Behind of Restu

478 38 27
                                    

Beberapa jam sebelum keberangkatan Chanyeol pindah.

Yifan terkaku mendengar tempat tujuan Chanyeol akan pindah.

"Jadi bagaimana denganmu?" tanya Donghae lagi

"Ya?"

"Ingin saran dariku? Tinggalkan Chanyeol dan jalani kehidupanmu di sini" kesadaran Yifan langsung kembali.

"Maaf om, tapi saya tidak bisa"

"Kenapa? Kalian masih pacaran kan? Masih bisa putus" kata Donghae santai

"Maaf, tapi saya menolak om"

"Lalu apa yang akan kau lakukan? Hanya berdiam diri di sini sampai melihat kami pindah?" dengusan meremehkan terdengar dari Donghae. Beliau hendak meninggalkan Yifan tapi tidak jadi karena-

"Saya ingin menikah dengan Chanyeol!"

Donghae berbalik dan memandang sinis Yifan, "Apa katamu? Menikah?"

Donghae mendecih, "Punya apa kamu? Kamu pikir saya rela? Tolong jangan mimpi"

"Tapi saya serius Om!"

"Kau pikir cukup hanya dengan kata-katamu? Jangan bercanda. Aku tidak punya waktu mengurusi bualanmu. Mengerti?"

"Saya harus apa? Supaya om percaya dengan saya?" Donghae lama menyelidik mata Yifan.

"Buktikan kalau begitu" Donghae meninggalkan Yifan serta Yifan juga tak lama berdiam diri. Dia langsung pergi meninggalkan area rumah Chanyeol.

.

.

"Halo pa?"

"Tumben telepon. ada apa?"

"Papa hanya perlu jawab boleh, tidak perlu tanya alasan bisa?" Yifan berbicara serius di ponselnya sambil fokus mengendarai mobilnya.

"Ya! Kau mau berbuat kriminal ya?!" kali ini suara ibu Yifan terdengar keras

"Bukan! Ini untuk hidup dan matiku ma!"

"Jelaskan ada apa sebenarnya?! Yifan?!"

Ketika mobil Yifan berhenti karena lampu merah, Yifan mengehela napasnya.

"Ma, Pa. Aku akan melamar Chanyeol. Kalian jawab ya atau tidak?"

"Ya! Sembarangan melamar anak orang, punya apa kau?" suara sinis ayah Yifan terdengar

"Papa juga meragukanku?"

"Mama setuju!" senyum Yifan mengembang tahu dapat restu dari mamanya.

"Love you mom. I'll bring him to you" Yifan memutuskan sambungan teleponnya dan segera melajukan mobilnya kembali.

.

.

Yifan sudah sampai di salah satu toko perhiasan.

"Ada yang bisa dibantu tuan?"

"Berikan aku cincin yang paling mahal"

"Lewat sini tuan"

Yifan di tunjukkan beragam jenis cincin yang cantik dan mahal.

"Anda ingin melamar pacar Anda? Kalau begitu kami saran kan untuk memilih ini" kata pegawai itu

"Baik berikan itu" kata Yifan dan segera menyerahkan kartu hitamnya untuk proses pembayaran.

Sehabis dari Mall itu Yifan langsung melajukan mobilnya kembali ke rumah Chanyeol. Mobilnya melaju kencang menembus hujan dan dinginnya angin malam.

Dengan tangan bergetar Yifan mengetok pintu rumah Chanyeol. Pintu rumah itu dibuka oleh mama Chanyeol, "Yifan? Astaga ayo masuk" Yifan di giring masuk. Bisa dia lihat kalau papa Chanyeol dengan tenang duduk di sofa.

Dengan perasaan yang tak terkatakan, Yifan langsung duduk di hadapan papa Chanyeol dan langsung mengeluarkan kotak cincin yang baru saja ia beli, "Saya serius ingin menikahi Chanyeol om"

"Kalau memang Chanyeol harus pindah, tak masalah. Saya akan menunggu dia sampai siap untuk menikah dengan saya, entah kapan waktu itu tiba yang pasti saya hanya akan menikah dengan Chanyeol om"

Dongjoo yang baru saja turun dari lantai atas langsung terkejut mendengar perkataan Yifan.

"Tan, serius begitu masih tidak mau diterima?" bisik Dongjoo pada mama Chanyeol yang di dekatnya, mama Chanyeol hanya mengangkat bahunya lemah, ia juga bingung harus menjawab apa karena semua keputusan ada pada suaminya.

"Ingin melamar anakku kenapa menunjukkan cincinnya padaku? Langsung saja pada putraku" kata papa Chanyeol tenang.

Yifan masih memproses perkataan calon mertuanya itu-Ekhem! dan menit selanjutnya ia senyum Yifan mengembang lebar, seakan ribuan beban di bahunya terangkat sekaligus. Lebay!

Yifan ingin segera menemui Chanyeol, "Mau kemana kau?"

"Ingin menemui Chanyeol om"

"Tidak tahu ini jam berapa? Lagi pula kalian akan sering jumpa, kenapa harus sekarang? Sana pulang" usir papa Chanyeol.

"Maksudnya, Chanyeol sudah tidur Yifan, tidak mungkin dia diganggu kan? Besok pagi datang lagi saja ya" jawab mama Chanyeol dengan lebih lembut.

"Baik tan. Saya permisi om, tante" pamit Yifan.

"Kenapa masih galak-galak sih? Masih ga percaya sama Yifan?"

"Percaya. Digalakin sekali-kali ga papa dong mumpun ga ada anakku yang nebelain dia" jawab papa Chanyeol santai.

"Makasih sayang" bisik mama Chanyeol

"Kenapa tiba-tiba manis begini?" alis papa mengernyit heran melihat istrinya yang tiba-tiba bertingkah manis.

*****
Jinjja END

Ini potongan sebelumnya wkwkkwk

Ketinggalan buat di UP wkkwkw

Karena part sebelumnya Chanyeol dan Yifan pisah, banyak yang emosian ternyata ya wkwk

Ada yang mau Sequel? Kayanya ga ada kan ya? Hehehhe

Silahkan cek book aku yang lainnyaa 🌪🌪

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What If Love?! [END] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang