-Rabu, 6 Juli 2021-
Aku berjalan dengan langkah gontai menuju ke sebuah coffee shop yang terletak tepat di sebelah kampus. Aku sangat butuh asupan kafein saat ini untuk sekedar menjernihkan pikiranku yang kacau balau. Nilai ujian pertengahan semester baru saja diumumkan 30 menit yang lalu dan aku mendapati 3 nilai C bertengger di dalam daftar nilaiku.
Nilai C berarti cukup, tidak lebih ataupun tidak kurang. Orang lain mungkin tidak terlalu sedih mendapatkan nilai 'cukup' itu, Tapi bagiku nilai C adalah sebuah dosa besar, dan nilai C yang kumiliki saat ini bukan hanya 1, melainkan 3.
'Aku harus bilang apa ke papa kalo sampai dia tau hal ini..' aku bergidik membayangkan ekspresi ayahku yang murka setelah tau betapa buruknya hasil nilai ujianku semester ini.
Aku memilih duduk di salah satu kursi pengunjung yang terletak di sudut sebelah timur dan mulai meminum Iced Americano pesananku, rasanya lumayan pahit seperti biasa, tapi berhasil membuatku ketagihan.
"Permisi.. ini pesanan untuk anda."
Tiba-tiba datang seorang pelayan laki-laki yang mengantarkan sepiring Classic Dark Chocolate Cake ke mejaku.
Aku mengernyitkan kening sembari memasang wajah heran, aku merasa tidak memesan cake coklat itu.
"Saya ngga pesan ini." ucapku segera kepada si pelayan itu.
"Mohon diterima saja, cake ini sudah dipesankan dan sudah dibayar, dan ini memang ditujukan untuk anda." ucap pelayan itu sembari tersenyum ramah.
'Ahh.. apakah ini pelayan baru? Aku belum pernah melihat pelayan ini sebelumnya.' Aku membatin.
Siapa orangnya?" Tanyaku otomatis sembari mengedarkan pandanganku ke sekeliling, situasi kafe saat ini terbilang cukup ramai. Aku mencari-cari orang yang kemungkinan aku kenal dan berpotensi memesankan cake coklat menggiurkan ini padaku, sayangnya aku tidak mengenal seorangpun.
"Saya juga kurang tau, orang yang memesan cake ini tidak mau memberitahukan identitasnya." jawab pelayan itu lagi. Ia lalu menyodorkan secarik kertas kecil kearahku lalu melanjutkan ucapannya.
"Orang itu juga menitipkan ini kepada saya."Setelah aku menerimanya, pelayan itu langsung pergi untuk kemudian melanjutkan tugasnya kembali, meninggalkanku dengan segala pertanyaan di benakku.
Aku membuka kertas kecil itu lalu menemukan beberapa baris kalimat yang ditulis rapi, beda jauh dengan tulisan cakar ayamku, dan tulisan itu berbunyi seperti ini :
Hi Yuka,
You look unhappy today :(
have you ever heard about this? Chocolate makes everyone smile!
so I decided to send you this chocolate cake to cheer you up :)P.S
Trust me, everything will be okay!Aku tertegun membaca tulisan tangan itu. Sekali lagi aku mencoba melihat ke sekelilingku, berharap mengetahui siapa sosok misterius yang bahkan tau namaku dan perasaanku yang sedang bersedih ini.
Tiba-tiba aku mendapati seorang laki-laki berpakaian kaus hitam dengan cepat mengalihkan wajahnya saat aku tanpa sengaja menangkap basah dirinya yang diam-diam memperhatikanku.
'Apakah pria itu?' Batinku dalam hati.
Aku membaca ulang tulisan rapi itu sambil mulai menyendokkan kue coklat ke dalam mulutku, dan seketika aku tersenyum, rasa kuenya enak, manisnya pas, dan yang pasti.. siapapun orang yang mengirimkan kue coklat plus pesan singkat yang manis ini berhasil membuatku sedikit melupakan 3 nilai C sialan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Stranger ( COMPLETED)
FanfictionKenny Andriani, usia 30 tahun, seorang amatiran youtuber dan food blogger yang sering di panggil ahjumma oleh teman-teman adiknya, mengunjungi Korea Selatan untuk menggantikan posisi adiknya yang batal liburan, Kenny yang sama sekali tidak tahu apa...