Akhirnya Shara udah di akhir Part 😆
Terima Kasih banyak buat kalian yang udah ngikutin Shara sampai akhir 😘
Love yoy so much buat kalian 😊Happy Reading!!
Author POV
Sudah lebih dari sebulan Shara keluar dari rumah sakit dan selama itu pula Shara harus berdiam diri di rumah, tidak boleh kemana-mana karena larangan dari papa.
Seperti sekarang Shara diam di teras rumah dengan seekor kucing gembul yang Syira berikan untuk menemaninya saat sendiri. Beberapa minggu yang lalu Syira sudah balik ke Amerika, untung saja. Jika tidak, setiap hari pula dia harus mendengar ocehan dari mulut Syira dan setiap hari juga Papa, Syira dan cewek yang tengah mengusap-usap kepala kucing itu selalu berdebat karena hal yang sangat kecil.
Dalam kurun waktu sebulan ada empat makhluk yang selalu datang ke rumahnya untuk memberikan segala tugas untuknya. Pertama Shinki yang datang untuk mengajarinya belajar, Dilla yang memberikan informasi atas tugas yang diberikan guru sedangkan lagi dua ada Bagas dan Bara yang selalu berdebat saat bermain game di ruang tamu.
Tit tit tit!
Suara klakson motor membuyarkan lamunan Shara. Cewek itu celingukan mencari ke arah sumber suara. Terlihat seorang cowok yang tengah duduk di atas motornya di depan pagar rumahnya.
Shara segera menghampiri cowok itu namun sebelum itu dia menaruh kucing gembul yang tadi menemaninya.
“Kenapa?” tanya Shara perasaan hari ini dia tidak ada jadwal untuk belajar tapi, kenapa Shinki ke sini.
Shinki membuka helm full face-nya memperlihatkan wajah tampan Shinki dengan rambut acak-acakan akibat helm yang dia kenakan.
“Gue mau ngajak pacar gue jalan,” ujar Shinki. Semenjak kejadian waktu itu mereka kembali pacaran tetapi masih sama, mereka selalu saja bertengkar. Namun, hal itu tidak membuat perasaan cinta mereka berkurang sedikit pun malah semakin hari semakin bertambah.
Shara menaikkan kedua alisnya. “Gak ngajak gue ke toko buku, kan?” tanya Shara memastikan pasalnya dia kesal jika Shinki selalu mengajaknya ke toko buku untuk menemaninya membeli beberapa buku untuk dirinya.
Shinki terkekeh saat melihat wajah cemberut Shara, ingin sekali dia mencubit pipi pacarnya itu. “Sensian banget sih pacar gue kalo di ajak ke toko buku.” Shinki mengusap pucuk kepala Shara membuat cewek itu mendengus sebal.
“Gimana nggak sensi coba. Lama banget kayak nungguin emak-emak belanja di pasar!”
Shinki menarik tangan Shara supaya naik ke atas motor. “Ke mana?”
“Liat aja nanti.”
“Eh, tapi gue ganti baju dulu.” Shara memperhatikan bajunya yang hanya mengenakan baju kaos polos.
“Udah cantik.”
Shara mendadak menjadi tuli. “Apa? Coba ulang.”
“Mau lo makek baju robek-robek kaya gembel pun. Pasti cantik.” Shara mendelik kesal. Shinki antara memujinya atau mengata-ngatainya.
Shara segera naik ke atas motor Shinki. Cewek itu melingkarkan tangannya di perut Shinki membuat cowok itu tersenyum puas dengan segera dia melajukan motornya menuju ke suatu tempat.
***
Angin segar menerpa wajah seorang gadis yang sekarang berdiri dengan tangan terentang. Sapuan angin di wajahnya membuat cewek itu tersenyum sangat lebar.
Jauh dari kepadatan kota dan kebisingan lalu lintas membuat tempat yang mereka datangi terasa begitu menyenangkan.
“Ya ampun kenapa gue nggak tau tempat ini sih!” pekik Shara menatap pemandangan yang ada di hadapannya.
Shinki mengajak Shara ke sebuah rooftop gedung yang jauh dari kepadatan kota, gedung yang ayahnya miliki. Di sana terlihat sangat jelas keindahan kota di sore hari.
“Tempat ini selalu menjadi pilihan pertama gue saat gue lagi pengen sendiri,” ujar Shinki kemudian berdiri di hadapan Shara. Cewek itu menatap bingung ke arah cowok yang sekarang memegang kedua tangannya.
“Ra?” panggil Shinki. Tanpa berpikir panjang cowok itu langsung memeluk tubuh Shara. Meluapkan segalanya kerinduannya kepada cewek itu. Shara membalas memeluk tubuh tegap Shinki.
“Jangan ngelakuin hal kayak dulu lagi, gue nggak mau kehilangan lo,” gumam Shinki lirih. Dia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Shara. Shara hanya mengangguk membalas ucapan dari cowok itu.
Shinki melerai pelukannya kemudian menatap Shara. “Tatap mata gue,” pinta Shinki, dengan segera Shara menatap Shinki.
“I love you.”
Shara tersenyum mendengar tiga kata yang sangat jarang Shinki ucapan. Shara kembali memeluk tubuh Shinki dan membisikkan kalimat balasan untuk cowok itu. “I love you too, cowok belagu.”
Terkadang mengungkapkan cinta tidak harus melalui sebuah kata-kata manis serta memberikan berbagai macam benda kepada pasangannya. Tetapi, dengan setiap perlakuan yang sederhana dan pertengkaran-pertengkaran kecil saja sudah cukup untuk mengungkapkan perasaan cinta. Seperti Shara dan Shinki yang jarang mengatakan kata-kata cinta dan sangat sering bertengkar namun perasaan cinta mereka tidak pernah berkurang sedikitpun.
Terimakasih karena sudah membaca cerita Shara dari awal dan selesai.
Salam manis Penulis.
Tenkyuuuu Guysss 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SHARA (TAMAT)
Teen FictionFOLLOW AKUN @ayuwidyawatii DULU BARU BACA, TERIMA KASIH :) _________ Labil, cerewet, tukang rusuh, pembuat masalah, adalah karakter salah satu cewek yang hanya ada di SMA Nusa Bangsa, pindahan dari SMA Rajawali karena keinginan orang tuanya supaya d...