6 : 카페

1.7K 278 5
                                    

"Aku bahkan lebih tau segalanya dari dukun, ahjussi"

Sementara Yangyang tertawa kecil. Ia membenarkan duduknya dan menarik napas sekali lagi. "Lupakan perkataanku tadi. Aku tau kau sangat marah pada saudaramu. Yang aku tidak tau, apa kau bisa menahan semua kesalmu itu? Maksudku, orang-orang seperti mereka harus diberi pelajaran dan kau tau maksudku"


"Aku tidak paham apa maksudmu" ujar si pria tua.

Yangyang membuat situasi mereka berdua hening. Pemuda itu lalu menatap serius. "Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku, ahjussi"


Ahjussi itu mengerutkan kening dan kemudian tak lama ia mengangguk menyanggupi. "Apa? Aku akan melakukannya"














"Hei Na Jaemin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei Na Jaemin"

"Hm?"

Renjun mendengus. Ia berdiri didalam kamar mandi dengan pintu terbuka karena Jaemin menahan pintu itu dengan bersandar, sehingga pintu itu nampak terbuka lebar. Didalamnya terdapat Renjun yang menatap Jaemin dengan wajah malas.

"aku tau aku adalah orang-mu tapi, bisakah kau tidak mengikutiku ke toilet?"

"apa yang kau takutkan? Kita sama-sama pria dan kita punya 'bentuk' yang sama"

"Aku tau kita sama-sama pria tapi tolong lihatlah status kita. Kau itu dominan dan aku submissive, maksudku kau bisa saja melakukan sesuatu padaku jika kau melihat milikku!"

Pemuda Na menahan tawa. Dia merubah posisinya dengan menyandarkan tangannya di pintu bathroom. "sudah kubilang aku hanya tertarik pada wanita. Kau? Astaga kalau aku menyukai pria, aku mungkin akan menyukai yang lebih gagah darimu"

Renjun menoleh dan tertawa kecil. Dia tersenyum mengejek. "maksudmu? Kau ingin menjadi bottom? Wajahmu yang beringas begitu mau jadi bottom? Astaga kau gila Jaemin"


Jaemin merengut, dua detik kemudian seulas senyum diulurkan.

"Siapa ituㅡ Jeno? Ah iya Jeno. Kurasa jika aku gay, dia adalah tipeku. Kau lihat tubuhnya? Sangat gagah dan pasti berotot. Wajahnya tampan dan rahangnya tegas. Senyumnya begitu manis. Tangannya sangat hangat saat aku berkenalan dengannya kemarin, ah iya! 'barang' nya pasti besar, benarkan?"

PECULIAR FATE 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang