Wedding

2.3K 49 10
                                    

Tinggal hitungan jam, besok hari yg ditunggu akhirnya dateng.
Semua persiap sudah 100%. Venue, Suits, Catering, semua sudah beres.

Sekarang, keluarga Jeon lagi kumpul diruang keluarga. Soomin yg bersandar nyaman didada sang ayah, sedangkan Soobin menjadikan pangkuan bunda sebagai bantal kepalanya.

"Gak kerasa besok bujang bunda udah jadi suami orang." Ucap Jimin sendu. Tangannya mengelus rambut hitam lebat Soobin.


"Walau jadi suami orang, aku tetep jadi putra bunda. Itu gak berubah bun." Jawab Soobin. Kepala yg semua menghadap kearah tv, berbalik mendusel perut Jimin.


"Jadi suami yg baik, perhatiin istri kamu, dan sesibuk apapun dikerjaan kamu bantuin istri itu perlu. Bunda yakin, jagoan bunda bisa jadi suami yg hebat kaya ayah." Jimin melirik kearah sang suami dan memberikan senyum cantiknya sebelum mengalihkan pandangan pada putranya.


Waktu terasa cepat berlalu, baru kemarin Jimin sibuk menibang Soobin yg cengeng sewaktu bayi sekarang bayinya sudah akan memiliki keluarga sendiri.


"Aku bakal berusaha jadi suami yg baik bun. Ayah yg jadi panutan aku."


Senyum Jimin semakin mengembang. Walau ada perasaan sedih, tapi dia tetap senang putranya akan menikah.
Dia bangga Soobin tumbuh menjadi laki-laki yg bertanggung jawab dalam bekerja dan hidupnya.


"Kak, klo butuh kiat2 buat "sukses malem pertama", belajar dari ayah." Jungkook yg semula hanya mendengarkan, tiba-tiba bersuara.


"Ayah!" Jimin menatap tajam kearah suaminya.


"Gak apa dong bun, kan itu pengetahuan. Kaya kita dulu." Goda Jungkook. Berhasil membuat pipi Jimin bersemu merah.


"Udah ah! Kamu tidur gih, istirahat. Biar besok waktu acara mukanya fresh." Jimin mengalihkan pembicaraan.

Soobin mengangguk, bangun dari tempat nyaman yg sebentar lagi tidak sering dia nikmati.
"Iya bun, aku kekamar dulu yah. Ayok dek kamu juga tidur. Besok mau jadi pengiring pengantin kan? Harus cantik!"


"Aku cantik kali kak! Ya kan yah?" Tanya Soomin menatap penuh harap pada ayahnya.


"Iya cantik, tapi masih cantikkan istri ayah."

"Ish sebel!! Biarin nanti aku cari cowok ganteng yg bakal bilang klo aku cewek paling cantik!" Soomin mencebik kesal. Melipat tangannya didepan dada.

"Ets~~ Jangan doong. Ayah belum rela princess kesayangan ayah dimilikin orang lain." Jungkook memeluk tubuh Soomin erat. Hingga membuat dia kembali bersandar didada bidang Jungkook.


"Lepasin.. aku mau bobo! Ayah nyebelin!" Soomin melepaskan diri dari pelukan Jungkook. Berlari meninggalkan kakaknya menuju kamar.


"Bun, yah, kita tidur dulu ya. Bunda sama ayah juga sebaiknya istirahat."


"Iya sayang, met malem."


"Ayo sayang, kita ke kamar juga. Aku kangen sama kamu." Jungkook mendekat kearah Jimin memeluk tubuh mungil itu erat.

"Gak ada "itu" ya mas! Besok hari pernikahan anak kita, aku gak mau susah jalan!" Peringat Jimin.


"Yah~~ kok gak ada sih dek??" Jungkook lemas. Menekuk wajahnya sedih.


"Tapi kalo kisseu gak apa." Jimin berlari lebih dulu menuju kamar. Mengamankan diri sebelum sang suami keburu membawanya paksa.


"Kisseu lumayan lah daripada gak sama sekali."




Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang