Kenny melangkahkan kakinya dengan cepat, berusaha membuat jarak sejauh mungkin dari rumah pria itu, pria yang ia cintai namun mustahil untuk ia miliki. Setetes demi setetes airmata jatuh mengalir di pipi wanita itu, disusul dengan suara isakan tangis yang keluar dari mulutnya.
Hatinya sakit, teramat sakit. Ia sama sekali tidak ingin membuat sedih Soo Hyun, namun ia harus melakukan hal itu agar Soo Hyun membencinya, agar pria itu sadar bahwa Kenny tidak cukup berharga untuk dimiliki.
'I'm sorry Soo Hyun..' Kata Kenny dalam hati.
***
Langit kembali mendung sore ini, cuaca kembali tidak bersahabat, tetes demi tetes air hujan jatuh dari langit, seolah ikut merasakan kesedihan yang dialami oleh sepasang pria dan wanita saat ini.
Soo Hyun menatap jendela kamarnya dalam diam, mengamati hujan yang semakin lama semakin deras. Pria itu merogoh ponselnya lalu menelepon seseorang.
***
Kenny duduk seorang diri di halte bus, berteduh dari derasnya hujan. Sesekali tangannya menengadah keatas, merasakan dinginnya air hujan yang jatuh. Dingin, airnya terasa sangat dingin. Tubuh kecil Kenny tanpa sadar menggigil diterpa dinginnya angin yang berhembus beserta hujan yang membasahi.
Tepat saat itu datang seorang pria yang baru saja turun dari sebuah mobil sedan, pria itu dengan menggunakan sebuah payung datang menghampiri Kenny.
"Kenny-ah." Panggil pria itu.
Kenny menoleh dan mendapati manager Park tengah berdiri didepannya.
Wanita itu buru-buru berdiri sambil menatap manager Park dengan ekspresi bingung.
"Kenapa anda disini?" Tanya Kenny
Manager Park terlihat prihatin sekaligus khawatir dengan kondisi Kenny, pria itu kemudian menjawab pelan
"Soo Hyun-ssi tadi menelponku dan memintaku untuk mencarimu, ia terdengar sangat khawatir."Kenny tersenyum pahit mendengar jawaban itu
'Oh God.. bahkan setelah gue nyakitin perasaan dia kayak tadi, dia tetap khawatir sama gue..'
"Pulanglah, aku tidak butuh bantuanmu dan Soo Hyun, aku bisa pulang sendiri ke hotel." Ucap Kenny kepada Manager Park dengan suara pelan
Alih-alih merespon ucapan Kenny, pria yang bernama Park Min Jeong itu malah duduk di sebelah Kenny sembari membersihkan setelannya yang terkena cipratan air hujan.
"Kalian berdua itu benar-benar serasi sebetulnya." Celetuk pria itu.
Kenny menoleh ke arah manager Park dengan ekspresi bingung.
Manager Park tersenyum lalu menoleh ke arah Kenny.
"Kau orang yang periang, pintar membuat suasana menjadi hangat, aku yakin orang-orang banyak yang senang menjadi temanmu ." Puji Manager ParkKenny mendengus mendengar ucapan pria disebelahnya itu.
"Well.. umm thanks, anggap saja aku memang orang yang seperti itu, bagaimana dengan Soo Hyun? Orang seperti apa dia?" Tanya Kenny
Manager Park terdiam sejenak, mencoba mencari jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan itu (udah kayak mau ujian aja 😩)
"Dia.. salah satu orang paling bersinar yang pernah aku temui, bahkan terlalu bersinar. Semua hal-hal yang positif bisa kamu dapatkan pada diri seorang Kim Soo Hyun, namun yang tidak banyak orang tau adalah dia sebenarnya pendengar yang sangat baik, dia lebih suka jadi pendengar daripada jadi pembicara, hanya saja pekerjaannya membuatnya harus banyak berbicara, hahaha." Ucap Manager Park diselingi tawanya.
Kenny tersenyum mendengar jawaban dari managernya Soo Hyun itu, ia kemudian teringat ketika Soo Hyun berada di dalam kamar hotelnya, saat mereka berada di restoran mewah, dan bahkan saat di puncak Namsan, Soo Hyun pada saat itu memang terlihat lebih senang mendengarkan ia bercerita, dan ia sama sekali tidak pernah menyela pembicaraan.
"Kenny-ah, yang kamu ucapkan di live streaming tadi sepenuhnya tidak benar kan? Kamu sengaja berbohong tentang perasaanmu semata-mata agar Soo Hyun tidak kehilangan karirnya, bukankah begitu?" Tanya Manager Park dengan wajah serius.
Sempat terlintas dalam pikiran Kenny untuk mengutarakan hal sebenarnya, tentang perasaan sesungguhnya yang ia rasakan, namun jika ia lakukan itu maka usaha yang ia lakukan akan sia-sia, manager Park pasti akan memberitahukan hal itu kepada Soo Hyun langsung, dan kemungkinan terburuk yang terjadi adalah karir Soo Hyun akan kembali terancam.
Memikirkan hal itu cukup membuat Kenny langsung menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Aku tidak bercanda, sungguh. Yang ku alami bersama Soo Hyun hanyalah romansa sesaat, dia tampan, berkharisma, dia salah satu selebriti paling terkenal di negara ini, siapa yang tidak akan terpikat?" Kenny terdiam sesaat sembari tersenyum ke arah Manager, ia kemudian melanjutkan ucapannya kembali
"Namun sekarang aku sudah tersadar, sedari awal aku hanya menginginkan kehidupan yang biasa-biasa saja, yang penuh dengan kedamaian, dan aku tau aku tidak akan bisa mendapatkan itu jika aku terus bersama dengan Kim Soo Hyun, disatu sisi banyak fans fanatiknya nya yang mungkin akan menyerangku, dan disisi yang lain, seperti yang tadi kau bilang.. dia orang yang terlalu bersinar."
***
Kenny melangkah masuk ke kamar hotelnya dalam keadaan letih, meskipun pada akhirnya manager Park berhasil memaksa untuk mengantarkannya kembali ke hotel dengan alasan ("Soo Hyun akan mengamuk jika aku tidak berhasil mengantarkanmu ke hotel") namun tetap saja tubuh Kenny terasa begitu letih, seolah seseorang menaruh berkilo-kilo beban ditubuhnya.
Begitu banyak peristiwa yang terjadi hari ini, dan puncaknya adalah ketika ia menatap wajah Soo Hyun yang terlihat sedih, wajah itu mungkin akan menjadi penyesalan seumur hidupnya dan Kenny harus menerima itu.
Perlahan airmatanya kembali menetes membasahi pipi Kenny, suara isakan kembali terdengar dari mulutnya.
"Mengapa? Mengapa rasanya sesakit ini?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Stranger ( COMPLETED)
FanfictionKenny Andriani, usia 30 tahun, seorang amatiran youtuber dan food blogger yang sering di panggil ahjumma oleh teman-teman adiknya, mengunjungi Korea Selatan untuk menggantikan posisi adiknya yang batal liburan, Kenny yang sama sekali tidak tahu apa...