Kenny terduduk di atas tempat tidur sementara dirinya menatap ke arah luar jendela kamarnya dengan wajah sendu, tanpa sadar tangannya meremas seprai tempat tidur dengan erat. Ucapan dari wanita berbaju merah bernama Seo Yea Ji tadi terus terngiang-ngiang di telinganya. Sedih dan kesal, mungkin dua hal itu yang tengah ia rasakan saat ini.
Kenny sedih karena karir Soo Hyun kini berada di ambang kehancuran, dan kesal karena ia tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan Soo Hyun. Perlahan setetes demi setetes airmata jatuh dari pelupuk matanya lalu mengalir membasahi kedua pipi wanita itu.
'Apa yang salah dengan hubungan ini?'
'Mengapa ini begitu sulit?'
'Aku hanya ingin membahagiakan dirinya, mengapa semua jadi hancur seperti ini?'
'Mengapa dirinya begitu berbeda?'
Kenny menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya lalu menangis sesenggukkan, pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepalanya dan menyebabkan kepalanya pening.
Ponsel Kenny tiba-tiba berbunyi, bersatu dengan suara isakan Kenny di kamar itu. Wanita itu mengangkat wajahnya dari tangan lalu melirik ponsel miliknya itu untuk mengetahui siapa nama orang yang tengah menelponnya
Tulisan nama 'Yuka si Yuyu Kangkang' tercetak di layar ponselnya saat ini
Sangat berat bagi Kenny untuk menerima panggilan telepon itu, apalagi dengan kondisi ia tengah menangis seperti ini, namun di sisi lain wanita itu merindukan adik yang sangat ia sayangi itu.
"Halo." Ucap Kenny dengan suara yang parau
"Halo kak Ken Dedes.. eh, suara kakak kenapa gitu?" Terdengar suara Yuka yang mulai khawatir
"Ehem..gapapa Yuka, gue lagi kena flu aja disini, tau sendiri kan Korsel gimana dinginnya, hehe." Ucap Kenny sambil berusaha mengatur suaranya agar terdengar lebih normal.
"Bohong, lu lagi nangis ya?" Tanya Yuka dengan cepat dari balik ponsel
Kenny terdiam mendengar pertanyaan adiknya itu, ia seolah tidak mampu mengatakan sepatahkatapun, wanita hanya mampu menggigit bibirnya agar tangisannya tidak pecah
"Kak....it's okay if you're feeling sad now, you have me, lu bisa ceritain semuanya ke gue kak." Kata Yuka dengan suara pelan
Dan terjadi begitu saja, tangisan yang sedari tadi ditahan oleh Kenny langsung pecah seketika setelah mendengar perkataan adiknya itu
"Huaaaaa...Yuka... gue harus gimana sekarang? Soo Hyun karirnya jadi hancur gara-gara gue.. wha-what should I do now? (Ap-apa yang harus gue lakuin sekarang?) Hiks..Gue beneran bingung.." ucap Kenny disela-sela tangis dan isakannya.
Kak... dengerin gue, you didn't do anything wrong(kamu tidak melakukan kesalahan apapun), jadi please berhenti nyalahin diri lu sendiri. Lu harus tegar kak, urusan Soo Hyun biar dia dan tim nya yang urus, dia artis besar .. dia ngga akan sendirian, jutaan orang disana masih ngedukung dia kak, gue yakin dia bisa nyelesain semuanya." Ucap Yuka sambil berusaha menabahkan hati sang kakak.
"Tapi tetep aja gue ngerasa ngga enak sama Soo Hyun, ta-tadi ada cewek bilang ke gue kalo Soo Hyun karirnya bakal hancur bentar lagi, ada produser yang mau ngebatalin kontrak kerjasama dengan dia, seandainya Soo Hyun ngga bikin konferensi pers waktu itu buat ngebantuin gue, pasti karirnya bakal baik-baik aja." Kata Kenny dengan wajah sedihnya, matanya kembali nanar karena teringat ucapan yang dikatakan Soo Hyun tentangnya di konferensi pers kemarin.
"Kak, dengerin gue. At the end, love is all we have..the only way that each can help the other.( pada akhirnya yang kita miliki hanyalah perasaan cinta, satu-satunya cara tiap masing-masing orang untuk membantu yang lainnya) Lu dan Soo Hyun udah saling ngebantu satu sama lain kak, itu yang paling penting. Udah sewajarnya Soo Hyun bikin konferensi pers itu, karena dia peduli dan.. gue rasa, dia suka sama lu, haishh jealous berat gue.. haha, pokoknya lu jangan nyalahin diri lu lagi yah." Hibur Yuka dari balik telepon.
Kenny akhirnya tersenyum lalu perlahan wanita itu menyeka airmata yang jatuh ke pipinya.
"Thanks yaa Yuyu kangkang, lu emang adek terbaik sedunia, I'm feeling better now because of you( aku merasa lebih baik sekarang karena kamu)". Kata Kenny sambil dirinya tersenyum kecil
Terdengar suara tawa Yuka yang renyah dari dalam ponselnya, suara tawa yang cukup di rindukan oleh Kenny
"Hahahaha dasar lu yaa tetep aja ngatain gue, yaudah gue tutup dulu ya kak telponnya, gue udah mau balik kantor nih."
Kenny tersenyum sambil merespon ucapan adiknya itu, setelah beberapa saat kemudian akhirnya ia menyudahi pembicaraanya dengan Yuka.
Kenny bernafas dengan lega, seolah setengah beban berat berhasil terangkat dari pikirannya. Ucapan dari Yuka tadi berhasil menghilangkan 'awan gelap' yang mengaburkan pikirannya
''At the end, love is all we have..the only way that each can help the other.' Kalimat itu membuat Kenny mampu tersenyum kembali.
"Yes, I love him so much, that's why I'm going to help him again this time(Ya, aku sangat mencintainya, itulah kenapa aku akan menolongnya lagi kali ini)." Ucap Kenny kepada dirinya sendiri dengan mantap.
***
Soo Hyun membuka pintu ruangan Lee Ro Bae dan mendapati CEO dari agensinya itu tengah mabuk berat, 4 botol soju yang telah kosong berjejer dihadapan pria itu.
"Kau minum lagi." Ucap Soo Hyun kepada Lee Ro Bae sambil duduk dihadapan pria itu.
"Haha.. kau sudah tau dari dulu bahwa ini adalah temanku disaat aku lagi banyak pikiran." Sahut Lee Ro Bae sambil menunjuk botol-botol minuman itu dengan jarinya.
Soo Hyun mengusap wajahnya yang lelah lalu menyadarkan punggungnya di kursi
"Apa ada yang kau sembunyikan dariku Ro Bae-ssi?" Tanya Soo Hyun sambil menatap Lee Ro BaePria yang ditanya itu tiba-tiba tertawa sambil berusaha membuka lagi botol soju yang kelima
"Hahahahahahaha.. tidak ada yang disembunyikan lagi sekarang, agensi ini akan segera hancur." Jawab Lee Ro Bae sambil tertawa terbahak-bahak, sementara nada bicaranya tidak karuan.
Soo Hyun mendengus mendengar jawaban itu, ia lalu berdiri menghampiri Lee Ro Bae lalu merebut botol soju yang tengah dibuka oleh pria itu
"Jangan minum lagi." Ucap Soo Hyun singkat
Lee Ro Bae menatap Soo Hyun dengan wajah sedih
"Kenapa kau melakukan ini kepadaku Soo Hyun-ssi? Kau tau aku tidak sekuat itu, aku benar-benar lelah sekarang, dan orang-orang yang bekerja di agensi kecil ini juga sama lelahnya, telepon-telepon mengenai permintaan pembatalan kerjasama terus berdatangan, ini terlalu berat buat kutanggung." Ucap Lee Ro Bae sambil memegangi kepalanya.Soo Hyun terdiam mendengar ucapan Lee Ro Bae, wajahnya terlihat kaku.
Lee Ro Bae tiba-tiba tertawa lalu melanjutkan lagi ucapannya
"Sisa uang yang tersisa hanya mampu untuk
Membayarmu dan gaji karyawan hingga 2 bulan kedepan, setelah itu.. aku dan agensi ini akan menghilang seperti buih di lautan, hahaha."Soo Hyun mengepalkan tangannya, ia terbayang sosok pria yang ia temui di lift tadi, pria yang merupakan seorang kepala keluarga dan memiliki seorang anak berkebutuhan khusus. Agensi ini lah satu-satunya sumber penghasilan mereka untuk bertahan hidup.
"Tenang saja Ro Bae-ssi, aku tidak akan pernah membiarkan kau ataupun agensi menghilang." Ucap Soo Hyun dengan suara pelan kepada pria yang tengah mabuk berat itu
===
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Stranger ( COMPLETED)
FanfictionKenny Andriani, usia 30 tahun, seorang amatiran youtuber dan food blogger yang sering di panggil ahjumma oleh teman-teman adiknya, mengunjungi Korea Selatan untuk menggantikan posisi adiknya yang batal liburan, Kenny yang sama sekali tidak tahu apa...