8 : 애프터눈 커피

1.4K 239 0
                                    

"Baiklah. Tadi pagi aku sedang menemani Jaemin ke cafe untuk mencari pekerjaan. Kau tau? Yang seharusnya dilakukan orang-orang yang melamar kerja adalah tersenyum dan membungkuk sopan. Tapi dia hanya melihat kasir itu datar sekali dan tidak tersenyum. Lalu aku menyenggolnya dan menyuruhnya senyum dan dia tersenyum dengan terpaksa. Astaga aku tidak percaya ada makhluk kutub Utara sepertinya"


"Apa yang kau bicarakan? Apa inti dari beritamu?"

Renjun nampak berpikir sebentar seperti orang konyol dan kembali bicara.

"Inti dari berita ini adalah, aku melihat Jaemin memandang seorang wanita yang sedang memesan minuman dan aku menghampirinya dengan satu porsi ayam goreng. Kemudian dia menyuruhku melihat dimeja ketiga dibelakangnya dan kau tau apa yang kulihat?"

Jeno menggeleng. Tentu saja dia tidak tahu. Pemuda Huang itu daritadi tidak mengatakan inti topik ceritanya dan membuatnya sedikit penasaran. Memang apa yang dia lihat? Hantu? Orang berciuman? Pria dilabrak istrinya karena selingkuh?

"Aku melihat pacarmu Jung Dabin bersama pria lain, Jeno. Aku melihat mereka tertawa dengan senang dan tangan mereka tidak dilepas sama sekali"













"..."













"Jeno-ya, kau baik-baik saja kan?" Tanya Renjun hati-hati. Tentu saja. Siapapun tidak akan menyangka kalau orang terkasihnya kedapatan berkencan dengan orang lain.

Lama tak bicara, Jeno akhirnya tersenyum. Renjun mengikuti senyum itu dengan canggung. Senyum pria itu sedikit sendu di atensi Renjun.

"Itu saja?"

"Huh?"

"Hanya itu?"

"Huh? Kau tidak marah? Aniㅡ pacarmu sedang bersama dengan pria lain, Jeno. Apa kau tidak berniat melabrak mereka seperti yang dilakukan orang lain?"

Renjun bingung tentu saja. Di kebanyakan drama atau film yang ia tonton setiap hari, selalu ada scene berkelahi antara orang ketiga dan orang kedua ketika kedapatan membawa orang lain dalam kehidupan mereka berdua.

"Aku tidak kaget. Sebenarnya aku sudah tau kalau mereka punya rahasia. Selingkuh memang tidak tabu dalam hubungan. Orang-orang akan merasa bosan dengan orang yang mereka temui setiap hari. Dalam fase itu, mereka ingin suasana yang beda"

Pria kecil itu diam. Jeno tidak seperti yang ada di pikirannya; mendatangi pria asing itu dan mengajak berduel di tempat sepi. Sekarang dia tau, mengapa dia menyukai pria tampan itu. Jeno tidak lekas marah, ia banyak tersenyum.

"Tetap saja, Jeno. Apapun alasannya selagi kalian belum berakhir, dia tidak bisa menemui orang lain. Setidaknya dia harus menghargaimu" -Renjun

"Tidak apa-apa. Aku masih remaja dan jalanku masih panjang sekali. Dia tidak ditakdirkan untukku, jadi apa yang harus kulakukan? Tidak ada. Aku tidak pantas memohon untuk mereka yang bukan milikku"

Dua insan itu saling memandang atensi dengan hangat. Saling membagi bahagia hanya dengan tatapan masing-masing. Lama bertatapan, mereka berdehem malu. Rupanya berita itu membawa sedikit hangat datang di pertemuan mereka hari ini dengan sederhana; ditengah koridor yang mulai renggang.

"Lalu kau akan putus dengannya?" Renjun bertanya dengan pelan. Mana tahu dia salah menanggapi untaian kata yang Jeno katakan tadi.

"Mungkin. Aku tidak tau itu kapan tapi, saat itu tiba, berpisah dengannya mungkin yang terbaik"

"Kau baik sekali. Aku harap kau memiliki kekasih yang lebih baik darinya dimasa depan"

Jeno tersenyum dan tawa kecil terselip diantaranya. "Kau bilang begitu seperti punya pacar sajㅡ ah iya, Jaemin pacarmu kan? Aku lupa"

PECULIAR FATE 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang