12 : Semakin Kacau

178 15 2
                                    

"Mamaaaah" Rara menyambut kedatangan Ratna dengan pelukan saat wanita itu baru saja sampai di rumah setelah menemani Papah Wisnu berkeliling di beberapa kota.

"Anakkuuuu," ujar Ratna ikut menghambur dengan tidak sabar kearahnya. "Anak perempuanku yang paling manis mamah kangen sekali." ucapnya saat sudah dalam pelukan.

"Rara juga" ujar gadis itu lebih mengeratkan.

"Ge, kesini bantuin papah bawa koper. Berat ini,"

Wisnu di belakang istrinya tersenyum manis melihat tingkah kedua perempuan itu memberi perintah kepada putranya yang masih berdiri kaku menatap heran kepada ibunya.

Geovan mendekat malas-malasan kemudian membawa koper kedua orang tuanya ke dalam sembari bergidik ngeri melihat kedekatan ibunya dengan gadis itu yang bahkan melebihi dirinya. Setelah meletakkan barang bawaan tersebut di kamar ia kembali ke ruang tengah, ikut berkumpul bersama keluarganya.

"Kalian berlebihan, kemarin juga masih sempat video call," ia mencibir saat melihat dua orang itu masih terkikik-kikih geli entah membicarakan apa. Ia meraih salah satu kotak makanan, oleh-oleh dari ibunya kemudian memakannya dengan satu kali suap.

"Kamu pasti iri ya. Mau di peluk mamah juga nggak?" Ratna balas menggoda dengan merentangkan tangan.
"Sini" ajaknya.

Geovan menggeleng. "Nggak,"

"Ya sudah, peluk papah saja kamu kan anak kesayangannya," Mamah membalas kembali merangkul Rara di sampingnya.

Mendengar itu Wisnu malah kebingungan. "Memang iya?" istrinya mengangguk membenarkan. "Ya sudah sini le tak peluk"

"Nggak mau," putra bungsunya itu malah menjauh. "Aku kan anak tetangga," katanya dengan suara yang terdengar kesal mendengar perdebatan kedua orang tuanya.

Geovan lebih memilih menonton televisi di depan masih dengan rambut acak-acakan dan baju kusut serta celana pendeknya karena baru bangun tidur saat mendengar kepulangan mereka.

Mereka menyempatkan untuk bercengkerama dan menceritakan pula insiden beberapa hari yang lalu. Geovan menceritakan bahwa akar dari kebakaran tersebut karena adanya korsleting listrik dan diperparah dengan kerusakan pada microwave yang belum dimatikan, mungkin ada bahan makanan yang menyebabkan benda tersebut bermasalah.

Pelaku dari kejadian ini sebenarnya adalah lelaki itu sendiri yang menggunakan benda tersebut untuk menghangatkan kue dan lupa untuk mematikannya.


----------


Akhir tahun ini seluruh murid kelas dua belas sudah mulai di sibukkan dengan adanya simulasi dan try out untuk persiapan Ujian Nasional. Meskipun hari berlangsungnya ujian terbilang masih cukup jauh, namun segala persiapan sudah mulai diterapkan.

"Aduh gimana ee kok kepala pusing ee, soal ujian terngiang-ngiang ee," Gandi bernyanyi begitu keras dengan suara yang fals di depan kelas.

Satria bersama teman-temannya sedang berkumpul di depan kelas 12 Mipa 1 setelah tadi membawa kursi dari dalam kelas untuk ditaruh menutupi koridor didepan kelas yang mengakibatkan terhalanginya murid-murid yang ingin lewat.

We Are A Couple (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang