22. Reverse Hug

2.1K 224 13
                                    

Di rumah Setya hanya ada Mamanya. Setya dan Papanya masih di kantor. Ketika baru sampai, Rai disuruh mandi sama Mamanya Setya dan diberikan baju Papanya Setya sebagai gantinya. Rai tidak masalah akan itu, di kondisi yang sekarang, orang-orang bersikap seperti ini adalah wajar. Bahkan, Rai jadi tidak enak untuk bertamu.

"Maaf yaa, kamu jangan tersinggung yaa dateng-dateng malah disuruh mandi kayak gini." Ucap Mamanya Setya ketika Rai sudah selesai mandi.

"Gakpapa tante. Demi kesehatan dan keselamatan bersama juga." kata Rai.

"Kamu udah makan, Rai? Kalau belum, makan dulu ajaa. Tante masak cumi, kesukaan kamu. Sama cobain kue buatan Setya." Lalu beliau menceritakan soal Setya yang sekarang gemar pergi ke dapur.

"Pandemi mengubah Setya yaa, Tan." Canda Rai.

Mamanya ikut tertawa. "Iya. Tapi tante seneng, karena mengubah Setya ke arah yang positif. Setya jadi seneng olahraga, bertanam, masak dan bantuin pekerjaan rumah. Kalau dulu, Setya males banget anaknya, kamu taulah Rai."

"Iyaa yaa, Tan. Rai juga seneng dengernya."

Setelah gibah soal Setya, Rai memutuskan untuk ganti ban mobil dulu baru makan. Perutnya juga belum terlalu lapar. Mamanya Setya meletakan jus mangga di meja teras untuk Rai.

"Rai, tante tinggal ke dalem yaa."

"Iyaa, Tan. Santai ajaa."

Rai dengan telaten dan serius mengganti ban mobil Setya. Setelah ban mobil terpasang, Rai merapikan peralatan yang tadi dia gunakan dan meletakannya kembali ke dalam mobil. Ban yang bocor sengaja tidak dia masukan karena nanti akan dia bawa ke bengkel untuk diganti karetnya.

Ketika selesai menutup pintu bagasi mobil, Rai terkejut ketika Setya sudah berdiri disamping mobil sambil melipat tangannya. Dari raut wajahnya, tidak terlihat marah atau apa. Datar saja, hal yang justru membuat Rai ngeri.

"Kamu ngapain disini?"

"Ganti ban mobil kamu."

"Kok kamu tau ban mobil aku bocor?"

"Feeling."

"Bohong."

"Di kasih tau Jihan."

"Ohh.." gumam Setya. "Terus kenapa ban ini kenapa gak dimasukin sekalian?"

"Mau aku bawa ke tukang tambal ban. Mau aku ganti." Katanya. "Besok kalo ke kantor gak perlu pake kereta lagi. Bawa mobil aja. Atau kalo males nyetir telfon aku, nanti aku anter." Cerocos Rai.

"Iyaa."

"Iya apa? Iyaa besok bawa mobil aja ke kantornya atau iya kalo males nyetir nanti kamu telfon aku?" tanya Rai lagi.

"Iyaa buat keduanya."

Rai mengangguk singkat. Dia menyeka keringatnya dengan lengannya. "Aku boleh nyobain kue buatan kamu gak?"

"Bukannya kamu udah nyobain?"

"Kok kamu tau?!"

"Feeling."

"Bohong."

"Jihan bikin story tentang kamu yang makanin kue aku." akunya. "Kamu tadi abis main ke rumah Jihan?"

Rai menganggukan kepala. Kemudian, Mamanya keluar dari dalam rumah. Begitu mengetahui kalau Setya sudah pulang, maka Mamanya menyuruh Setya untuk mengajak Rai makan bersama.

**

Mamanya sengaja tidak ikut gabung bersama Raid an Setya makan bareng. Beliau ingin memberikan mereka waktu berdua untuk mengobrol. Maka dari itu, di ruang makan hanya ada Rai dan Setya sedang makan bersama.

SETYA BELUM AKADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang