14. I Want It. I Get It.

1.8K 202 7
                                    

Geo yakin banget kalau hari ini Setya ngajak ketemuan buat marah-marah padanya karena kemarin dia datang tiba-tiba ke rumahnya. Tapi tak apa, Geo udah juga sudah menyiapkan jawaban buat omelannya Setya nanti.

Setya minta ketemuan di restoran dekat kantornya. Karena dari jam setengah sebelas Geo udah gak ada kerjaan, maka langsung aja dia datang ke resto yang sudah dijanjikan oleh Setya. Tentu saja kalau Setya belum datang. Sekarang baru jam dua belas kurang. Geo tebak, Setya baru mau turun lift.

Sampai di resto, Geo pesan minum dulu sambil menunggu Setya. Hingga minumannya tinggal setengah, barulah Setya datang. Dari pintu restoran, Geo belum bisa menebak bagaimana mood Setya sekarang. Semoga baik-baik aja meski mustahil.

"Hai, Set." sapa Geo ramah.

Hanya senyuman singkat balasan dari sapaan Geo. Setya lalu duduk berhadapan dengan Geo. Setya gak mau lama-lama ketemu sama Geo, maka dari itu dia mau to the point aja dan bertanya apa maksud dari kedatangan dia kemarin ke rumahnya.

"Karna kamu nganggep ajakan aku ledekan, Set. Makanya aku ke rumah kamu aja sekalian, biar kamu percaya kalo aku serius." jawab Geo. "Sorry kalo aku gak bilang, karna aku juga yakin kalo aku bilang mau ke rumah pasti kamu ngelak mulu. Alesan mulu." tambahnya lagi.

"Ge, lo tau gue udah punya Rai. Gue juga ada niatan ke sana sama Rai. Lo gak mikir apa?" tanya Setya menahan kesal.

"Iya tau, Set."

"Terus kalo udah tau kenapa lo masih nekat??"

"Kan tadi udah aku bilang, biar kamu percaya."

Aduhh.. Setya gak tahan banget mau nampar cowok di depannya ini. Tebal muka banget. Rasanya Setya mau marah-marah aja sama Geo, cuma gak mungkin. Pertama, dia gak punya nyali buat marah-marah depan umum. Kedua, kata Mama gak boleh benci sama Geo walau Setya pengin banget ngelakuin itu.

"Apa perlu aku bilang ke Rai juga kalo kamu aku ajakin nikah?"

"Lo gilaa ya!"

"Terus kamu maunya apa Setyaa Wardhani??" kekehnya gemas.

Geo selalu suka menikmati wajah Setya kalau lagi marah-marah. Gemas banget. Meski raut wajahnya garang tapi tetap cantik dan imut. Makanya jadinya gemas banget mau ngemilikin.

"Lo berenti ngelakuin hal konyol yang melibatkan gue!"

"Gak akan aku turutin kalo itu." jawabnya enteng. "You know me so well, Set. If i want it, i get it. Dan itu kamu!" .

"But you," Setya menunjuk Geo dengan telunjuknya. "Never get it!" kata Setya dengan ganas.

Geo ketawa renyah. "Kita liat aja siapa yang bakal dapetin kamu. Aku atau Rai!"

**

Jesika n the genk ngerasain banget kalau Setya lagi badmood hari ini. Soalnha dari raut wajahnya gak ceria kayak biasanya. Setya juga jarang ngobol hari ini. Gak nyapa 'selamat pagi' juga kayak biasanya. Gak ada yang berani deket-deket juga karena gadis itu kayaknya sibuk banget di kubikel kerjanya.

Hingga saat Setya ke toilet, Yuna ikut bangkit dari kursinya dan pergi ke toilet juga. Saat Yuna udah di toilet, Setya masih di dalam bilik toilet. Yuna tungguin aja sambil touch up. Hingga Setya keluar, Yuna menyapanya.

"Neng Setya hari ini diem ajaa. Kenapa? Lagi banyak kerjaan?" sapanya pada Setya yang di balas helaan nafas oleh gadis itu. "Waduhh.. helaam nafasnya berat banget. Sulit banget itu kerjaan."

"Bukan soal kerjaan, Momss!" seru Setya.

"Terus apa dong??" tanya Yuna lagi dengan ekspresi menanti jawaban.

SETYA BELUM AKADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang