35 : 어둡고 짙은

201 26 0
                                    

"Ah begitu? Tapi sampai kapan ia bisa mendengar lagi, Samchon-nim?"

"Em, asalkan kau teratur mengolesi salep ini di lubang telinganya, ia akan sembuh dalam waktu 2×24 jam. Kau hanya perlu mengolesi salep itu setiap salepnya kering, begitu terus-menerus sampai dua hari"

"Terimakasih banyak, Samchon-nim. Aku akan merawat Jaemin dengan baik"

"Bagus kalau begitu. Tapi siapa dia? Aku tidak mempunyai keponakan bernama Na Jaemin"

Astaga Renjun lupa satu hal tersebut. Renjun kembali bercerita sesuai yang diatur otaknya. Mulai dari bertemu dengan Jaemin di jalan yang ternyata adalah pasien amnesia, membawanya ke rumah, dan diangkat oleh Tiffany sebagai anak angkatnya. Sedangkan pamannya hanya mengangguk dan sekali-kali bergumam.













"Astaga menyedihkan sekali hidup anak ini. Apakah kita perlu pergi ke panti sosial agar dia bisa menemukan orang tuanya?" Ucap paman Zhong, tentu saja membuat Renjun kelabakan. Amnesia hanya alasan saja agar Jaemin bisa tinggal dengan 'orang'nya. Kalau mereka membantu mencari, sampai kiamat pun tidak akan ketemu.

"Eh hahaha tidak usah, paman. Jaemin bilang dia mengalami kekerasan dalam rumah. Jadi dia tidak ingin kembali, y-ya begitu haha"

"Ah, yasudah. Yang penting dia baik-baik saja dan tidak berontak. Aku permisi dulu mau ke rumah sakit menemui Direktur. Sampai nanti, sampaikan salam ku pada ibumu"

"Ya, hati-hati di jalan paman" Renjun membiarkan paman Zhong pergi tanpa mengantarnya sampai di depan pintu. Ia merasa Jaemin tengah menatapnya jadi ia rasa Jaemin membutuhkan bantuan.

"Kau tau apa yang terjadi padamu?" Renjun duduk di samping Jaemin yang masih berbaring. Dan dibalas hening. "Ah bodoh. Aku lupa kalau dia tuli sementara," Si pemuda mungil beranjak menuju meja belajar di pinggir jendela, dan kembali dengan drawing paper juga sebuah pensil. Ia nampak menulis sesuatu disana.

Selesai, Renjun menunjukkan apa yang ia tulis pada Jaemin. Tentu Jaemin segera membacanya. Hingga ia berteriak terkejut bukan kepalang. 'kau tuli sementara Jaemin. Kau bisa mendengar dalam dua hari asalkan rutin mengoleskan salep tanpa henti'

"MWO?! AKU TULI?!"

Renjun tersentak akan suara keras itu. Dengan kaku, ia mengangguk. Kemudian mulai menulis lagi di lembar selanjutnya dan menunjukannya pada Jaemin. 'aku akan menelpon Jaehyun agar menunda pencarian sampai besoknya lusa. Bagaimanapun juga kau harus sembuh untuk mencari Jangbin. Jangan khawatir, aku akan membantumu selama dua hari ini'

"Terimakasih" ucap Jaemin. Renjun mengangguk sebagai balasan. Kemudian menulis lagi, 'aku pergi dulu membelikan mu salep untuk mengobati luka di wajahmu. Jaga dirimu, aku tidak lama'

"Tidak! Bagaimana jika Jangbin ada di luar dan menyerang mu juga? Aku ikut!"

Renjun bisa apa? Ia hanya menghela nafas kala Jaemin bangkit dari ranjang dan memakai jaket. Kemudian mengambil hoodie putih Renjun dan syal yang ia belikan untuk Renjun kemarin dan menyuruh si pemuda kecil memakainya. Baiklah, sangat menyenangkan berjalan bersama orang tercinta di cuaca dingin begini. Ah romantisnya..













 Ah romantisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PECULIAR FATE 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang