27 : 어두운 그늘 나무 아래

1.1K 147 5
                                    

"Liu Yangyang? Kau kenal orang ini? Apa dia yang membunuh korban itu?"

Sementara Renjun melotot ke arah Jaemin. Ia ingat pria bernama Yangyang itu. "Ah!! Aku ingat sekarang!! Dia laki-laki yang kau bilang ibㅡ"

"Ehm!" Potong Jaemin. Dia menggeleng, memberi tahu untuk menjaga ucapan pada Renjun.

"Kenapa? Apa kau juga mengenal orang ini?"

"Em. Bukan mengenalnya. Aku cuma melihatnya sekali"

"Kalau kau Jaemin?"

Jaemin masih bergeming. Ia menatap Renjun untuk meminta jawaban. Padahal yang mengetahui Yangyang lebih banyak adalah Jaemin, bahkan melarang Renjun mendekati pria itu.

'kenapa menatapku? Katakan saja kalau kau mengenalnya. Daripada pelaku itu tidak tertangkap sama sekali dan aku akan tersesat di hutan kabut. Dan aku tidak mau terjadi!'

Dari tadi Jaemin tidak berdebat kala Renjun memarahinya tadi. Ia sedikit keberatan sebenarnya mau memberi tahu.

"Ya. Aku mengenalnya. Tapi dia tidak tinggal di satu tempat. Dia sering berpindah-pindah"

Semua orang yang mendengar kalimat itu berseru 'heh?' sekaligus mengernyit aneh.

"Apa dia makhluk di jaman megalitikum sampai-sampai hidup begitu?" Seru salah satu dari mereka yang berbadan lebar.

"Aku memikirkan yang lain. Mungkin dia itu sangat kaya sampai-sampai bosan tinggal di rumahnya dan terus pindah"

Renjun sedari tadi memperhatikan orang-orang itu, Kemudian mengangkat bicara hingga dua polisi yang sedang berdebat tadi terhenti. "Jadi apa kemungkinan besar, pria yang bernama Yangyang itu menyembunyikan pelaku di rumahnya? Kalian juga bisa dengar apa yang dia katakan tadi kalau Yangyang akan membelikan baju untuk orang itu"

"Kalau begitu kita harus bergegas. Kerahkan semua tim untuk mengunjungi mall dekat Busan. Moon Taeil, kau yang menghubungi Daniel dan Woojin untuk hal ini agar mereka juga bisa bergerak cepat. Ini adalah bukti kalau pelaku itu tidak lari ke Daegu atau semacamnya. Kita hanya perlu mencari tempat tinggal Yangyang dan menangkap pelaku itu. Cepat bergerak!" -Jaehyun

Kerumunan itu bubar dengan suara ribut. Kembali ke mejanya masing-masing, dan sebagian memanaskan mobil sebelum berangkat ke Busan. Moon Taeil yang di sebut Jaehyun juga tidak sabaran mengotak-atik angka di telepon umum. Ia baru bisa lega saat Woojin mengangkat telponnya.

"Benarkah? Ah syukurlah kalau begitu. Aku akan segera memberitahu hal ini pada Daniel, juga menyuruh Seung-woo dan tim yang lain mencari di tempat yang kau katakan tadi"

"Benar. Kita akan mencari semua tempat belanja di semua toko dan tentu saja dengan bantuan kalian. Aku tutup dan sampai jumpa di Busan"

"Baik!"

Taeil segera berlari keluar diikuti Johnny dan Taemin. Masuk ke mobil dan melaju membelah jalanan kota di cuaca yang sedang terik saat itu. Hanya Shotaro, Jaemin, Renjun dan Jaehyun yang tersisa di ruangan itu. Namun di luar masih ada satpam yang berjaga-jaga. Jaehyun memberi kode pada tiga pemuda di depannya untuk mengikutinya masuk ke mobil.

"T-tapi.." Sahutan gemetaran dari Shotaro menghentikan langkah tiga orang yang terburu-buru keluar dari gedung. Mereka serempak menoleh pada pemuda yang menundukkan kepala. "Aku tidak mau ikut campur dalam hal ini. Aku takut aku di cari oleh orang itu karena aku memberitahu bukti ini pada kalian. Sampai disini saja aku membantu kalian. Dan ku harap kalian bisa terbantu dengan video itu"

PECULIAR FATE 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang