Bab 1 Amora

12.4K 405 9
                                    

Happy Reading

Sembilan belas tahun berlalu, kini A5 sudah menginjak usia Sembilan belas tahun.

Tahun ini mereka masuk Universitas impian mereka. Adam memilih kuliah di London, disana juga ada keluarga Hadi.

Lalu Arkan dia memilih kuliah kedokteran di Singapore. Sedangkan Asgara dan Amora masih di Indonesia mereka berdua mengambil jurusan Manajemen tapi di kampus yang berbeda.

Adam menjadi sosok laki-laki yang tegas dan dingin. Dia hanya bicara seperlunya. Tapi dia akan menghangat ketika bersama keluarga tercinta. Dia memilih sekolah ke London ikut sepupunya yang ada di sana.

Arkan dia yang paling ramah di antara saudara-saudara nya, wajahnya sangat mirip dengan Adam dan Hadi. Kalau Adam mempunyai sifat dingin mirip sang ayah dia sebaliknya. Dia memilih kuliah kedokteran di Singapore karena dia nanti yang akan memegang salah satu rumah sakit keluarga ibunya.

Asgara dia berubah menjadi anak yang sedikit bandel. Dari kecil kerap bikin masalah, kadang membuat kedua orang tuanya jengkel.
Dia tidak ikut jejak kakak-kakanya kuliah di luar negeri, dia memilih kuliah dalam negeri alasannya tidak ingin jauh dari Babah dan mommy nya.

Lalu si Princess Amora, menjelma menjadi gadis yang cantik mewarisi kecantikan ibunya. Gadis periang dan sedikit bar-bar. Tapi dia penyayang kepada semua orang.

Algis anak bungsu Indah dan Hadi, dia lahir setelah A4 berusia lima tahun. Ada di extra part di ebook.

************

Amora Princesa Aldama Dia benar-benar duplikat dari Indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Amora Princesa Aldama
Dia benar-benar duplikat dari Indah.

Amora atau Mora biasa dia di panggil, sekarang sudah memasuki kuliah semester tiga di salah satu Universitas ternama di ibukota.

Terlahir dari keluarga kaya raya tidak membuat nya menjadi gadis manja. Meskipun hidup bergelimang harta Mora dan saudara-saudara nya, di ajarkan hidup sederhana dari kecil,siapa lagi yang mengajar kan kalau bukan sang mommy Indah Pertiwi. Beda dengan Babah mereka yang selalu memanjakkan kelima putra dan putrinya. Tapi Hadi memanjakkan mereka tidak sampai membuat A5 jadi anak-anak kurang ajar.

"Amora Asgar Algis ayo sarapan nanti telat," Indah memanggil anak-anaknya. Sekarang usianya sudah menginjak empat puluh tahun. Dari dulu dia yang selalu masak untuk anak dan suaminya meskipun ada asisten rumah tangga nya. Tapi dia memilih memasak untuk keluarga nya.

"Pagi mommy, pagi babahku," kata Amora yang lebih dulu turun dari saudara-saudara nya. Kemudian mencium pipi kanan kiri orang tuanya.

"Pagi princess babah" ujar Hadi.

"Pagi kesayangan mommy, gimana tidur mu nyenyak." Kata Indah. Karena Amora anak perempuan satu-satunya tidak heran kalau semua orang manggil nya princess, dan memang nama nya Princesa.

"Dimana A2 kenapa belum pada turun," tanya Indah

"Kak Asgar katanya hari ini ga ada kuliah, kalo Al bentar lagi turun" kata Amora.

"Aku duluan ya udah telat nih. Aku bungkus aja sarapannya mom nanti aku makan di jalan." Kata Amora, hari ini dia ada kelas pagi.

"Hati-hati bawa mobilnya " ujar Hadi.

"Siaappp, Aku bakal hati-hati kok" kata Mora dan langsung pergi ke kampus nya.

Dia memang sudah di perbolehkan menyetir mobil sendiri, walaupun Indah melarang nya.

"Tidak terasa ya, Yah anak-anak kita sudah besar sekarang, malahan mereka menentukan kehidupan mereka masing-masing. " kata Indah.

"Iya mereka sudah besar dan ayah semakin tua." Hadi terkekeh.

"Aku makin cinta sama ayah,"

"Kalau suatu hari ayah pergi duluan. Apa mommy akan menikah lagi?" Tanya Hadi. Dia menarik istrinya duduk di pangkuannya.

"Menurut ayah apa aku harus menikah lagi " gurau Indah.

"Ya kalau ayah mati mommy kan masih muda. Pasti mommy memilih nikah lagi."

"Aku ingin terus bersama ayah, aku selalu berdoa semoga ayah panjang umur."

"Amin,,semoga ayah bisa melihat cucu-cucu kita,"

"Bagaimana kalau kita bulan madu lagi,"

"Bulan madu yang ke berapa? Perasaan kita sering bulan madu deh."

"Ini kan beda, sekarang kita benar-benar berdua tanpa anak-anak. Bagaimana?" Lalu Hadi membawa Indah ke pangkuannya.

"Ide bagus tuh, nanti aku nyari tempat nya oke."

"Pilih aja yang kamu mau , ayah akan mengikuti semua yang kamu pilih."kata Hadi,

"Morning kiss dulu sebelum berangkat, " lalu dia mencium istrinya lembut.

"Ehemmm, masih ada orang nih. Kenapa kalian ciuman disini, " kata putra bungsu mereka yang baru turun untuk sarapan, Algis. Nama yang mereka pilih untuk anak ke lima mereka.

"Anak kecil ga boleh liat," kata Hadi.

"Salah sendiri kenapa kalian ciuman disini ga di kamar kalian" kata Algis, dia memang selalu berdebat dengan ayahnya.

"Sayang ayo makan nanti telah ke Sekolah nya," ujar Indah pada anaknya. Dia tahu kalau suami dan anak bungsunya berdebat tidak akan pernah selesai.
Algis masih Sekolah Menengah Pertama. Dia baru berusia empat belas tahun, tapi karena mereka semua mewarisi gen ayahnya tubuhnya tidak seperti anak seusianya. Setiap hari  Hadi memang yang mengantar Algis. Kalau pulang baru di jemput oleh supir mereka.

Ayah Hadi udah umur 65 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah Hadi udah umur 65 tahun. Di cerita ini juga masih ada Indah dan Hadi nya. Nanti di selang seling.

Bersambung

Jangan lupa vote dan komen

Kalau suka sama cerita ini, simpan di perpus kalian Terimakasih

THB

AMORA (Aldama Family seri ke 2) EBOOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang