Setya dengerin aja selama Prisa ngobrol sama orang WO. Ternyata untuk konsep pernikahannya, Prisa mau yang simpel dan sederhana aja. Pakai adat Palembang dengan nuansa warna merah dan emas. Selain itu banyak yang diomongin sampai Setya ngantuk dengerinnya. Setelah ketemu orang WO, baru deh keduanya cari-cari cafe buat nge-chill.
"Buat souvenir bagusan apa yaa, Set?"
"Pilihannya ada apa aja?"
"Tempat tisu, gelas kaca, tottebag sama sendal hotel." sebut Prisa. "Kemaren Tio maunya sendal hotel. Kayak unik aja gitu souvenir sendal hotel. Berguna juga buat jalan-jalan dalem rumah."
"Yaudah, itu aja kalo Tio maunya itu." simpul Setya.
"Iya, yaa.."
Setya nyeruput greentea latte-nya. Kemudian, Setya nanya-nanya soal persiapan pernikahannya. Karena udah temenan dari zaman SMA, udah gak ada rahasia lagi diantara keduanya dan Jihan. Yang Setya tanya masalah basic aja, kayak Tio ngasih uang sekitaran berapa, sewa gedung berapa, catering berapa, ini berapa, itu berapa. Namun, karena Prisa pake WO, jadi gak bisa jawab banyak.
"Ehiya, lupa gue mau cerita. Tau gak sih, Set. Kemaren gue ketemu sama Geo mantan lo!" kata Prisa kegirangan karena ingat apa yang ingin dia ceritakan pada Setya. "Dia negor gue duluan. Ketemu di Gancit pas maksi. Gak tau dah dia ngapain. Tapi dia nanyain elo."
Ngomong-ngomong soal Geo, Setya jadi ingat DM dia hari ini. By the way, ngapain yaa Geo nyariin Setya? Nanyain Setya ke Prisa, di DM juga ngomong gitu.
"Dia juga kemaren reply story gue di instagram. Terus tadi siang dia DM gue lagi nanyain nyokap bokap gue. Terus mau silaturahmi ke rumah." cerita Setya.
Kontan Prisa berseru heboh. "Ngapain anjirr?" Setya menggedikan bahunya tidak tau. "Ngeri abis nanya-nanya orang tua trus niat mau silaturahmi."
"Dan lo tau, saat dia nge-DM gitu, Rai baca! Tadi siang kita soalnya maksi bareng."
"Terus responnya Rai apa pas tau Geo nge-DM lo kayak gitu?"
"Ketawa ngakak doang." Ujar Setya. "Karna dia ngakak, gue juga ikutan ngakak. Gue kaget banget tu orang nge-DM gitu."
"Kayaknya Geo bakal panjang umur deh." sahut Prisa gak nyambung. "Soalnya tu orang sekarang lagi jalan ke arah kita dan lo gak usah nengok karna dia udah mau deket."
Karena Prisa menyuruhnya untuk tidak menengok, maka Setya gak nengok ke belakang. Benar saja, tak lama seseorang mengetuk meja dan menyapanya.
"Haii, Ge." Sapa Prisa balik. Setya juga ikut menyapa balik Geo.
"Lagi ngumpul nih? Gue gabung boleh?"
"Boleh. Gabung aja." kata Prisa tanpa kompromi sama Setya. "Lo lagi ada urusan di sini, Ge?" tanya Prisa basa-basi.
"Enggak. Ini café emang langganan gue. Kalian sering ke sini juga?"
"Enggak kok. Tadi gue sama Setya abis ketemu orang WO, terus mampir ke sini sebentar." Ujar Prisa.
"Woww.. siapa yang mau nikah??"
"Gue."
"Ohh.. kirain Setya."
"Doain aja gue cepet nyusul, Ge." Sahut Setya.
Selama ngobrol, Setya dan Prisa sekalian memperhatikan penampilan Geo. Mantannya Setya yang satu ini emang cihuy abis. Badan oke, outfit dari ujung rambut sampe ujung kaki branded semua, rambut klimis, mantap sih. Ini sih Rai kalah telak. Dari merek tas-nya aja udah kalah saing. Geo pake Gucci, Rai pake tas yang harganya paling mahal palingan cuma lima ratus ribu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SETYA BELUM AKAD
ChickLitRai dan Setya pacaran hampir enam tahun. Karena hubungan mereka terbilang lama, temen-temennya udah pada menikah dan gendong anak, membuat Setya jadi rewel dan minta dinikahin terus sama Rai. Sayangnya, Rai belum mau menikah. Alasannya, karena nikah...