin menolong seorang anak perempuan yang bernasib malang,"
Fajar sudah gatal ingin bertanya akan tetapi berusaha semaksimal mungkin untuk mendengarkan ayahnya dengan baik walau rasanya alasan apapun tak cukup masuk akal untuk masalah ini. “Apa kamu kenal dengan sahabat Papah yang bernama Burhan?”
Fajar mengernyit. “Tentu aku kenal. Om Burhan sering datang kesini dan sangat dekat dengan keluarga kita. Bukankah beliau juga donatur terbesar di Nash Company dan beberapa induk perusahaan kita? Aku cukup sering bertemu saat ada meeting kerja sama dengan beliau”
Ayahnya tersenyum namun dalam matanya nampak kesedihan yang sulit untuk dijelaskan. “Benar. Ternyata kamu cukup mengenalnya dengan baik”
“Beliau orang penting dan banyak berjasa untuk kita dan sudah seharusnya aku mengenalnya. Lalu apa hubungan semua ini dengan beliau?” Fajar masih bingung.
“Burhan sudah meninggal,” ucap Wisnu getir. “Kecelakaan beruntun satu bulan yang lalu. Kamu pasti sudah mendengar beritanya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are A Couple (Complete)
Teen FictionGeovan tidak pernah mengira jalan hidupnya yang mulus menjadi terjal sejak berbagi ikatan dengan seorang gadis bernama Fatara di usia yang masih sangat muda. Rangkaian perjalanan membawa kita berpetualang jauh menyusuri jalan bernama takdir. Tentang...