7 - Bullying

63.5K 4.7K 229
                                    

.
.
.

🍁

Hari ini Velyn sudah siap dengan seragam sekolahnya. Sebenarnya Keylan dan Morgan sudah melarang Velyn untuk sekolah dulu karena baru kemarin keluar dari rumah sakit. Namun dengan keras kepala Velyn nekat kembali masuk sekolah. Karena hari ini ada ulangan fisika.

Setelah selesai memakai sepatu,Velyn turun kebawah untuk sarapan. Disana sudah ada Keylan yang menunggu nya.

"Pagi, Abangke." sapa Velyn kemudian duduk di kursi meja makan.

"Pagi juga, Adek laknat." sahut Keylan.

"Lo beneran pacaran sama Morgan?" tanya Keylan di sela-sela memakan roti.

"Iya, Abangku." balas Velyn seraya mengoleskan selai coklat ke roti lalu memakannya.

Sedangkan Keylan hanya ber'oh' ria. Lalu mereka menyelesaikan sarapannya.

Tin tinn

"Aku berangkat Bang, Morgan udah datang." pamit Velyn lalu mencium pipi kanan Abangnya.

"Iya, hati-hati, Dek." Velyn mengangguk kemudian berjalan ke depan rumah.

Disana Morgan tengah menyandarkan badannya di kap mobil. Menatap Velyn dengan senyum hangat.

"Morning, Babe" sapa Morgan seraya membukakan pintu mobil untuk Velyn.

"Morning." balas Velyn seraya masuk ke dalam mobil.

Morgan memutari kap mobil  lalu duduk di kursi pengemudi. Morgan menatap Velyn yang juga menatapnya.

"Udah sarapan?" tanya Velyn.

Morgan mengangguk. "Udah, kamu udah kan?"

"Udah dong."

Morgan mendekatkan wajahnya ke Velyn dan-

Cup

"Morning kiss." Wajah Velyn memerah saat Morgan mencium bibirnya. Morgan terkekeh. Menurutnya Velyn terlihat lucu saat blushing seperti ini.

"Pipinya merah." Ledeknya membuat Velyn mendelik kesal.

"Diem ihh, cepet jalan nanti telat!"

Morgan terkekeh kemudian mulai menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Velyn.

"Kemarin kamu kemana?" Velyn melontarkan pertanyaan.

"Kemana emang?" Bukannya menjawab, Morgan malah berbalik bertanya.

"Tadi malam aku telpon nggak kamu angkat, kemana sih padahal baru jam 8."

"Sorry Babe, tadi malam aku ada urusan."

Velyn mengernyit bingung. "Urusan apa? Acara keluarga?"

Morgan menggeleng. "Bukan, Sayang. Urusan penting."

"Penting?" beo Velyn menatap curiga ke arah Morgan.

"Ngebasmi hama."

Velyn terdiam meresapi ucapan Morgan, "Siapa?" tanyanya setelah paham maksud ucapan Morgan.

"Pria tua bangka yang korupsi di perusahaan Daddy."

Velyn hanya terdiam mendengar nada bicara Morgan yang berubah dingin.

🍭

Deru mobil Morgan terdengar saat memasuki parkiran sekolah. Morgan turun dari mobil lalu membukakan pintu Velyn.

 Possessive Devil [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang