Bab 18 Saat Terakhir

5.5K 338 18
                                    

Happy Reading ❤

Author POV

Amora membuka matanya, tadi dia langsung tertidur setelah kegiatan saling melepas rindu dengan ayah dari anaknya.

"Jam berapa dad, kok daddy belum tidur." Tanya Amora melihat Veri masih terjaga.

"Baru setengah tiga. Daddy ga bisa tidur malam ini, daddy hanya ingin menjagamu tidur malam ini."

"Tapi daddy juga harus istirahat," kata Amora, sekarang posisi dia masih berbaring miring menghadap Veri. Tangannya terus menelusuri setiap jengkal wajah sang kekasih.

"Tidak tahu mengapa daddy ingin selalu menatap mu, seolah-olah di akan ada waktu esok hari."

"Ngomong apaan sih. Pokoknya daddy ga boleh tinggalin aku lagi. Setelah kita keluar dari sini daddy harus berusaha lebih keras lagi meminta restu dari babah dan mommy."

"Itu pasti sayang. Sekarang kalian adalah tujuan hidup daddy." Ujar Veri lalu mencium bibir Amora kilat.

"Aku ga ingin pisah dari daddy."

"Apalagi daddy kamu sudah menjadi oksigen dalam kehidupan daddy, rasanya ga bisa hidup tanpa kamu. "

"Gombal banget sih."

"Beneran sayang."

"Iya aku percaya, sekarang daddy ga bisa hidup tanpa aku kan,"

"I love mommy"

"Kami juga sayang sama daddy. "

"Daddy janji akan menjaga kalian sampai akhir hayat daddy," kata Veri, sambil tangannya membelai rambut dari ibu calon anaknya.

"Terimakasih sudah mencintaiku Amora Princesa Aldama, mau menerima semua kekuranganku, menjadikan ku yang pertama menyentuhmu." Ujar Veri di kecup nya lagi bibir ranum yang sudah menjadi candu baginya. Kali ini bukan hanya kecupan kilat yang Veri lakukan melainkan ciuman yang di dasari rasa cinta kasih dan sayang. 

Walaupun dia pernah menikah dan pernah tidur dengan beberapa wanita, tapi Amora wanita pertama yang masih perawan yang dia sentuh. (Menang banyak lu bang).

"Tidur lagi ya masih malam,"

"Daddy ga akan pergi kan?"

"Tidak akan daddy akan selalu ada di hatimu."

"Apa babah akan datang"

"Pasti, dia akan menyelamatkanmu."

"Apa dia akan merestui hubungan kita setelah ini."

"Semoga saja."

"Bagaimana kalo mereka malah memisahkan kita,"

"Berarti daddy harus lebih keras lagi berjuang untuk mendapatkan kalian."

"Terimakasih daddy mau memperjuangkan aku."

"Kamu memang pantas untuk di perjuangkan sayang,"

Amora kemudian kembali tertidur di pelukan Veri. Menyusupkan kepalanya pada dada bidang kekasihnya. Sedangkan Veri malam ini dia benar-benar gundah tidak bisa memejamkan matanya padahal dia juga sangat lelah. Dia ingin terus melihat Amora, dari dekat seperti ini.

             ********

Dari kemarin putrinya di culik Indah tak henti-hentinya menangis, semalam pun dia hanya tidur beberapa jam saja. Dia sangat mengkhawatirkan Amora dan calon cucunya.

AMORA (Aldama Family seri ke 2) EBOOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang