21

368 26 0
                                    

"Selamat siang wahai ibu bidan yg cantik, nih ada titipan dari dokter tampan alias kak bara"
Ucap debby sambil memberikan boba kesukaan claudya.

"Barusan jga gue liat arga tuh di depan, kayaknya dia mau jemput lo deh,
sana gih"

"Hah?
Arga? Arga Wijaya?"

"Bukan, itu tentara arga. Barusan gue kaget pas liat dia keluar dari mobil, terus ngobrol sebentar sambil nanyain kapan jam kerja lo kelar, gue jawab sebentar lagi, trus dia nungguin deh"

Debby mengayunkan tangan kanannya tepat di depan wajah claudya
"Woi !
kok ngelamun sih, cepetan beres beres, waktunya lo pulang kan?"

"Gue....kaget aja.
Ini udah 2 minggu setelah kejadian kemaren dan arga baru muncul sekarang, gue bahkan sempet mikir dia ngilang lagi."

"Ini nih, efek kebanyakkan di tinggal ngilang sama doi, gegara tugas negara.
Tuh,orangnya beneran udah dateng, terus boba dari kak bara jgn lupa diminum"

Claudya menuruti omongan debby "Makasih sayangkuuu" ujar claudya.

Claudya segera bergegas keluar,dan masih sempat mendengar teriakan debby
"PULANG WOI BUKAN PACARAN"

Langkah kaki claudya berhenti berlari, seketika jiwa raganya terpaku melihat sosok itu tepat di depan mata.

Arga memalingkan wajahnya menatap ke arah kedatangan wanitanya, seraya tersenyum.

"Udah nunggu dari tadi ya?
Kok nggak masuk aja?"

"Enggak kok, baru aja dateng trus ngobrol bentar sama debby.
jadinya dia yg wakilin aku buat masuk ke dalam.
Gimana ? Ibu negara mau jalan jalan atau?"

Claudya tertawa lepas, baru kali ini ia bisa merasakan kehangatan ketika bersama sosok itu lagi.
"Aku cuman mau ngobrol banyak sama kamu"

"Siap komandan, perintah di laksanakan."

Sepanjang jalan tak ada satu detikpun untuk membuang waktu percuma. Menceritakan banyak hal, dimulai dari cerita claudya dan bergantian dengan cerita arga pada saat pelatihan.

"Aku pernah merasa ingin menyerah, merasa lelah dan enggak kuat ingin segera pulang. Tapi seketika aku ingin untuk sampai ke titik ini tuh nggak gampang, butuh banyak perjuangan.
Waktu itu sosok kamu, eric, mamah sama papah, jadi alasan aku kuat sampai sekarang."
Ujar arga

"Tau nggak pembelajaran apa yang aku dapet di israel, bahkan pernah satu kali di jalur gaza?"

Claudya hanya menggelengkan kepala seraya melihat arga yang sedang bercerita.

"Aku pernah nyelamatin anak kecil yang hampir terbunuh ketika dia berusaha kabur dari musuh.
Dia hampir tertembak saat lari, aku nggak bisa bayangin gimana hidupnya kedepan.
Apa iya dia bakal hidup dalam peperangan ?
Kamu tau? Aku belajar banyak hal di sana, terutama untuk selalu bersyukur atas hidup aku sampai sekarang ini."

"Aku kurang suka sama orang yang tidak bersyukur dalam hidupnya. Padahal banyak orang di luar sana yg lebih susah, bisa jadi mereka hari ini belum makan, mencari tempat aman saja sudah susah.
Terus kita yang serba enak malah tidak bersyukur"

Tepat saat lampu merah arga memberhentikan mobil, saat melirik ke arah claudya, ia kaget mendapati wanitanya sedang menangis.

"Kenapa nangis sayang?"

"Aku ngerasa selama ini, aku nggak pernah bersyukur, malah sering ngomel, terus aku slalu merasa kekurangan, padahal di luar sana banyak yg lebih susah"

"Gpp yang penting ke depannya jgn lupa bersyukur ya"

Claudya hanya mengganguk sambil memegang minuman boba dari bara.bDan arga sadar akan hal itu, karna sedari tadi claudya hanya memeganginya.

"Kenapa nggak diminum? Kalau udah nggak dingin, nggak enak lagi"

"Gpp kok, ini sebenarnya tadi di kasih sama orang"

"Bara?"

"Iya, dia sering banget ngasih aku kayak gini, kadang sampe bidan yang lain hafal sendiri, padahal kan tempat kerja kita lumayan jauh"

"Aku seneng dengernya.
Ketika ada orng yang mau bantu kamu saat aku nggak ada"

Saat itu claudya langsung menatap arga bersamaan dengan berubahnya warna lampu lalu lintas.

"Kamu nggak marah?"

"Enggak.
Knp harus marah?
Kalau di tanya cemburu apa enggak, aku sih nggak cemburu, kan aku percaya sama ibu negara"

"Tapi kalau aku yg cemburu, respon kamu gimana?"

"Maksudnya?"

"Perempuan yang waktu itu berdiri di samping kamu ketika demo,,,siapa?"

"Oh,,,,Alexa?"

"Dia tentara, cantik banget. Aku jadi minder sendiri, cemburu juga pas dia berdiri di samping kamu"

"Dia anaknya komandan, kemarin memang kita satu tempat pelatihan terakhir.
Aku, dia, sama nando. Hanya sebatas rekan nggak lebih dari itu. Malah mereka yang menilainya berlebihan, padahal aku sama sekali nggak ada rasa , karena deket jadi di kira kita ada apa apa.
Boro-boro aku mikirin perempuan lain, bertahan hidup agar bisa ketemu sama kamu aja udah susah payah"

"Otak aku langsung blank ketika kamu muncul, terus tiba tiba sama dia. Aku nangis kayak orang gila cuman karna itu doang"

"Tau enggak sih,vaku jadi keinget film 𝙄 𝙇𝙚𝙖𝙫𝙚 𝙈𝙮 𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩 𝙄𝙣 𝙇𝙚𝙗𝙖𝙣𝙤𝙣.
Ketika karakter satria pulang dari lebanon, dia kan dateng ke rumah pacarnya, tau tau pacarnya udah di lamar sama orng lain.
Karna film itu aku jadi keinget terus sama kamu.
Kamu di sana baik nggak?
Kamu di sana masih setia nggak?
Masih sama sama berjuang nggak?"

Lelaki itu malah tertawa
"Kenapa nonton film itu?
Aku boro-boro loh mau selingkuh
yang ada di pikiran aku tuh kamu terus"

"Enggak tau juga sih, tapi aku mewek sendiri pas nonton, makin kangen sama kamu waktu itu."

"Ibu negara, nggak boleh sedih lagi.kan prajuritnya udah ada sini.
Nih dengerin ya.
Kamu itu yang nemenin aku dari bawah, saat aku belum punya jabatan dan pangkat apa apa. Sampai aku bisa dapet gelar dan pangkat yang sekarang itu juga karna kamu, salah satu alasannya.
Masa lalu dan masa depan aku tuh cuman kamu"

"Aku ada informasi buat kamu"

"Informasi apa?"
Tanya claudya

"Dari kemarin sih katanya ada tempat yang kosong, jabatannya belum ada yang punya.
Kamu mau ikut daftar nggak?"Tanya arga

"Emang jabatan apa?"











"Jabatan buat jadi ibu negara aku secara sah.
Mau daftar nggak?"
Tawar arga sambil tertawa dan menarik claudya dalam pelukannya.

𝙰𝚋𝚘𝚞𝚝 𝙷𝚒𝚖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang