3

659 33 1
                                    

Siang ini rasanya angin begitu sangat menyegarkan, menyejukkan, begitu sangat menenangkan.
Entah pikiran claudya setelah berjuang dalam mengerjakan ujian nasional, ataupun untuk hatinya yg merasa bimbang.

Ternyata lebih merasakan tekanan sekarang.Bukan tentang masa depannya semata, tapi tentang hubungan claudya dan arga.

Gimana kalo arga beneran jadi pengabdi negara?

Gimana hubungan arga dan claudya tanpa ada sebuah kabar?

Gimana kalo hubungan itu pisah di tengah jalan?

Pasti akan ada rindu yg tersurat, tetapi akan ada ketakutan yg tersirat.

Ada salah satu lagu yg mendadak jadi lagu favorite claudya.
Anji-menunggu kamu
Soundtrack dari film jelita sejuba.
Akhir² ini claudya banyak menonton film yang genrenya tentang pengabdi negara.
Ada rasa ragu untuk mendekat,tetapi ada rasa rindu yg melekat. Apalagi selama ini sudah tidak sama seperti dulu

Dan arga kaget ketika melihat claudya yg membalikan badan,tersenyum begitu cantik.

Itu yg arga rindukan.

Kaki arga perlahan mendekati claudya, duduk tepat di sebelahnya.
Ada rasa ingin berbicara tapi binggung harus mulai darimana.

"Arga"

"Ya?"

"Makasih yah sampe detik ini kamu mau berjuang sama aku.Berjuang buat masa depan kamu, berjuang buat hubungan kita. Maaf aku belum bisa beri kamu apa apa"

"Kenapa ngomong gitu?"

"Gapapa pengen aja.Aku udah ikhlas kok kalo emng kita nggak ditakdirkan satu kampus."

"Kita pasti masih bisa bareng bareng kok"

Arga tersenyum .Tangan kanannya terulur untuk mengelus kepala claudya.

"Aku janji kalau cukup kamu untuk jadi wanita pertama dan terakhir buat aku. Cukup kamu,,,mungkin Mendapatkan kamu itu suatu hal yg mudah, tapi mempertahankan kamu itu hal yg susah"

"Kenapa?"

"Karna kamu itu berharga"

"Kalo kamu di terima jadi kopasus.
Nanti kita gimana ya?.Kamu pasti nggak di perbolehin main hp,pasti jarang ngabarin"

Arga menghembuskan nafasnya begitu berat.

"Jangan mikirin itu dlu.
Sekarang pikirin pilihan kamu buat lanjut kuliah"

"Entah.
kalo di terima jadi dokter yah syukur.
Kalau gagal mungkin bisa diganti.
Jadi bidan mungkin?"

"Kamu pasti bisa kok"

"Kamu juga arga.Kamu pasti bisa jadi mahasiswa bukan pengabdi negara.
Egois mmng aku tuh tapi gimana lagi semua keluarga kamu kan pengabdi negara"

"Kamu tau kan aku sama eric paling nggak nyaman kalo lagi di rumah.
Papah tuh tegas banget didik kita, itu sebabnya aku sama eric sama sama ingin lepas.Eric bisa, tapi aku nya ga"

"Keluarga besar ayah sangat cinta dengan negara. Makanya keluargaku  semua jadi pengabdi negara. Dan salah satunya adik papah. Beliau anggota BIN. Dan gara gara beliau aku kepikiran jadi BIN. Tapi tau gini jadinya serta kamu alasannya sehingga aku nggak jadi ke arah sana"

"Om kamu? kenapa samaa dia ?"

"Dari mulai sekolah STIN, sampai masuk BIN bahkan sampai sekarang. Aku dan keluarga besar nggak tau skrng dia gimana. Bagian buruknya kita nggak tau apa dia masih hidup atau nggak."

"Aku percaya kok om kamu masih hidup.
Tapi kita nggak bisa ngeliat dia aja.
Mereka berkamuflase.
Kehadiran mereka ada tetapi seperti tak terlihat"

"Iya ,beliau sosok hebat.Nggak seperti papah yang permintaannya harus di turuti. Aku bahkan pernah minta jadi TNI biasa tapi papah nggak ngegubris. Dia kasih ijin tapi harus bisa ngalahin pangkatnya sekarang."

"Tapi kamu udah hebat kok.Kamu pasti bisa bikin orangtua kamu bangga"

"Aku juga mau bikin kamu bangga"
Ujar arga sambil menatap penuh arti ke arah claudya.

"Kamu udah bikin aku bangga kok"

"Bukan itu"

"Maksudnya?"tanya claudya.

"Suatu saat kita bakal mengenang obrolan ini.
Suatu saat ketika kita sedang berbincang lagi, kita teringat akan moment yg ini.
Moment dimana kita berjuang sama².
Moment di mana aku sama kamu masih berada di fase terbawah.
Susah, sengsara, dan sedihnya kita pasti akan ada hasilnya"

"Aku dengann cita cita aku, kamu dengan cita cita kamu.
Kita saling sukses dgn cara kita sendiri."
Ujar claudya.

𝙰𝚋𝚘𝚞𝚝 𝙷𝚒𝚖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang