Jennie menghela nafas lelah. Kenapa rasa nya semakin sesak ya? Taehyung tak pernah lagi menyapa dan menghubungi nya. Sudah satu bulan lebih Taehyung bersikap seperti ini, tapi mengapa sesak ini tak kunjung hilang? Kenapa sesak nya malah semakin bertambah?Pun dalam hati Jennie, ada sesuatu yang mengganjal dan minta di tuntaskan.
A-apa ini rindu?
"Bukan kah rindu adalah salah satu pelengkap indah nya cinta?". Gumam Jennie. "Lalu kenapa rindu begitu menyakitkan?".
Eh- tunggu! Apa Jennie baru saja mengatakan cinta?
Lamunan Jennie buyar kala seseorang masuk ke dalam ruangan nya. "Selamat siang Jennie?"
"Eh? Dokter Jaehyun?". Jennie menegakan tubuh nya seraya tersenyum.
Jaehyun membalas senyuman Jennie, lalu pria itu duduk di depan Jennie. "Maaf saya menerobos masuk, karna sudah berkali-kali saya mengetuk pintu kaca nya, kamu tidak mendengar saya".
"Oh iya? Aduh, maaf sekali ya Dok saya beneran ga denger". Ujar Jennie kikuk.
"Gapapa, maka nya jangan ngelamun terus". Kedua nya terkekeh.
"Hm, apa ada yang mau di bicarakan Dok?". Tanya Jennie.
Jaehyun tersenyum. "Sore ini, kamu bisa temenin saya tidak?".
"Kemana?".
"Berkunjung ke rumah Kakek".
Jennie meringis kikuk. "T-tapi saya malu dong jika bertemu dengan keluarga Dokter Jaehyun, kita kan baru kenal beberapa bu--".
"Gapapa Jen, di rumah Kakek ga terlalu banyak orang kok, santai aja". Jaehyun tersenyum menenangkan. "Jadi gimana?".
Jennie ikut tersenyum. "Yaudah, sore ini saya tunggu ya?".
Jaehyun mengangguk senang. "Oke Jen".
*****
Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam, Jennie dan Jaehyun baru saja berpamitan beberapa menit lalu untuk pulang. Dalam perjalan pulang, Jaehyun merasa tak enak kala melihat Jennie menguap hingga beberapa kali. Jaehyun pun bersuara. "Jen, maaf ya ke maleman?". Ujar nya.
Jennie menoleh lalu tersenyum tipis. "Iya Dok, santai aja".
"Saya gatau kalo Nenek saya yang dari Thailand pulang malam ini, jadi saya terpaksa harus menunggu Nenek dulu.".
"Gapapa Dok, gausah ga enakan gitu lah, saya serius ga keberatan kok. Lagian besok hari minggu kan?".
"Iya tapi maaf ya, kamu jadi kecapean gini, yaudah sekarang kamu tidur aja, nanti kalo udah sampe saya bangunin kamu". Ujar Jaehyun lalu menghentikan mobil nya kala lampu merah menyala. Jennie tersenyum pada Jaehyun lalu mengangguk. Gadis itu pun menghadap ke arah jendela setelah percakapan itu selesai.
Ketika suara klakson mobil di sebelah nya bunyi berkali-kali dan menarik perhatian Jennie, gadis itu pun sontak menatap si pengendara. Dan ya, betapa kaget nya Jennie ketika pandangan nya beradu dengan manik tajam yang hitam legam. Jantung jennie mendadak berdebar dan perasaan tak tenang mulai menyelimuti nya. "Nathan?". Batin nya.
Taehyung menatap Jennie dan Jaehyun secara bergantian. Pria itu mendengus kasar, lalu membuang pandangan nya ke depan. Taehyung menggerutu dalam hati seraya mengeratkan pegangan nya pada kemudi.
"Bangsat! Kenapa gue harus liat mereka di saat pikirkan gue lagi kacau?! Keparat!".
Taehyung tak menoleh pada Jennie lagi walau dia tau bahwa gadis itu masih menatap nya. "Brengsek". Gumam Taehyung kala ia tak bisa mengelak bahwa saat ini ada goresan menyakitkan di ujung hati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOOT || TAENNIE
Fantasy"If you love me, i'd make you a star in my univers" V. "I love you more than you know" J. _ 2# IN FANFIKSI 6# IN JENNIEKIM 12# IN KTH 17# IN VBTS 40# IN KOREA Start: 1 Dec 2020