ONE SHOOT || TAENNIE

5. THE POWER OF LOVE

"Aku bahkan masih bisa bernafas kala pisau belati menusuk tepat di dada kiri ku. Aku kuat kan? Aku hebat! Jadi, apa kau sudah bangga memiliki ku?".

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gue ga suka cewe! Jadi mending lo nyingkir dari hadapan gue!".

"Hobby kita sama, jangan-jangan kita jodoh?".

"Najis".

~

"Dasar cewe stress, gue ga akan pernah suka sama lo!".

"Jangan marah-marah terus ih, nanti makin ganteng loh".

~

"Gue ga sudi pacaran sama lo!".

"Kenapa?".

"Gue ga suka cewe rusuh".

"Katanya ga suka cewe".

"Iya, kalo cewe nya itu elo".

"Jahat!".

~

"Kenapa lo keras kepala banget si?".

"Keras kepala ku sama dengan mu".

"PERGI JENNIE!".

~

"Gue bukan orang baik Jen!".

"Manusia bisa di rubah".

"Tapi takdir engga---- sama kaya kita".

~

"Urat malu lo putus atau gimana sih? Belum puas lo setelah gue hina di depan banyak orang? Lepasin tangan gue!".

"GA!!".

"GUE GAMAU PACAR GUE SALAH PAHAM JEN!".

"A-apa? Pacar?".

"Iya, kenapa? Kaget lo?".

~

Seperti biasa, di setiap malam Jennie selalu menceritakan keseharian nya di dalam buku diary berwarna biru muda milik nya. Tak terasa, lembaran demi lembaran telah ia isi menggunakan tinta biru tua. Di dalam buku diary yang menurut nya begitu istimewa, hanya terisi oleh satu nama saja.

Kim Taehyung.

Ya, malam ini Jennie akan mengisi lembaran terakhir dari buku itu menggunakan tinta merah yang tak pernah ia pakai sebelumnya. Lembaran terakhir bagaikan akhir dari segalanya. Jennie mengira di lembaran terakhir, gadis itu akan mencatat kesuksesan atas perjuangan cinta nya. Tapi sepertinya, ending dari buku diary ini adalah kegagalan. Apalagi setelah Taehyung mengatakan bahwa dia telah memiliki kekasih. Huft, sakit sekali bung.