10 - Rindu

55.6K 4K 99
                                    

.
.
.

01:00

Morgan tengah berdiri di balkon kamarnya. Lelaki itu tidak bisa tidur, entah kenapa susah sekali untuk memejamkan matanya.

Morgan tadi memang tidak ke rumah sakit, karena tubuhnya yang cukup lelah. Dia berpikir lebih baik dia menjenguk Velyn besok.

Morgan menatap langit malam yang sangat gelap, tak ada satupun bintang yang bersinar. Udara dingin menusuk sampai ke tulanh tulang nya.

Morgan menghela napas gusar.
Rasa sesak itu kembali muncul di dadanya mengingat Velyn yang dibully oleh Kania.

Membayangkan Velyn yang pastinya menjerit kesakitan akan goresan dari Kania membuat Morgan tanpa sadar meneteskan air matanya kembali.
Dadanya ikut merasakan sakit saat gadisnya kesakitan.

Morgan segera menghapus dengan kasar air matanya. Apakah dirinya terlalu alay?

Velyn dibully karenanya, Velyn terluka karenanya. Terbersit di dalam pikirannya untuk melepaskan Gadis itu agar tak terluka lagi.

Namun dengan cepat dia tepis pikiran itu, Velyn adalah Gadisnya, miliknya, dan ratu di hatinya. Sampai kapanpun Morgan tidak akan melepaskan Gadis itu.

Morgan membayangkan kembali bagaimana dirinya saat bersama Velyn. Mencoba untuk tidak terlalu sedih.

Merasa dinginnya angin malam semakin kuat menusuk sampai tulang, Morgan memutuskan untuk masuk ke dalam dan merebahkan tubuhnya di ranjang.

🍁

"Morgan bangun, udah jam 7 lebih, kamu nggak sekolah, hah?!" teriak Sellina seraya menggedor-gedor pintu kamar Morgan.

"Morgan!"

Dengan malas Morgan membuka matanya, "Iya Mom, Morgan bangun." ucapnya dari dalam kamar.

"Beneran ya, awas tidur lagi!" ancam Sellina. Karena Morgan jika dibangunkan bilang iya tetapi kembali tidur

"

Iya, Mommy."

Morgan segera bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Dia baru bisa tidur jam 3 pagi tapi sekarang Mommy-nya sudah membangunkannya.

Setelah 15 menit, Morgan keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya menutupi bagian bawahnya saja. Terlihat jelas perut kotak kotaknya yang errr... Seksi.

Bukannya memakai seragam sekolah, Morgan justru malah memakai kaos oblong berwarna putih dan celana jeans hitam. Lelaki itu mengambil sneakers putih dan memakainya lalu turun ke bawah.

"Morgan, kenapa nggak pake seragam, mau bolos iya?" omel Sellina melihat penampilan Morgan.

"Morgan mau jagain Velyn, Mom."

"huh ya sudah, sekarang kita sarapan dulu."

Akhirnya mereka bertiga sarapan dengan tenang. Setelah sarapan Morgan memutuskan untuk berangkat ke rumah sakit bersama orangtuanya.

Sampai di rumah sakit, Morgan berjalan menuju ruangan Velyn.

Ceklek

Morgan membuka pintu ruangan Velyn. Matanya menatap seorang Gadis yang terbaring lemah di brankar. Lalu menatap kedua paruh baya yang dia yakini orang tua Velyn.

 Possessive Devil [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang