Damar Pratama Atmajaya

2.2K 54 3
                                    

Setelah menempuh perjalanan 20menit, Jungkook dan Jimin sampai dirumah sakit tempat Hoby berada. Sesampainya disana, didepan ruangan operasi, sudah ada Mamah Seokjin dan Papah Namjoon.

"Mah!" Seokjin menoleh kearah sumber suara.

"Sayang!" Seokjin berdiri dan merentangkan tangannya menyambut kedatangan menantu cantiknya kedalam pelukan.

"Gimana ka Hoby? Dedek bayinya udah lahir?" Pelukan itu lepas, Jimin dan ibu mertunya duduk dikursi tunggu.

"Belum lahir sayang."

"Semoga lahirannya lancar, kak Hoby dan dedeknya sehat."

"Amin.."

Jungkook yg berdiri didekat Jimin, mengusap punggung sang istri lembut. Dia tau istrinya itu khawatir, walau tidak ditunjukan dengan jelas.

Menunggu hampir 1jam, namun belum juga ada tanda2 kalau proses didalam ruangan itu selesai. Hari semakin malam, Jungkook khawatir memikirkan kondisi Jimin yg sdang hamil besar berada dirumah sakit lama2.

Jungkook berjalan kedepan Jimin dan berjongkok menghadap istrinya itu. Telapak tangan besarnya mengusap perut besar yg tertutup sweater miliknya.
"Adek pulang aja ya, udah malem gak baik buat ibu hamil. Besok pagi kesini lagi liat dedeknya." Jimin mengangguk setuju. Jujur dia juga sudah mulai mengantuk, semenjak hamil besar dia jadi tidak bisa tidur malam.

"Mamah juga pulang aja bareng Jimin, biar Jungkook sama papah yg jaga sini." Pandangannya beralih kepada sang mamah. Mendapat anggukan dari orang pertama yg sangat disayanginya itu, raut ketenangan terlihat diwajah tampan Jungkook.

"Ayo sayang, kita pulang. Mamah yg jagain kamu malem ini." Mamah Seokjin merangkul pundak menantunya. Dibantu Jungkook yg memegangi tangannya, Jimin perlahan bangun dari duduknya.

"Ayok mas anter kedepan."

"Pah, mamah pulang dulu ya. Kalau ada apa2 langsung kabarin." Mamah Seokjin berpamitan lebih dulu pada Papah Namjon.

"Iya, hati2 dijalan. Jangan begadang Mah. Tetep tidur, nanti papah kabarin kalo ada sesuatu."  Namjon mengecup singkat kening istrinya. Walau sudah menikah bertahun tahun, keromantisan pasangan ini tidak pernah luntur.

Setelah berpamitan mereka bertiga berjalan menuju pintu depan dimana mobil yg akan mengantar mereka pulang sudah menunggu.


"Pak, bawa mobilnya pelan2 aja udah malem. Bapak bawa 2orang sumber kehidupan saya,jadi harus hati2." Pesan Jungkook pada supir G-car yg sepertinya sudah cukup berumur untuk ukuran seorang supir.

"Iya tuan, saya akan membawa 2orang ini dengan selamat sampai rumah." Jawab si supir.

"Mas, jaketnya jangan dibuka, kalo bisa mas tidur walau cuma beberapa jam. Mas masih sakit, adek gk mau klo tambah parah." Jimin menyembulkan kepalanya dari kaca mobil untuk memperingati sang suami.

"Iya adek sayang... adek juga bobo yg nyenyak. Maaf malem ini adek tidur gak sambil diusapin perutnya sama mas."

"Gak apa2, kan ada mamah yg ngusapin nanti. Adek pulang ya mas. Ayuk pak jalan." Jimin melambaikan tangan seiring mobil itu mulai berjalan meninggalkan rumah sakit.



.

.

.

.

.



"Adek.. sayang..."

"Eumhh.."

Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang