Dikerokin di kantor

3.7K 60 0
                                    



Sudah 10menit Eunha terus memijat kening dan kepala belakang Jungkook. Membuat atasannya itu terbuai dengan pijatan itu.

"Pak, mau sekalian saya pijati pundak dan punggungnya?"

"Mmhh boleh juga. Punggung saya memang sudah pegal sekali." Entah apa yg dipikirkan Jungkook sampai dia menyetujuinya. Namun memang punggungnya sedang sangat butuh pijatan. Terbiasa dipijat jadi tidak tahan kalau sakit inginnya dipijat juga.

"Sebaiknya kita pindah ke sofa, bapak buka juga bajunya biar saya pijat pake minyak urut."

Menunggu Eunha yg pergi keluar untuk mengambil minyak urut, Jungkook melepaskan kemejanya dan berjalan menuju kearah sofa dan menelungkup disana.

Tenang saja, Jungkook masih memakai kaos berwarna putih dan membukanya hanya sebatas leher.

Eunha datang dengan botol kecil dan juga koin ditangannya. Dia menghampiri Jungkook yg sudah menelungkup disofa.

Sejenak Eunha terkagum melihat punggung lebar berotot milik Jungkook. Namun segera mengembalikan kesadaran dan memulai kegiatannya.

Dituangkan sedikit minyak ditelapak tangan dan mulai membalurinya dipunggung lebar itu.

Eunha bisa merasakan otot-otot yg kaku disana. Pijatan lembut namun sedikit menekan mulai diberikan.


"Bisa sedikit lebih keras Eunha-ssi? Itu tidak terasa." Pinta Jungkook.

"Seperti ini pak?" Eunha menambah kekuatannya untuk memijat.


"Yahh seperi itu.. mmhh"


"Sshhh yg itu terasa sakithh"

Eunha mengacuhkan rancauan Jungkook. Dia tetap memijat dipundak kiri atasannya itu. Karna memang disapa pasti sumber sakitnya.

"Sshhh sakithhh duuhhh"

"Pelan-pelan Eunha.. aduuhhh"

"Iya pak, tahan sebentar. Sepertinya bapak masuk angin juga. Sekalian saya kerok ya pak. Saya udah bawa koinnya juga."


"Iya, dikerok saja. Tolong yah."

Karena dirasa punggung Jungkook sudah cukup licin berkat minyak urut tadi, Eunha langsung saja menggerakkan koin mulai dari pundak kiri Jungkook yg tadi terasa sakit.

"Adduhh duh sakiittt banget itu Eunha... aww... aww...shhh..." Jungkook mengeliat mencoba menghindar.

Katakannya Jungkook payah.

Biasanya dikerok Jimin tidak sesakit ini, tapi sekarang benar-benar sakit. Apa karna ini sudah lama dirasa jadi anginnya sudah menumpuk??


"Eunha sakithhh pelan-pelanhhh aakkhhh akkhhh!"

"Ini udah pelan pak.. kerokannya merah banget. Klo masuk angin jangan dibiarin lama2 pak, bahaya! Biasa angin duduk."

"Iyahh duhh.. biasanya saya langsung dikerokin istri. Shhh tadi dia lagi dirumah orang tuanya.. aduuhh sshhhh" Jelas Jungkook ditengan menahan sakit dari kerokan Eunha di pundak kirinya.

.
.
.
.
.

Jimin berjalan riang memasuki loby kantor suaminya. Hari ini dia datang membawa makan siang yg dimasaknya sendiri.

Dia bermaksud ingin meminta maaf atas sifatnya yg kekanakkan 2hari lalu.

Setelah dinasehati oleh mamih dan papih, Jimin sadar kalau sikapnya pda Jungkook salah. Jadilah dia disini untuk menemui suaminya itu dan meminta maaf.


Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang