kepingan masalah

2K 170 6
                                        

winata nampak berlari menyusuri koridor Hotel mewah tersenbut, nafasnya memburu.

" atas nama Melissa" ucap Winata kepada salah satu resapsonis disana.

"Mohon maaf tuan tidak ada nama nyonya melissa di daftar tamu kami" Ucapan wanita itu mampu membuat winata memejam kesal, ia berlalu dari sana tanpa mengucapkan sepatah katapun

"Berani sekali kamu mempermainkan ku melissa" Winata melongarkan dasinya ia memijit pangkal hidungnya pusing

"tuan" Suara Dom mampu membuar winata menoleh, ia menaikan sebelah alisnya bingung

"Ada apa dom" Tanya winata

"saya mendapat pesan dari salah satu bodyguard tuan lingga bahwa tuan lingga mengalami sedikit insiden tuan" ucapan dom mampu membuat winata membulat sempurna

"Sialan apakah anak buahmu tidak menjaga putraku dengan baik dom!" Winata berteriak marah aura yang dikeluarkan Winata mendominan yang mampu membuat dom tidak mampu berkata kata

winata menghela nafas pelan sebelum kembali menatap seketarisnya itu "Dimana sekarang lingga"

Dom menunduk "tuan muda lingga berada si mession sedang diobati oleh dokter ridwan tuan" winata mengangguk mendengar itu, ia melangkah memasuki mobil sport mewahnya

"Percepat Dom aku tidak ingin kau membawa mobil dengan lambat" Dom mengangguk ia membuka pintu belakang mobil mewah itu mempersilahkan winata masuk setelahnya ia memasuki kursi pengemudi dan menjalankan mobil dengan kecepatan diatas rata rata

****

Langit termenung di tempatnya, Ia kembali meneguk cola yang berada digengamannya.

"Cobaan gue kenapa banyak banget dah" Langit melempar botol kaleng itu saat tahu isinya sudah habis ia menghela nafas untuk kesekian kalinya

"Masa sih si tua bangka itu bapak gue?" Sejujurnya langit benar benar tak ingin mempercayai ucapan pria tua minim ekspresi itu.

"Arghh bisa gila gue lama lama!" langit berteriak kesal berharap hal itu bisa meringankan bebannya

Nisya sebyan a love you somuchh~~~~

Nada dering dari ponsel langit tedengar. Langit mengernyit ketika mendapati no yang tidak ia kenali

"Hallo"

"hai bocah apakah kau masih mengingat ku"

Langit yang mendengar itu kembali mengernyit

"Hah siapa lo? Bu butet? Atau debt collektor? gak usah sok kenal deh lo!" Ujar kafka blak blakan

"Kalau kau ingin mengetahui masa lalu ibu mu, temui aku di jalan Pelita besok sore"tanpa memperdulikan ucapan mengaur dari langit penelpon disana langsung mengucapkan tujuannya

"Eh lo siap-"

tuttt

panggilan dimatikan begitu saja membuat langit mendengus kesal. Ia mengepalkan tanganya, Kenapa akhir akhir ini banyak sekali hal yang tidak ia ketahui bermunculan

****

Lintang dan saga menatap wanita paruh baya yang berstatus sebagai ibu mereka dengan beragam ekspresi. Perpisahan antara melissa dan Winata bisa dibilang di bumbui dengan konflik yanh cukup pelik. hingga membuat melissa menjauh dari putra putranya

Dunia Langit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang