Pergi

263 33 10
                                    

GIVE VOTE AND COMMENT JUSEYOO~

*****

"Jadi keputusannya?"

"Papa mau aku milih?"

"Tentu sayang, Papa tahu sulit tapi mau ga mau kamu harus pilih satu"

Chanyeol rasanya sudah ingin menangis menjawab pertanyaan papanya, "Biar Chanyeol pikir dulu" katanya lalu pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang berada di ruang keluarga.

"Kamu ga keterlaluan kaya begitu?"

"Lalu kamu sendiri mau terpisah dari Chanyeol?" sang istri hanya bisa diam, dia sendiri juga dihadapkan dengan pilihan berat sama seperti putranya.

.

.

Di kamar Chanyeol sudah begelung di dalam selimutnya, 15 menit yang lalu dia berjanji tidak akan menangis, tapi akhirnya air matanya tumpah juga. Tangannya bergerak meraih ponselnya di nakas dan mulai mendial nomor panggilan cepatnya.

"Hai babe, belum tidur?"

"Hyung sendiri belum tidur?" tanya Chanyeol dengan suara sengau nya.

"Tidak masih banyak pekerjaan yang menumpuk" Chanyeol jadi ingat sekarang Yifan bukan lagi anak kuliahan sepertinya. Beberapa bulan yang lalu Yifan sah wisuda dan langsung siap menjadi karyawan di kantor ayahnya. Chanyeol iri.

"Kau baik? Suaramu sedikit beda. Ada apa?"

Chanyeol lupa kalau dia punya pacar yang super peka.

"Tidak, hanya ingin menelepon saja" jawab Chanyeol pelan

"No, sepertinya tidak itu. Ada apa hm? Ingin cerita sesuatu?"

"Cerita apa? Tidak ingin cerita apa-apa" elak Chanyeol

"Okay, mungkin tidak sekarang. Sudah makan malam?"

"Jelas sudah, hyung sendiri bagaimana? Sudah makan? Pasti belum"

Kekehan Yifan bisa Chanyeol dengar dengan jelas, "Maaf, aku lupa lagi pula aku tidak lapar, ada kopi yang mengisi"

"Jangan dibiasakan hyung. Jangan sakit"

"Iya... jadi?" alis Chanyeol mengernyit heran, "Jadi apa?"

"Bagaimana dengan mu? Ada yang menganggumu?"

"Tidak, tidak ada hyung. Siapa juga yang berani. Semuanya lari ketika tahu aku punya pacar yang galak"

"Galak? Aku tidak seperti itu"

"Ya, hyung begitu. Hyung seram, semua bilang begitu tapi..."

"Tapi?"

"Hyung tampan, aku suka hehehe"

Chanyeol tidak tahu saja akibat kalimat sepenggal itu saat ini Yifan sudah melompat-lompat di ruang kantornya.

"Selain tampan apa lagi?"

"Baik juga, keren juga. Semuanya aku suka!!"

"Sabtu ini ada kegiatan?" tanya Yifan dari telepon. Membuat Chanyeol diam mengingat sesuatu akan terjadi sabtu ini, "Hey? Sayang, kenapa diam?"

"Ah tidak kok, sabtu ini aku ingin bersama papa, mama dan baby woo hyung"

"Ahh begitu, baiklah nikmati waktumu ya"

"Yifan hyung?"

"Ya?"

"Hmm.... selamat malam hyung"

"Baik, selamat malam juga, mimpikan aku ya"

Chanyeol memutus panggilan itu dan meletakkan ponselnya kembali ke nakas. Memberi tahu Yifan di waktu seperti ini tidak tepat bisa bisa Yifan menyusul ke rumah Chanyeol malam-malam.

What If Love?! [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang