37 : 그가 당신을 좋아하기 때문에

492 55 8
                                    

"Syukurlah kau siuman, Renjun-ah

"Dimana yang lain? Jaehyun dan tim lain?" Suara Renjun terdengar serak.

"Mereka ada di bangsal sebelah dan sedang tidur sama sepertimu"

"Lalu Jaemin? Dan Jiin? Bagaimana keadaan mereka?"

"Kau masih mengkhawatirkan Jaemin yang meninggalkanmu dan akhirnya kau berakhir seperti ini?" Ucapan itu membuat pemuda kecil tersebut tutup mulut. Ia sedikit menunduk sambil mendengar celotehan Jeno yang tampak masih kesal pada pemuda Na itu. Bahkan Jeno sama sekali tak melihat tanda-tanda Jaemin yang menjenguk Renjun dari tadi. Hey, apa Jaemin sama sekali tidak khawatir pada Renjun?

"Baiklah, aku minta maaf membahas Jaemin. Tentu saja aku merasa sedih karena itu tapi aku bersyukur kau selalu bersamaku. Kau menepati janjimu" Mereka berdua saling menatap, bersama senyum yang semakin lama semakin mengembang.

"Aku punya alasan kenapa aku ingin terus bersamamu, Renjun-ah" suara Jeno menjadi pelan. Ia gugup menyatakan ini sebenarnya tapi itu harus. Ia harus memiliki Renjun seutuhnya agar Renjun selalu aman bersamanya. Mau mempercayakan Renjun pada Jaemin? Memikirkan kejadian tadi sore saja membuat Jeno darah tinggi.

"Apa alasanmu?"

"Karena aku menyukaimu. Aku sangat bodoh tidak menyadari itu sejak dulu"

"A-apa maksudmu?"

Tentu. Tentu saja Renjun tak siap akan pernyataan mendadak itu. Ia juga tak menyangka kalau pria yang menolaknya dulu ternyata menaruh rasa pada Renjun, meski secara garis besar, ia tidak menyadari itu.

Pemuda pemilik mata sipit itu masih melanjutkan kata-katanya. Jeno kini berani menatap Renjun, serta mulai menggenggam tangan halus dan mungil itu. Hal itu mengakibatkan Renjun sedikit tersentak dengan mata yang sedikit membola, membuat Jeno kembali gemas.

"Selama ini aku bingung kenapa aku sangat khawatir padamu. Bahkan ibuku bilang kalau sebenarnya aku menyukaimu tapi aku tak percaya karena saat itu Dabin masih bersamaku" Tangan dingin itu dibawa Jeno menuju bagian kiri dada bidangnya, dimana jantung berada. Membawa Renjun pada debaran jantung yang memompa cepat, yang kiranya dapat membuktikan kalau ia benar-benar jatuh dalam pesona Renjun selama ini. Sedangkan Renjun masih bergeming, masih ingin mendengar penuturan Jeno.

"Aku ingin meminta kesempatan untuk menjagamu, kau mau menjadi kekasihku?" Ucapan itu adalah final dari isi hati yang Jeno utarakan. Mata mereka masih saling bersitatap dimana Jeno meyakinkan Renjun, dan Renjun yang memandang Jeno dengan pandangan berkabut.

Sedangkan pria yang berada di balik tirai itu meremas kain yang menghalanginya dengan dua pemuda di baliknya. Jaemin melihat sangat jelas saat Jeno mendekatkan wajahnya pada Renjun, tanpa ada penolakan dari pemuda Huang itu. Tubuh keduanya menempel dalam siluet tak jelas itu. Membuat kepalan tangan Jaemin semakin menampakkan urat-urat karena terlalu keras meremasnya. Namun seketika tangan Jaemin ia lepaskan perlahan dari tirai, lalu menjauh dari kedua pemuda yang sedang berada dalam asmara.

Jeno melepas pelukan yang ia berikan pada Renjun. Menatap mata bak rubah itu dengan tatapan sendu namun Jeno tersenyum. Ia tahu, Renjun kini merasa biasa saja padanya. Ia tahu, Renjun tidak merasa seperti terbang kala diberi perhatian olehnya. Kenapa? Sebab Renjun menyukai seseorang dan itu bukanlah Lee Jeno, melainkan Na Jaemin.

PECULIAR FATE 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang