2. Setya Ngajak Rai Nikah Part 2 : Wedding Fair

2.2K 272 6
                                    

Rai dan Setya udah janjian mau nonton bareng malam ini setelah pulang kerja. Karena Setya masih ada kerjaan sampai jam setengah enam dan Rai hari ini pulang tenggo, akhirnya Rai duluan ke bioskop untuk beli tiket. Sambil menunggu Setya datang, Rai nge-chill di Starbucks.

Setya baru datang pukul setengah tujuh malam, tapi karena Rai dapet tiket nonton yang jam delapan, maka mereka rencana mau jalan-jalan dulu atau mau makan dulu. Tapi eh tapi, ternyata di mall sedang ada wedding fair. Setya ngotot mau ke sana. Padahal Rai mau ngajak Setya makan dulu.

"Makannya nanti aja. Abis ke wedding fair."

"Gak keburu, Yang. Kamu aja makannya lama. Yang ada telat nanti masuk bioskopnya." Jelas Rai.

"Yaudah, makannya nanti aja abis nonton. Kita juga bisa makan di luar." Balas Setya lagi. "Sebentar aja, Rai."

"Ngapain sih ke sana, kayak mau nikah aja?!" gerutu Rai.

"Emang!" balas Setya kemudian menarik tangan Rai menuju wedding fair.

Selama menyusuri wedding fair, mata Setya sungguh berbinar-binar. Antusias sekali kayak dia emang niat ke acara ini karena sebentar lagi mau nikah. Melihat Setya yang kegirangan, Rai turut senang dan merasa gemas dengan pacarnya ini.

"Semoga nanti kalo kita mau nikah, wedding fair kayak gini masih ada yaa.." harap Setya.

"Tiap tahun angka pernikahan makin naik kok. Kalo peminatnya banyak di setiap event, pasti bakal diadain terus. Kayak konser musik aja." tukas Rai.

"Kita berkontribusi menaikan angka pernikahan yuk, Rai." Ajak Setya membuat Rai hampir mau menyemburkan es Americano-nya. "Muka kagetnya biasa aja kali. Perasaan kemaren udah aku ajakin nikah, masih kaget aja."

Setelah es Americano-nya sudah masuk ke dalam tenggorokannya, Rai lantas tertawa. "Gue bukan kaget lo ajak nikah. Lucu aja sama bahasa lo," ejek Rai. "Setya ngomong kontribusi tuh lucu."

"Dimana letak lucunya coba??!" dengus Setya. "Ayolah, Rai, kita nikah." Ajak Setya lagi sambil melihat kesana-kemari.

Tiba-tiba, tangan Rai merangkul Setya. "Emang orang tua kamu suka sama aku?"

"Kalo gak suka, gak mungkin dia izinin aku pacaran sama kamu sampe lima tahun!" simpul Setya. "Kalo orang tua kamu, pasti suka kan sama aku?"

"Lah, pede amat!"

Setya lantas ngakak sendiri. "Tapi serius deh, Rai," Setya melepaskan rangkulan Rai dan menatapnya. "kamu ada niatan gak sih untuk nikahin aku?"

"Kalo ada kenapa? Kalo enggak kenapa?"

"Kalo ada, yaa kita segerakan aja. Kalo enggak, yaa aku cari yang lain ajaa." Ucap Setya sambil terkikik.

Kemudian Rai menjawil hidung Setya. "Besok gue omelin Prisa deh! Gara-gara dia nih, kamu jadi kebelet nikah."

Setya lantas terkekeh ketika Rai menyalahkan Prisa soal kebelet nikahnya ini. Padahal kalau bicara soal kebelet nikah, Setya udah dari dulu kebeletnya. Kebetulan rewelnya baru sekarang-sekarang ini. Faktor utamanya jelas karena temen-temennya udah pada nikah. Bahkan sobat seperpacarannya, Prisa, udah mau nikah. Makin kebeletlah Setya. Sayang, Rai kalau di tanya ngeles mulu kayak bajay.

**

Rai sayangku

Yang, besok jangan lupa ada undangann

jam 10 aku otw

siap2nya jangan lama2

Setya

SETYA BELUM AKADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang