27. Setya Akhirnya Akad

4.4K 238 7
                                    

Rai benar-benar tidak ingin berlama-lama lagi. Seminggu setelah melamar Setya (dikamarnya), dia membawa keluarganya ke rumah Setya. Namun, karena kondisinya sedang tidak baik, maka pertemuan keluarga itu hanya didatangi oleh beberapa anggota keluarga inti saja.

Dari pertemuan keluarga tersebut menghasilkan tanggal berapa keduanya akan melangsungkan akad. Balik lagi, karena Rai tidak mau lama-lama, maka keduanya akan menikah bulan depan. Kedua keluarga ingin mengadakan acara besar, mengingat Setya anak bungsu dan Rai anak pertama. Kata Ibu Setya, penutupan ngadain hajatan. Kata Ibu Rai, perdana ngadain hajatan. Tapi karena lagi-lagi situasinya tidak baik, maka Setya dan Rai memutuskan untuk mengadakan akad lebih dulu. Resepsinya nanti ketika keadaan sudah membaik yang entah kapan pastinya. Kedua keluarga pun setuju akan hal tersebut.

Dan hari itu pun datang...

Akad nikah Setya dan Rai. Akad dilangsungkan di rumah Setya. Hanya mengundang keluarga dan beberapa kerabat dekat sesuai kesepakatan. Di dalam kamarnya, Setya sudah cantik dengan balutan kebaya putih dan make up tipis-tipis sesuai kemauannya. Tidak lupa masker tentunya. Tifa, Farah, Jihan dan Prisa menemani Setya di dalam kamarnya sambil menunggu Rai dan keluarga datang.

"Akhirnya adek gue nikah juga." uja Tifa begitu melihat Setya. "Sebenernya gue gatel banget mau ngomong kalau waktu itu Rai ke rumah. Cuma kata dia, gak boleh kasih tau elo dulu."

"Iyaa, dia juga ngomong gitu sama gue kak. Waktu dinikahan elo, Pris." Sahut Jihan. "Terharu gue, akhirnya perjuangan lo lima tahun berbuah manis, Set."

"Gue kira ni anak bakal jagain jodoh orang doang." Sahut Tifa lagi. "Ehh.. gue masih penasaran, kenapa sih lo gak milih Geo?" rumpi Tifa. Bisa-bisanya, adeknya mau nikah dia malah ngomongin mantannya Setya.

"Ehiyaa.. penasaran." Kata Prisa ikut penasaran. "Secara material, Rai jauh banget dari Geo. Mamkurr dah sama Geo. Lo mau apa tinggal tunjuk kalo sama Geo. Tidak ingin hidup seperti itu, Set??"

"Menikah kan bukan soal materi doang." Jawab Setya diplomatis.

"Yahh.. belum ngerasain aja lu berumah tangga gimana." desah Tifa. Jihan dan Farah ketawa.

"Eh.. tapi rezeki gak ada yang tau loh. Kali aja setelah menikah rezekinya Rai makin banyak." Bela Farah yang sejak dulu berada di timnya Rai.

"AAMIIN." Seru Setya sungguh-sungguh. "Lagian, rezeki itu dicari bareng-bareng biar banyak tau. Sama-sama."

"IYAAAKKKK DEH BOS!" Seru keempatnya dengan kompak. Iyain aja yang mau nikah hari ini. Ratu hari ini bebass!!!

Kemudian Mario mengetuk pintu kamar Setya. Mengabarkan kalau Rai dan keluarga sudah sampai. Setya diminta untuk siap-siap.

**

Rai tidak tidur dengan nyenyak. Sedikit-sedikit kebangun melulu. Menjelang pagi, jantungnya mulai berdegub. Papanya mengajak solat subuh bersama di ruang tengah. Setelah solat, Rai dikasih wejangan oleh Papanya. Sebagai bekal untuk kedepannya nanti.

Setelah itu, Mamanya menyuruh Rai untuk segera bersiap-siap. Di kamarnya, Rai dibantu oleh Rendra dalam memakai baju adat yang akan dia gunakan saat akad. Tapi karena baju yang dia gunakan memakai kain yang dililit-lilit yang mana Rendra juga bodoh dalam hal tersebut, maka Mamanya yang turun tangan. Padahal Mamanya sudah cantik pakai kebayaan dan make up.

Sama Mamanya, lima menit, kain itu sudah dipasang dengan rapih di pinggang Rai. Setelah semuanya siap, Rai dan keluarga pun bergegas ke rumah Setya. Di dalam mobil, Diva iseng menyentuh tangan Abangnya. Dingin banget. Rai juga diem aja, gak bacot kayak biasanya.

"Gugup yaa, Bang?"

"Harus sekali tarikan nafas, Div."

Diva dan Rendra terkekeh mendengarnya. Mamanya menggenggam tangan Rai. Menenangkan Rai agar tidak terlalu gugup. Beliau senang si sulung akhirnya menikah hari ini. Tapi rasa sedih pun ada karena harus melepaskan Rai. Setelah ini, Rai akan punya tanggung jawab baru. Menjadi kelapa keluarga untuk keluarga kecilnya nanti.

SETYA BELUM AKADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang