pria dengan tubuh tegap yang dibaluti jas mahal berwarna hitam melangkah memasuki sebuah gedung besar, wajah datar nan angkuhnya tidak sama sekali membuat paras rupawannya menghilang.
winata sbastian andromeda, lelaki berusia 40 tahun itu berjalan menuju sebuah ruangan miliknya mengabaikan para bawahannya yang menunduk hormat kepadanya.
"papa"
winata menoleh ia menyunggingkan senyum
tipis di bibirnya, suatu pemandangan yang amat langka."hey son what are you doing here" ucap winata saat putra bungsunya melangkah mendekat
galaksi Lingga andromeda, atau yang sering dipanggi lingga itu tersenyum cangung.
"Lingga lagi nyari om david but dia gak ada disini" ucap jingga
winata mengangguk, ia mengusap rambut cekolat gelap sang putra. lingga yang diperlakukan seperti itu mengutuk dalam hati
astaga gue bukan anak kecil!
"karna om david gak ada lingga pulang lebih dulu ke mession dah papah" belum saja winata menjawab putranya sudah mengacir pergi dari hadapannya
"jangan berlari lingga!" winata mengelengkan kepalanya, anaknya ini sangat sulit di beritahu
___
arena erlangga, tempat balapan ternama di ibukota. tempat ini sudah sangat terkenal banyak pembalap pembalap liar dari penjuru kota datang kemari untuk mengadu skill balapnya.
Langit skala, pria yang ditunggu tunggu pun tiba ini adalah kali pertamanya ia datang di tempat arena erlangga
reno, pria berjaket denim menghampiri langit
pletakk
reno memukul belakang kepala langit membuat sang empu mengaduh sakit
"sakit bego!"
reno hanya memutar matanya malas
"lama banget sih lo! untuk lawan lo juga belum dateng" ucap reno kesal
langit mendengus
"yaudah kenapa harus marah! toh lawan nya aja belum ada disini" ucap langit santai
sedangkan reno hanya mengusap dada sabar
"sialan untung temen" langit tak mengidahkan ucapan reno ia malah melongos menghampiri beberapa kenalannya yang nampak hadir disana
reno yang melihat itu melongo, padahal yang sedari tadi menunggu langit adalah ia
"dasar engga ada ahklak"
" eh lang dateng juga lo" mario, pria tinggi berkulit kecokelatan berucap ia melakukan tos ala pria kepada langit
"biasa jaga bengkel dulu" jawab langit
mario hanya mengangguk mengerti
"si reno dari tadi udah uring uringan nyariin lo takut lo cancel nih balap" kekeh mario dari tadi memang reno yang paling heboh yah gimana engga heboh langit adalah orang yang seenaknya sendiri jadi ia takut langit akan tiba tiba membatalkan balapan ini
langit ikut terkekeh mendengar itu
yang dibicarakan datang ia tahu bahwa mario dan langit tenggah mengejeknya
"sekarang aja lo ketawa tawa tapi nanti pas udah ketemu lawan lo langsung ciut kali nyali lo" ledek reno. langit menoleh menatap sinis reno
"lo ngeremehin kemampuan gue!"
"ckk bukan gitu lawan lo sekarang itu adalah Ga-"
"GALAKSI DATENG WOY MINGGIR"
semua menoleh, dapat mereka lihat kumpulan pria dengan motor sport mewah nya datang ke arena dengan jaket kulit berlambang tengkorak
langit hanya memperhatikan dalam diam
"jadi dia galaksi"
___
hello semua!! capter 2 up
jangan lupa vote dan coment biar enan makin semangat upnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Langit
RandomGalaksi dan langit pria yang memiliki kehidupan yang amat berbeda namun bagaimana bila ternyata mereka memiliki hubungan darah? "kamu adalah putra bungsu saya Langit" - winata "demi alex! papah serius!" - Galaksi "wah pak jangan maen maen" - Langit