Hari ini aku disuruh mama berbelanja, karena mama sedang beres-beres di rumah. Dan kini aku sedang berada di supermarket dekat rumah. Tiba-tiba aja aku kepikiran.
Benar ya kata orang, kalo mau berubah itu pelan-pelan, gak bisa langsung. Kalo terlalu bersemangat yang ada kita cape ditengah jalan, pokonya pelan-pelan deh, biar kita tetep bisa istiqomah, gak cuma berubah aja. Setelah ikut kajian pra nikah kemarin, aku jadi lebih rajin datang ke kajian lagi, dimanapun tempatnya. Pelan-pelan aku juga belajar pake hijab, belajar memperbaiki shalat, dan juga baca Al-Quran.
Saat aku selesai berbelanja dan menuju parkiran aku bertemu dengan ustadzah Dian, ini bukan kali pertama aku ketemu beliau, sudah beberapa kali aku mengikuti kajian yang diisi oleh beliau, dan terkadang pulang lebih lama untuk bisa bertanya atau mengobrol dengan beliau. Akupun menyapanya.
"Assalamualaikum Us" ucapku
"Waalaikumsalam Re, habis belanja juga?" tanyanya
"Iya nih, ustadzah mau pulang?" tanyaku
"Iya Re, tapi saya dapet kabar suami saya nggak bisa jemput karena ada urusan mendadak, jadi saya lagi pesen taksi online, tapi belum dapet-dapet"ucapnya
"Saya anterin aja us, daripada kesorean nantinya" ucapku
"Nggak ngrepotin nih? Rumah saya lumayan jauh, tadi abis ada kajian deket sini terus sekalian aja saya mampir ke supermarket buat belanja" ucapnya
"Enggak kok us, saya juga lagi nggak ada kerjaan hehe, yaudah yuk" ajakku, tak lupa aku menghubungi mama dulu supaya beliau nggak khawatir.
"Mumpung lagi perjalanan nih, ada yang mau ditanyain gak? Mungkin dari kajian-kajian yang lalu" ucapnya, beliau memang tau sifatku yang menurun dari mama, alias suka kepo, sesudah kajian pasti aku mencegatnya untuk menanyakan beberapa hal. Ya udah mumpung ada kesempatan aku tanyain aja kan
"Kalo pernah pacaran bisa dapet jodoh yang sholeh gak us?" tanyaku
"Lagi-lagi ya Re, jodoh itu ditangan Allah, tapi kalau saya bisa berpendapat, nggak menutup kemungkinan seseorang yang dulu pernah pacaran dapet jodoh yang sholeh, yang penting kita mau memperbaiki diri dulu, memantaskan diri, maka Allah juga akan hadirkan yang pantas untuk kita, jadi tenang aja Re, tenang dalam artian harus tetap memperbaiki diri ya jangan sampai terlena" ucapnya
"Syukurlah kalau gitu Us, taaruf sendiri itu seperti apa us?"
"Kalau yang ini agak panjang Re, saya jelaskan intinya aja ya, taaruf itu artinya perkenalan bagi yang mau melanjutkan ke tahap pernikahan, jadi khusus orang yang benar-benar serius untuk menikah, beda dengan pacaran, dalam taaruf ini nggak ada yang namanya berduaan, khalwat, pegang-pegangan. Seperti yang tadi saya jelaskan, taaruf itu perkenalan bisa jadi bisa juga batal, taaruf ini digunakan untuk melihat apakah dia benar-benar cocok dengan kita atau tidak, kurang lebih gitu Re, kalau kamu tertarik belajar, bisa ikut kajian pra Nikah lagi minggu depan, kita bahas taaruf lebih detail." ucap Ustadzah Dian
"Sebenernya saya takut pacaran lagi us, meskipun saya juga udah mencoba memperbaiki diri, tapi saya takut jatuh ke lubang yang sama, setelah shalat malam dan istikharah saya memutuskan untuk mencoba taaruf saat saya sudah lulus S1 nanti." ucapku
"Ya bagus kalau begitu Re, saya seneng dengernya"ucap Ustadzah Dian
"Nanti bantu saya ya Us, sebenernya saya juga belum nemu pria yang mau taaruf dengan saya" ucapku
"Nah gini aja Re, setelah 10 kali pertemuan kajian pra Nikah kan ada fasilitas taaruf, nanti kamu tulis CV kamu, lalu nanti kita carikan yang sesuai dengan kriteria kamu, ya semoga bisa membantu kamu untuk bertemu jodoh kamu dengan cara yang baik"ucap Ustadzah Dian.
Aku lega mendengarnya, sebenarnya mau taaruf atau enggak terget nikahku sih pengennya sehabis aku lulus, Mama dan Papa juga nggak keberatan, tapi masalahnya aku udah putus sama Daffa, jadi ya aku harus cari yang lain deh.
"Nah udah sampe" ucapnya, kita berhenti di depan masjid.
"Enggak kok rumah saya bukan di masjid, rumah saya di belakang situ, takut kamu susah parkirnya Re, saya turun disini aja" ucapnya seakan bisa membaca pikiranku
"Eh iya us" ucapku, ternyata rumah ustadzah gak jauh dari rumah dokter Fani.
"Wah pas sekali, sudah masuk waktu Ashar, shalat dulu yuk Re" ajak ustadzah. Lalu kamipun turun dari mobil untuk shalat.
Setelah selesai, aku langsung berpamitan dengan Ustadzah. Saat aku membenarkan spion mobil tiba-tiba ada seseorang yang rupanya tidak asing bagiku.
Lho, itukan cowo yang waktu itu nganterin aku pulang? Samperin gak ya?
------------------------------------------------------------------------
Waduuh Rea ketemu lagi nih sama mas-masnya, kira-kira Rea bakal nyamperin gak ya?
Jangan lupa voment ya guys:)
KAMU SEDANG MEMBACA
SETELAH PUTUS
RomanceKalau kamu pikir setelah putus hidupmu gak akan bahagia, Aku pastikan kamu salah Kalau kamu pikir setelah putus kamu tidak akan bisa melupakannya, Aku pastikan kamu salah Kalau kamu pikir putus adalah jalan terbaik, Kamu benar Segala sesuatu yang di...