Part 2

4.8K 111 4
                                    

JIMIN POV

Abis Jungkook pulang malam waktu itu, ternyata masih berlanjut sampai beberapa hari.

Berangkat pagi, pulang malam. Belum lagi kesibukan di kantor, buat makan siang aja perlu ingetin. karena kadang dia sampai gak sempet buat makan.

Malam ini terhitung hari ke 6 aku setia menunggunya pulang kerja sampai malam.

Setiap pulang, yg terlihat wajah pucat dan lesunya. Padahal saat berangkat dalam keadaan rapih dan sangat tampan. Aku sangat khawatir sama keadaan dia.

"Aku pulaaang." Suara Jungkook yg memasuki rumah menyadarkan aku dari lamunan.

"Kenapa diem aja? Biasanya langsung nyamperin aku hm?" Jungkook duduk disamping ku di sofa. Mengusap rambut ku lembut.

"Maaf mas, tapi lagi gak fokus. Aku bikinin minum dulu. Mau apa? Atau mau makan? Aku masak sop ayam." Baru mau bangun tapi mas Jungkook nahan tangan aku.

"Disini aja dulu. Udah lama rasanya gak berduaan gini." Aku ngerasa anget, Jungkook meluk aku cukup erat.

"Kamu terlalu sibuk. Aku sih gak masalah, tapi aku khawatir banget sama keadaan kamu mas." Lirihku semakin mendusel ke dada bidangnya.

"Maaf yah aku gak ada waktu buat kamu. Aku mau mandi dulu, ada air anget gak? Badan aku mulai gak enak." Ujar Jungkook sambil mengecupi keningku.

"Aku siapin dulu, kamu istirahat aja. Ayo kekamar." Masih dalam dekapan badan kekarnya, kami berjalan menuju kamar.

Mas Jungkook merentangkan badannya diatas kasur sedangkan aku langsung ke kamar mandi nyiapin air anget buat dia.

"Mas, airnya udah siap. Sana mandi dulu biar gak keburu malem."

"Hmm" Dengan lesu mas Jungkook berjalan menuju kamar mandi.

Biasanya dia mandi sampai 20-45 menit, tapi baru 10menit dia sudah keluar dengan anduk yg dililit dipinggang. Badannya menggigil kedinginan.

"Ya ampun, kan bajunya udah aku siapin diatas lemari tempat anduk." Aku lilitkan selimut dibadan menggigilnya. Merangkul pinggangnya buat ke kasur.

"Dingiiin banget yang. Padahal udah pake air anget."

"Iya itukan emang badan kamu juga lagi gak enak. Ayo dipake dulu celananya." Aku sodorin celana yg tadi sudah aku siapkan. Celana training panjang cukup tebal.

"Bajunya mana yang?" Suara Jungkook bergetar, tanda dia masih merasa kedinginan.

"Jangan pake dulu bajunya. Aku kerokin dulu ya? Mas masuk angin kayanya gara2 kerja lembur terus jadi kecapekan."

"Iya, baru mau minta kerokin ke kamu yang." Mas Jungkook langsung ambil posisi tengkurap dikasur. Katanya kalau sambil duduk sakit jadi lebih enak sambil tengkurap.

Aku ikut naik ke kasur, duduk di atas pinggangnya. Dia gak ngeluh berat karna badanku yg cukup mungil katanya.

Ku mulai membaluri punggung lebar nan kekarnya pake minyak gosok sampai rata. Aku urut pelan supaya punggungnya rileks. Memang terasa panas punggungnya ditelapak tanganku. Baru diurut pelan aja udah keliatan merah-merah dikulitnya yg putih.

Aku mulai mengeroknya dari pundak kanan atas menjalar ke lengan dengan otot bisepnya yg kekar. Setelah pundak kanannya penuh garis merah aku pindah ke pundak kiri.

Jungkook sedikit meliuk waktu aku ngeroknya cukup kencang karena gemas warnanya merah gelap.

"Yang kiri sakit sayang. Gak kaya yg kanan. Pelan-pelan aja ngerokinnya." Pintanya. Aku turuti. Dia mulai kembali tenang.

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang