14

331 23 0
                                    

"Arga tujuan gue yg pertama dapat ke negara barat.
Yang kedua ke eropa, terakhir...yaudalah udah dapetnya gini, mau protes gimana.kudu siapin nyawa banyak"

Arga terdiam.Jadi ini tujuan dia slama waktu kurang lebih 2 tahun mendatang?

"Ini nih , yang bikin gue pulang pulang dapet julukan bang toyib." Ujar nando yg masih tidak percaya dengan perintah yg ia dapatkan

"Arga, lo baik baik aja kan?  Jangan bikin gue takut dongg"

"Gue gpp kok, kita pasti bisa pulang tentunya dengan keberhasilan"

"Pelatihan terakhir begini amat ya.
Kayak ada nyesek nyeseknya"

"Namanya juga final"

"Claudya tau nggak perihal lo pergi kali ini.?"

"Tau kok. Tapi nggak tau tujuannya kemana. Dan biar tetap jadi rahasia, gue nggak mau bikin di khawatir"

"Lo sih terima terima aja cewe lo di deketin sama bara, kalau gue jadi lo udah gur kirimin granat ke kosannya"

"Gw percaya sama claudya."

***

"Aku temenin kamu buat selesain tugasnya ya"

"Kamu nggak pergi kan arga?"

Arga tersenyum"Aku temenin kamu kok"

Sampai akhirnya claudya menyerah, terlalu lelah bergulat dengan tugas.
Ia memilih memenjamkan matanya dan tidur bersandarkan bahu arga.

Saat arga tersadar kalau claudya sdh tetidur, ia segera membereskan tugas yang tadi claudya kerjakan. Arga hendak memasukan kertas kertas tadi ke dalam map, namun terhenti karna mendapatkan sebuah telepon.

"Dengan prajurit grup tiga kopasus sandhi yudha. Arga wijaya.
Siap menerima tugas"

"𝑫𝒊 𝒕𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒌𝒆𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒃𝒂𝒕𝒂𝒍𝒚𝒐𝒏, 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒖𝒈𝒂"

"Siap! Perintah di terima dan siap di laksanakan"

Seketika itu berat rasanya untuk meninggalkan wanitanya yg sedang tertidur pulas.

Pada akhirnya arga menyempatkan diri untuk menulis sebuah surat , karna ia harus menjalankan tugasnya sekarang.




***
Kini arga tengah berdiri di depan pesawat yang akan membawanya pergi.

Bukannya takut akan tugasnya tapi arga takut karna selama 2 tahun ia tidak melihat claudya lagi.

"PRAJURIT ARGA WIJAYA!"

"SIAP"

"ISRAEL,sudah menunggu kamu untuk melakukan pelatihan"


Saat Claudya tiba tiba terbangun dari tidurnya ,seketika langsung bergegas keluar mencari sosok dia yg sdh pergi lagi.

Claudya tersadar saat melihat sebuat surat yg di tinggalkan untuknya.

𝐈𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭𝐤𝐚𝐧.
𝐌𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭.
𝐃𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐥𝐞𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧.

𝐋𝐞𝐥𝐚𝐡,𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐡𝐚𝐭𝐢 𝐦𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧.
𝐋𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐛𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠.

𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐩𝐞𝐫𝐠𝐢 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐩𝐚𝐦𝐢𝐭.
𝐌𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐧𝐚𝐧𝐭𝐢.

𝐉𝐚𝐫𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐭𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐡𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧.
𝐒𝐞𝐛𝐚𝐛 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐲𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐫𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧.

𝐁𝐞𝐫𝐚𝐝𝐮 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐫𝐢𝐧𝐝𝐮.
𝐁𝐞𝐫𝐭𝐚𝐛𝐫𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮.
𝐁𝐞𝐫𝐬𝐞𝐥𝐢𝐬𝐢𝐡 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮.
𝐁𝐞𝐫𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐭𝐞𝐦𝐮.
𝐘𝐠 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐬𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐛𝐮.

𝐇𝐨𝐫𝐦𝐚𝐭,
𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚𝐦𝐮.

𝐀𝐫𝐠𝐚 𝐖𝐢𝐣𝐚𝐲𝐚.

𝙰𝚋𝚘𝚞𝚝 𝙷𝚒𝚖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang