Kelas Pagi

880 63 0
                                    

Paginya aku pergi ke kampus lebih awal. Setelah kami memutuskan untuk bertaaruf kami tidak pernah bertemu lagi, dan pagi ini aku sedang menunggu kelas dari beliau.

Tak lama menunggu Nana menghampiriku dan tentunya duduk disampingku

"Gimana blok emergency seru gak?" tanyanya.
Nana tau aku selalu antusias disetiap bloknya dan beberapa hari ini memang sedikit menyita waktuku untuk bertemu dengan Nana.

"Seru-seru aja" ucapku

"Seru karena ada dokter Reyhan? Gimana kelanjutannya nih? "ucapnya sambil menaikan alis

"Aduuh Na, udah deh nanti dulu ya bahasnya, gue lagi belajar nih" ucapku ngeles. Yakali aku bilang taaruf di kelas yang rame ini, yang ada si Nana bakal teriak histeris.

"Oh iya mampus gue baru baca dikit, ada pretest kan kita" ucap Nana

"Makanya gue dateng lebih pagi" ucapku

Setelah 15 menit aku menunggu di dalam kelas, dokter Reyhan masuk dan bersiap untuk mengajar, bebrapa pasang mata memperhatikan gerak-geriknya, memang menarik sih tapi akan lebih baik kalau aku tidak ikut-ikutan memandangnya.

"Assalamualaikum wr wb, selamat pagi. Sebelum memulai perkuliahan pada pagi hari ini, mari kita berdoa terlebih dahulu, silahkan dipimpin berdoa komtingnya" ucap dokter Reyhan. Daffapun memimpin berdoa.

"Oke kita mulai pretesnya. Satu, kondisi apa yang mengharuskan kita untuk melakukan CPR. Dua, Indikasi dihentikan CPR. Tiga, teknik pembukaan jalan napas pada pasien trauma. Saya kasih waktu 10 menit untuk mengerjakan" ucapnya

10 menit berlalu, jawaban kami dikumpulkan.

"Saya salut, kalian sudah belajar tetapi beberapa masih ada yang kurang tepat. Oke, kita mulai pembekalannya" ucap dokter Reyhan.

Profesional sekali, dia tidak melirik ke arahku sama sekali. Huh, Rea ini bukan saatnya melibatkan hubungan personal.

"Oke, karena masih ada sisa waktu. Saya minta kalian untuk berkelompok dan membahas kasus-kasus yang sudah saya tentukan untuk dipresentasikan. Kelompoknya bebas, terdiri dari tiga orang" Ucapnya

Semua mahasiswa berhambur, pastinya aku sudah dengan Nana dan entah satu laginya aku tak peduli, hingga mataku teralihkan oleh seseorang yang berjalan ke arah kami.

"Gue gabung kelompok kalian ya" ucapnya. Yap pria itu Daffa.

"Ga bisa Daf, sorry. Kayanya Rea ngga mau sekelompok sama lo" ucap Nana

"Tugas kelompok ini ngga melibatkan masalah pribadi kan? Gue murni cuma mau belajar aja kok, boleh kan Re? " tanyanya. Aku mulai tidak nyaman.

"Akan lebih baik kalau kita beda kelompok Daf." Ucapku

"Lo kenapa sih? Masih marah gara-gara gue putusin" ucapnya dengan nada sedikit keras dan memancing perhatian beberapa mahasiswa, ku harap dokter Reyhan tidak memperhatikan kami.

"Daffa, jaga mulut lo" Ucapku

"Perhatian semuanya. Saya ubah aturannya, setelah saya baca absen sepertinya lebih baik cowok sekelompok dengan cowok, dan cewek sekelompok dengan cewek." Ucap dokter Reyhan.

"Lo denger kan Daf? Udah sana pergi" Usir Nana.

"Udah Re ngga usah dipikirin si Daffa emang mulutnya lemes." Ucap Nana menenangkan.

"Gue gabung sama kalian ya" Ucap Gia

"Oke".

                             ♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦♦

"Bisa ngobrol sebentar ngga Re?" ucap Nana

"Kenapa Na, tumben mulut lo agak sopanan" ucapku

"Sial, gue cuma berusaha sedikit memperbaiki akhlak sebelum gue nikah" ucap Nana.

"Hahaha ya udah mau ngomong apaan sih?" tanyaku

"Lo sadar gak? Tadi pas Daffa maksa sekelompok sama kita dokter Reyhan langsung ganti aturannya jadi kaya tadi" ucap Nana

"Ya mungkin beliau berubah pikiran aja sih" ucapku

"Berubah pikiran karena lo" ucap Nana

"Iya deh karena gue" ucapku

"Lo ada hubungan ya?" selidik Nana

"Ada, kan dia dosen kita" ucapku

"Pasti ada apa-apa nih, lo gak mau cerita ke gue gitu?" tanyanya

"Eh Na, gue lupa. Gue ada urusan hari ini, gue duluan ya" aku beralasan, bukannya nggak mau ngasih tau kalau aku taaruf dengan dokter Reyhan. Tapi ini bukan momen yang tepat.

"Ya udah sans, hati-hati nyetirnya" ucapnya

Akupun pergi meninggalkan Nana. Aku tidak berbohong, hari ini memang aku ada jadwal untuk bertemu beliau dan bertukar CV taaruf kami. Kalau sudah menjelang pernikahan mungkin aku akan memberitahu Nana.

------------------------------------------------------------------------

Jangan lupa voment ya guyss 🙏🙏

SETELAH PUTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang