Kabar Baik

1K 64 0
                                    

Aku memutuskan untuk tidak menghampirinya, karena ya aku merasa canggung kalau cuma berbasa-basi tanpa bawa apa-apa, minimal aku tau rumahnya jadi aku bisa bertamu sambil membawa buah tangan, sebagai ucapan terima kasihku.

Akhirnya untuk menjawab semua rasa penasaranku, akupun menghubungi Ustadzah Dian, ku harap beliau tidak sedang mengisi kajian, jadi aku tidak mengganggunya.

"Assalamualaikum Us" ucapku

"Waalaikumsalam Re, gimana?" tanyanya

"Enggak Us, saya cuma mau tanya, kemarin pas abis pulang dari masjid, Rea liat orang yang nolongin Rea waktu itu, ciri-cirinya tinggi kulit putih, rambut lurus dipotong pendek rapi, pake kacamata, pake kemeja, celana kain. Ustadzah kenal enggak?" tanyaku

"Aduh Re, jamaah masjid mah banyak, saya gak hapal satu-satu, tapi kalo yang penampilannya kamu sebutin sih mirip sama dokter Rayhan, rumahnya gak jauh dari sini, rajin kajian juga" ucap Ustadzah Dian

"Oh gitu ya Us, ya udah Us makasih banyak, saya jadi ganggu" ucapku

"Enggak ganggu kok Re, kapan-kapan deh kalau saya ketemu beliau, saya tanyain, barang kali saya salah orang hehe" ucapnya

"Eh iya Us, makasih ya Assalamualaikum" ucapku.

"Waalaikumsalam" ucapnya

Setelah menelpon ustadzah tadi, aku pun menghampiri Mama di dapur, beliau tampak sibuk membuat kue, padahal aku nggak riquest.

"Bahannya gak ada yang kurang kan ma?" tanyaku

"Lengkap kok Re, sini bantuin mama, biar pas nikah bisa bikin kue-kue gini" ucapnya

"Lagian bikin kue, dalam rangka apa sih?" tanyaku

"Buat bertamu ke dokter Fani, masa iya gak bawa apa-apa" ucapnya

Aku hanya ber'oh' ria.

"Iya masa mama udah mau seminggu, gak diajak-ajak pergi, kamu sibuk skripsian sih" ucapnya

Ya memang akhir-akhri ini aku benar-benar ngebut mengerjakan skripsiku, biar blok depan aku bisa santai dan fokus, karena udah mau koas. Dokter Fani sendiri sedang sibuk, jadi aku hanya bisa berkonsultasi lewat email, biasanya kalau beliau nggak sibuk, pasti beliau memintaku untuk ke rumahnya.

"Iya mah, besok kita kesana, nanti Rea hubungin dokter Fani dulu, kalau beliau ada di rumah kita kesana" ucapku

"Oke deh" ucap Mama.

Tiba-tiba ponselku berdering, ada tulisan Nana di layarku, akhir-akhir ini memang aku jarang bersamanya, selain sibuk skripsian aku juga sibuk ngurusin yang lain, begitupun Nana, jadi jarang ketemu deh, walaupun ia sesekali menemaniku datang ke kajian. Aku pun mengangkat telponnya.

"Assalamualaikum Re, gimana kabar lo? Gue mau bilang sesuatu, tapi pastiin kondisi lo lagi gak nyetir dan baik-baik aja" ucapnya, aku pun menjawab salamnya dan bilang kalau aku sedang membantu mama di dapur dan sedang baik-baik aja, nih anak emang aneh, dia suka takut kalo aku over reaction, apalagi aku suka kepikiran, sampe sebegitunya emang?

"Gue mau nikah tanggal 5 nanti, lo jadi bridesmaid gue ya" ucapnya

"Ha? Apa? tunggu-tunggu, gue gak salah dengerkan?" ucapku

"Enggak kok, gue emang mau nikah sama kak Kemal, kaka tingkat yang gue taksir waktu SMA dulu" ucapnya

"Gimana ceritanya? Kok bisa?" aku benar-benar speechless gak tau lagi deh sama yang aku denger barusan.

"Aduh panjang Re, jadi intinya gue taaruf dan sekarang udah putusin buat nikah" ucapnya

"Kok taaruf gak bilang-bilang gue? Temen lo bukan sih gue?" ucapku kesal

"Woy sabar dulu dong, Taaruf itu emang harus diem-diem, kalo nikah baru boleh disyiarkan" ucapnya, kok dia lebih paham? Perasaan ikut kajian pra nikah sekali doang deh? Astaghfirullah Rea, gak boleh gitu.

"Ya udah deh, selamat ya Na, lo masih utang penjelasan sama gue" ucapku

"Oke deh, besok ketemu ya gue ceritain, Assalamualaikum" ucapnya, akupun menjawab salamnya, dan ternyata tanpa aku sadari, mama disampingku daritadi.

"Nana nikah sama siapa Re?" tanyanya, mulai deh jurus keponya kumat, akupun menceritakan semuanya ke Mama.

"Ya Alhamdulillah kalau gitu, menikah kan buat ibadah, baguslah si Nana ibadah duluan ya Re" ucapnya

"Iya ma" ucapku, untung gak ditanya kapan nyusul.

Sepertinya doaku untuk Nana di kabulkan, dia benar-benar bertemu jodohnya lebih cepat dariku, dan sekarang aku yang jomblo, oh Allah jodohku kapan datengnya?

------------------------------------------------------------------------
Ada yang kaget gak nih denger kabar baik dari Nana?

Jangan lupa voment ya, part selanjutnya bakal lebih seru!!

SETELAH PUTUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang