Chapter 28

885 108 59
                                    

.
.
.
.
.

Mereka sampai di rumah sakit Jiwa, Lucas langsung di masukkan di ruangan putih yang tak ada cela untuk melihat luar tapi orang diluar bisa melihatnya, cuman ada pintu, dia diikat diruangan sempit dengan warna putih disekelilingnya, Winwin melihatn...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sampai di rumah sakit Jiwa, Lucas langsung di masukkan di ruangan putih yang tak ada cela untuk melihat luar tapi orang diluar bisa melihatnya, cuman ada pintu, dia diikat diruangan sempit dengan warna putih disekelilingnya, Winwin melihatnya sambil menangis, dokter kejiwaan Lucas menyuruh mereka untuk duduk di ruang tunggu, saat Lucas sadar nanti, Mereka akan diberitahu.

"aku memukulnya"

Winwin mengatakannya sambil menatap ruangan Lucas sedih. Xiaojun menggeleng.

"tak apa.. Setidaknya dia masih hidup."

Ten yang disebelahnya berdiri, dia berlutut didepan Winwin sambil menunduk.

"Win.. Gue minta maaf~"

Winwin menatap Ten, Winwin sekarang bisa melihat wajah mereka, entah bagaimana bisa, tapi kabut diwajah mereka tiba-tiba menghilang.

"jangan berlutut, aku memaafkanmu~"

Winwin menarik Ten untuk kembali duduk. Winwin tersenyum dan mengelus bahu Ten.

"tak apa.. Kau salah paham padaku kan? Aku tak seperti yang kamu katakan kok~"

Ten menatap Winwin yang masih tersenyum padanya.

"aku minta maaf Winwin-ahh"

Winwin senyum cerah dan menggeleng, Ten memeluk Winwin.

"jangan nangis lu, masker lu rusak entar"

Ten langsung inget dia pakai masker.

"aku makasih juga sama Lucas.. Sekarang aku bisa melihat kalian, dan dekat dengan orang lain.. Kalian baik kok"

Hendery langsung berdiri didepan Winwin membuat Winwin bingung.

"coba tebak gue siapa?"

Ten menyenggolnya. Winwin langsung paham dan menggeleng.

"emang kau siapa?"

Hendery langsung pundung dia menyender dibahu Yangyang membuat Yangyang risih.

"MENJAUH! Lu mau gue daftarin disini?"

Hendery menempeleng Yangyang kesal

"lu emang bajingan tengik, kalau gue sudah lulus trus nikah ma kakak lu, gue coret lu dari kartu keluarga."

Hendery menyender di bahu Xiaojun, dan Xiaojun membiarkannya.

"BUCEN"

Ten mengedip. Dia yang sedang melepas masker peel-offnya langsung menuding 2 sahabatnya.

"wahhhh bener kecurigaan gue, lu berdua beneran pacaran!"

Xiaojun mengangkat bahunya pelan.

"gue ga bilang tidak kan?"

Broke Me First [Luwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang